Tafsir Surat Al Baqarah, ayat 261
{مَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (261) }
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.Hal ini merupakan perumpamaan yang dibuat oleh Allah Swt. untuk menggambarkan perlipatgandaan pahala bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan mencari keridaan-Nya. Setiap amal kebaikan itu dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh kali lipat, sampai kepada tujuh ratus kali lipat. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{مَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ}
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah. (Al-Baqarah: 261)Yang dimaksud dengan 'jalan Allah' menurut Sa'id ibnu Jubair ialah dalam rangka taat kepada Allah Swt.
Menurut Makhul, yang dimaksud dengan 'jalan Allah' ialah menafkahkan hartanya untuk keperluan berjihad, seperti mempersiapkan kuda dan senjata serta lain-lainnya untuk tujuan berjihad.
Syabib ibnu Bisyr meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa menafkahkan harta untuk keperluan jihad dan ibadah haji pahalanya dilipatgandakan sampai tujuh ratus kali lipat. Karena itulah disebutkan di dalam firman-Nya:
{كَمَثَلِ
حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ}
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. (Al-Baqarah: 261)Perumpamaan ini lebih berkesan dalam hati daripada hanya menyebutkan sekadar bilangan tujuh ratus kali lipat, mengingat dalam ungkapan perumpamaan tersebut tersirat pengertian bahwa amal-amal saleh itu dikembangkan pahalanya oleh Allah Swt. buat para pelakunya, sebagaimana seorang petani menyemaikan benih di lahan yang subur. Sunnah telah menyebutkan adanya perlipatgandaan tujuh ratus kali lipat ini bagi amal kebaikan.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا
زِيَادُ بْنُ الرَّبِيعِ أَبُو خِدَاش، حَدَّثَنَا وَاصِلٌ مَوْلَى ابْنِ
عُيَيْنَةَ، عَنْ بَشَّارِ بْنِ أَبِي سَيْفٍ الْجُرْمِيِّ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ
غَطِيفٍ قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى أَبِي عُبَيْدَةَ [بْنِ الْجَرَّاحِ] نَعُودُهُ
مِنْ شَكْوَى أَصَابَهُ -وَامْرَأَتُهُ تُحَيْفَة قَاعِدَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ
-قُلْنَا: كَيْفَ بَاتَ أَبُو عُبَيْدَةَ؟ قَالَتْ: وَاللَّهِ لَقَدْ بَاتَ
بِأَجْرٍ، قَالَ أَبُو عُبَيْدَةَ: مَا بَتُّ بِأَجْرٍ، وَكَانَ مُقْبِلًا
بِوَجْهِهِ عَلَى الْحَائِطِ، فَأَقْبَلَ عَلَى الْقَوْمِ بِوَجْهِهِ، وَقَالَ:
أَلَا تَسْأَلُونِي عَمَّا قُلْتُ؟ قَالُوا: مَا أَعْجَبَنَا مَا قَلْتَ
فَنَسْأَلُكَ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فَاضِلَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ
فَبِسَبْعِمِائَةٍ، وَمَنْ أَنْفَقَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ، أَوْ عَادَ
مَرِيضًا أَوْ مازَ أَذًى، فَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَالصَّوْمُ
جُنَّةٌ مَا لَمْ يَخْرُقْهَا، وَمَنِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، بِبَلَاءٍ
فِي جَسَدِهِ فَهُوَ لَهُ حِطَّةٌ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ziyad ibnur Rabi' Abu
Khaddasy, telah menceritakan kepada kami Wasil maula Ibnu Uyaynah, dari Basysyar
ibnu Abu Saif Al-Jurmi, dari lyad ibnu Gatif yang menceritakan bahwa kami datang
ke rumah Abu Ubaidah dalam rangka menjenguknya karena ia sedang mengalami sakit
pada bagian lambungnya. Saat itu istrinya bernama Tuhaifah duduk di dekat
kepalanya. Lalu kami berkata, "Bagaimanakah keadaan Abu Ubaidah semalam?"
Tuhaifah menjawab, "Demi Allah, sesungguhnya dia menjalani malam harinya dengan
berpahala." Abu Ubaidah menjawab, "Aku tidak menjalani malam hariku dengan
berpahala." Saat itu Abu Ubaidah menghadapkan wajahnya ke arah tembok, lalu ia
menghadapkan wajahnya ke arah kaum yang menjenguknya dan berkata, "Janganlah
kalian menanyakan kepadaku tentang apa yang telah kukatakan." Mereka berkata,
"Kami sangat heran dengan ucapanmu itu, karenanya kami menanyakan kepadamu, apa
yang dimaksud dengannya?" Abu Ubaidah berkata bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang membelanjakan sejumlah harta
lebihan di jalan Allah, maka pahalanya diperlipatgandakan tujuh ratus kali. Dan
barang siapa yang membelanjakan nafkah buat dirinya dan keluarganya atau
menjenguk orang yang sakit atau menyingkirkan gangguan (dari jalan), maka suaiu
amal kebaikan (pahalanya) sepuluh kali lipat kebaikan yang semisal. Puasa adalah
benteng selagi orang yang bersangkutan tidak membobolnya. Dan barang siapa yang
mendapat suatu cobaan dari Allah Swt. pada tubuhnya, maka hal itu baginya
merupakan penghapus (dosa).Imam Nasai meriwayatkan sebagian darinya dalam Bab "Puasa" melalui hadis yang berpredikat mausul, sedangkan dari jalur lain berpredikat mauquf.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سُلَيْمَانَ، سَمِعْتُ أَبَا
عَمْرٍو الشَّيْبَانِيَّ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ: أَنَّ رَجُلًا تَصَدَّقَ بِنَاقَةٍ
مَخْطُومَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "لَتَأْتِيَنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِسَبْعِمِائَةِ نَاقَةٍ
مَخْطُومَةٍ".
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan
kepada kami Syu'bah, dari Sulaiman, bahwa ia pernah mendengar Abu Amr
Asy-Syaibani menceritakan hadis berikut dari Ibnu Mas'ud, bahwa ada seorang
lelaki menyedekahkan seekor unta yang telah diberi tali kendali, maka Rasulullah
Saw. bersabda: Sesungguhnya kamu akan datang di hari kiamat nanti dengan
membawa tujuh ratus ekor unta yang telah diberi tali kendali.Imam Muslim dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman ibnu Mihran, dari Al-A'masy dengan lafaz yang sama. Lafaz menurut riwayat Imam Muslim seperti berikut:
جَاءَ
رَجُلٌ بِنَاقَةٍ مَخْطُومَةٍ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذِهِ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ. فَقَالَ: "لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُمِائَةِ
نَاقَةٍ".
Seorang lelaki datang dengan membawa seekor unta yang telah diberi tali
kendali, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, unta ini untuk sabilillah." Maka
beliau Saw. bersabda, "Kamu kelak di hari kiamat akan mendapatkan tujuh ratus
ekor unta karenanya."Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan:
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ مَجْمَع أَبُو الْمُنْذِرِ الْكِنْدِيُّ، أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ
الْهِجْرِيِّ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنْ اللَّهَ عَزَّ
وَجَلَّ، جَعَلَ حَسَنَةَ ابْنِ آدَمَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلَى سَبْعِمِائَةِ
ضِعْفٍ، إِلَّا الصَّوْمَ، وَالصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَلِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ،
وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
المسك"
telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Majma' Abul Munzir Al-Kindi, telah
menceritakan kepada kami Ibrahim Al-Hijri, dari Abul Ahwas, dari Abdullah ibnu
Mas'ud yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya
Allah menjadikan suatu amal kebaikan anak Adam menjadi sepuluh kali lipat sampai
dengan tujuh ratus kali lipat pahala kebaikan, selain puasa. Puasa
(menurut firman Allah Swt) adalah untuk-Ku, Akulah yang membalasnya (secara
langsung). Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan; satu kegembiraan di saat
ia berbuka, dan kegembiraan yang lain (diperolehnya) pada hari kiamat. Dan
sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada
minyak misik (kesturi).Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا
وَكِيع، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ،
إِلَى مَا شَاءَ اللَّهُ، يَقُولُ اللَّهُ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، وَلِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ،
ولخُلُوف فِيه أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ. الصَّوْمُ جُنَّةٌ،
الصَّوْمُ جُنَّةٌ"
telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami
Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah
Saw. pernah bersabda: Semua amal (kebaikan) anak Adam diperlipatgandakan,
suatu amal baik menjadi sepuluh kali lipat pahala kebaikan sampai dengan tujuh
ratus kali lipat, dan sampai bilangan yang dikehendaki oleh Allah. Allah
berfirman, "Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, Akulah
yang akan membalasnya (secara langsung); orang yang puasa meninggalkan makan dan
minumnya karena demi Aku." Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan; satu
kegembiraan di saat ia berbuka, dan kegembiraan yang lain di saat ia bersua
dengan Tuhannya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang puasa itu lebih
wangi di sisi Allah (menurut Allah) daripada minyak kesturi. Puasa adalah
benteng, puasa adalah benteng.Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al-Asyaj, keduanya meriwayatkan hadis ini dari Waki' dengan lafaz yang sama.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad, disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا
حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ زَائِدَةَ، عَنِ الرُّكَيْنِ، عَنْ يُسَيْر بْنِ
عَمِيلَةَ عَنْ خَرِيمِ بْنِ فَاتِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ تُضَاعَفُ
بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ"
telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Ali, dari Zaidah, dari Ad-Dakin,
dari Bisyr ibnu Amilah, dari Harim ibnu Fatik yang menceritakan bahwa Rasulullah
Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang membelanjakan sejumlah harta di jalan
Allah, maka pahalanya dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali lipat.Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Abu Daud;
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ السَّرْحِ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ
أَيُّوبَ وَسَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ، عَنْ زَبَّانَ بْنِ فَائِدٍ، عَنْ سَهْلِ
بْنِ مُعَاذٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "إِنَّ الصَّلَاةَ وَالصِّيَامَ وَالذِّكْرَ يُضَاعَفُ عَلَى
النَّفَقَةِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ سَبْعَمِائَةِ ضِعْفٍ"
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Amr ibnus Sarh, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Yahya ibnu Ayyub dan Sa'id ibnu Abu
Ayyub, dari Zaban ibnu Faid, dari Sahl ibnu Mu'az, dari ayahnya yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya salat, puasa, dan zikir
dilipatgandakan pahalanya menjadi tujuh ratus kali lipat di atas membelanjakan
harta di jalan Allah.Hadis lain diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا
أَبِي، حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَرْوَانَ، حَدَّثَنَا ابْنُ
أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ الْخَلِيلِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ
عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قال: "من أَرْسَلَ بِنَفَقَةٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَأَقَامَ فِي بَيْتِهِ فَلَهُ
بِكُلِّ دِرْهَمِ سَبْعُمِائَةِ دِرْهَمٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ غَزَا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ، وَأَنْفَقَ فِي جِهَةِ ذَلِكَ فَلَهُ بِكُلِّ دِرْهَمِ
سَبْعُمِائَةِ أَلْفِ دِرْهَمٍ". ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ: {وَاللَّهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ}
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Harun
ibnu Abdullah ibnu Marwan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik, dari
Al-Khalil ibnu Abdullah ibnul Hasan, dari Imran ibnu Husain, dari Rasulullah
Saw. yang telah bersabda: Barang siapa yang mengeluarkan nafkah
(perbelanjaan) di jalan Allah, lalu ia tinggal di dalam rumahnya, maka baginya
dari setiap dirham (yang telah dibelanjakannya) menjadi tujuh ratus dirham di
hari kiamat. Dan barang siapa yang berperang di jalan Allah, lalu ia
membelanjakan hartanya untuk tujuan itu, maka baginya dari setiap dirham (yang
telah dibelanjakannya menjadi) tujuh ratus ribu dirham. Kemudian Rasulullah
Saw. membacakan firman-Nya: Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang
Dia kehendaki. (Al-Baqarah: 261)Hadis ini garib.
Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan hadis Abu Usman An-Nahdi, dari Abu Hurairah yang menceritakan tentang perlipatgandaan suatu amal kebaikan sampai menjadi dua ribu kali lipat kebaikan, yaitu pada firman-Nya:
{مَنْ
ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا
كَثِيرَةً}
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. (Al-Baqarah: 245),
hingga akhir ayat.Hadis lain diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih;
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الْعَسْكَرِيِّ الْبَزَّازُ،
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ شَبِيبٍ، أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ
خَالِدٍ الدِّمَشْقِيُّ، أَخْبَرَنَا أَبِي، عن عيسى بن المسيب، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {مَثَلُ الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّه} قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "رَبِّ زِدْ أُمَّتِي" قَالَ: فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {مَنْ ذَا
الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا} قَالَ: "رَبِّ زِدْ أُمَّتِي" قَالَ:
فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ}
telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ubaidillah ibnul Askari
Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali ibnu Syabib, telah
menceritakan kepada kami Mahmud ibnu Khalid Ad-Dimasyqi, telah menceritakan
kepada kami ayahku, dari Isa ibnul Musayyab, dari Nafi’ dari Ibnu Umar.
Disebutkan bahwa ketika ayat berikut diturunkan, yaitu firman-Nya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah. (Al-Baqarah: 261), hingga akhir ayat. Maka Nabi
Saw. berdoa, "Ya Tuhanku, tambahkanlah buat umatku." Maka Allah
menurunkan firman-Nya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik. (Al-Baqarah: 245) Nabi Saw. masih berdoa, "Ya
Tuhanku, tambahkanlah buat umatku." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya:
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas. (Az-Zumar: 10)Hadis ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya, dari Hajib ibnu Arkin, dari Abu Umar (yaitu Hafs ibnu Umar ibnu Abdul Aziz Al-Muqri), dari Abu Ismail Al-Mu-addib, dari Isa ibnul Musayyab, dari Nafi', dari Ibnu Umar, lalu ia mengetengahkan hadis ini.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَاللَّهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ}
Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki.
(Al-Baqarah: 261)Yakni sesuai dengan keikhlasan orang yang bersangkutan dalam amalnya.
{وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ}
Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah: 261)Artinya, anugerah-Nya Mahaluas lagi banyak, lebih banyak daripada makhluk-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat pahala yang berlipat ganda dan siapa yang tidak berhak. Mahasuci Allah dengan segala pujian-Nya.