Hadis-hadis yang menerangkan tentang turunnya Nabi Isa ibnu Maryam (Tafsir Surat An-Nisa, ayat 155-159)
ke bumi
dari langit di akhir zaman sebelum kiamat, dan dia menyeru manusia untuk
menyembah kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Imam Bukhari di dalam kitab sahihnya —pada Bab "Zikrul Anbiya" dengan sub
judul "Turunnya Nabi Isa ibnu Maryam a.s."— mengatakan:
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا
أَبِي، عَنْ صَالِحٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشكَنّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ
حَكَمًا عَدْلًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ
الْجِزْيَةَ، وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ، حَتَّى تَكُونَ
السَّجْدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا". ثُمَّ يَقُولُ أَبُو
هُرَيْرَةَ: اقْرَؤُوا إن شئتم: {وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ
بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ
شَهِيدًا}
telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada
kami Ya'qub ibnu Ibrahim, dari Abu Saleh, dari Ibnu Syihab, dari Sa'id ibnul
Musayyab, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya,
sesungguhnya sudah dekat masa turunnya Ibnu Maryam kepada kalian sebagai hakim
yang adil, lalu ia memecahkan salib, membunuh semua babi, dan menghapuskan
jizyah serta harta benda menjadi berlimpah hingga tidak ada seseorang yang mau
menerimanya, sehingga bersujud baginya lebih baik daripada dunia dan isinya.
Kemudian Abu Hurairah mengatakan, "Jika kalian suka, bacalah ayat ini, yaitu
firman-Nya: 'Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu
akan menjadi saksi terhadap mereka' (An-Nisa: 159)."Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Al-Hasan Al-Hilwani dan Abdu ibnu Humaid; keduanya dari Ya'qub dengan lafaz yang sama.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya pula melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah, dari Az-Zuhri dengan lafaz yang sama.
Keduanya mengetengahkannya pula melalui jalur Al-Lais, dari Az-Zuhri dengan lafaz yang sama.
وَرَوَاهُ
ابْنُ مَرْدَوَيْهِ مِنْ طَرِيقِ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي حَفْصَةَ، عَنِ
الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ فيكم
ابنُ مريم حكمًا عدلا يَقْتُلُ
الدَّجَّالَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَكْسِرُ الصَّلِيبَ، وَيَضَعُ
الْجِزْيَةَ، وَيَفِيضُ الْمَالُ، وَتَكُونُ السَّجْدَةُ وَاحِدَةً لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ". قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: اقْرَؤُوا إِنْ شئتم: {وَإِنْ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ} مَوْتِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ، ثُمَّ
يُعِيدُهَا أَبُو هُرَيْرَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
Ibnu Murdawaih meriwayatkannya melalui jalur Muhammad ibnu Abu Hafsah, dari
Az-Zuhri, dari Sa'id ibnul Musayyab, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sudah dekat masanya Ibnu Maryam akan turun
kepada kalian sebagai hakim yang adil, dia membunuh Dajjal, membunuh semua babi,
memecahkan semua salib, dan menghapus jizyah serta harta benda menjadi
berlimpah. Kelak sujud hanya kepada Yang Esa, yaitu hanya menyembah
kepada Allah, Tuhan semesta alam. Selanjutnya Abu Hurairah mengatakan, "Jika
kalian suka, bacalah firman-Nya: 'Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab
kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebeium kematiannya' (An-Nisa: 159)."
Yakni sebelum Isa ibnu Maryam meninggal dunia. Kemudian Abu Hurairah mengulangi
ayat ini sebanyak tiga kali.Jalur yang lain juga dari Abu Hurairah.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا رَوْحٌ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حَفْصَة،
عَنِ الزُّهْري، عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ عَلِيٍّ الْأَسْلَمِيِّ، عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"لَيُهِلَّن عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ بفَجِّ الرَّوْحَاء بِالْحَجِّ أَوِ الْعُمْرَةِ
أَوْ لَيُثَنِّيَنَّهُمَا جَمِيعًا".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rauh, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Hafsah, dari Az-Zuhri, dari Hanzalah
ibnu Ali Al-Aslami, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
Sesungguhnya Isa kelak akan berihram di Fajjur Rauha untuk menunaikan haji
atau umrah atau untuk melakukan keduanya.Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim secara munfarid melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah dan Al-Lais ibnu Sa'd serta Yunus ibnu Yazid, ketiganya dari Az-Zuhri dengan lafaz yang sama.
قَالَ
أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ -هُوَ ابْنُ حُسَيْنٍ-عَنِ
الزُّهْرِيِّ، عَنْ حَنْظَلَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
فَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَمْحُو الصَّلِيبَ، وَتُجْمَعُ لَهُ الصَّلَاةُ،
وَيُعْطِي الْمَالَ حَتَّى لَا يُقْبَلَ، وَيَضَعُ الْخَرَاجَ، وَيَنْزِلُ
الرَّوْحَاءَ فَيَحُجُّ مِنْهَا أَوْ يَعْتَمِرُ أَوْ يَجْمَعُهُمَا" قَالَ:
وَتَلَا أَبُو هُرَيْرَةَ: {وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ
قَبْلَ مَوْتِهِ [وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا] } فَزَعَمُ
حَنْظَلَةُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ: يُؤْمِنُ بِهِ قَبْلَ مَوْتِ عِيسَى،
فَلَا أَدْرِي هَذَا كُلُّهُ حَدِيثُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَوْ شَيْءٌ قَالَهُ أَبُو هُرَيْرَةَ.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah
menceritakan kepada kami Sufyan (yaitu Ibnu Husain), dari Az-Zuhri, dari
Hanzalah, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Kelak Isa ibnu Maryam akan turun, lalu membunuh semua babi,
menghapus semua salib, salat didirikan secara berjamaah untuknya, dan ia selalu
memberikan harta sehingga tidak ada yang menerimanya lagi, dan menghapuskan
Kharraj, turun di Rauha, lalu melakukan haji atau umrah darinya atau melakukan
kedua-duanya (haji dan umrah). Hanzalah melanjutkan kisahnya, bahwa setelah
itu Abu Hurairah r.a. membacakan firman-Nya: Tidak ada seorang pun dari Ahli
Kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. (An-Nisa:
159), hingga akhir ayat. Hanzalah menduga Abu Hurairah mengatakan bahwa Ahli
Kitab beriman kepada Isa sebelum kematiannya. Selanjutnya Hanzalah mengatakan
bahwa dia tidak mengetahui apakah semuanya itu termasuk hadis Nabi Saw. ataukah
ada sesuatu yang dikatakan oleh Abu Hurairah sendiri.Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari ayahnya, dari Abu Musa Muhammad ibnul Musanna, dari Yazid ibnu Haain, dari Sufyan ibnu Husain, dari Az-Zuhri dengan lafaz yang sama.
Jalur lain diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
حَدَّثَنَا
ابْنُ بُكَير، حَدَّثَنَا اللَّيْثِ، عَنْ يُونُسَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ
نَافِعٍ مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ؛ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
نَزَلَ فِيكُمُ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ، وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ؟
"
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Bukair, telah
menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Yunus, dari Ibnu Syihab, dari Nafi' maula
Abu Qatadah Alansari, bahwa Abu Hurairah r.a. mengatakan, "Rasulullah Saw.
pernah bersabda: 'Bagaimanakah dengan kalian apabila Al-Masih ibnu Maryam
turun di antara kalian, sedangkan imam kalian adalah (seseorang) dari
kalian'?"Uqail dan Al-Auza'i diikutkari ke dalam sanad hadis ini.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abdur Razzaq, dari Ma'-mar, dari Usman ibnu Umar, dari Ibnu Abu Zi-b; keduanya dari Az-Zuhri dengan lafaz yang sama.
Imam Muslim mengetengahkannya melalui riwayat Yunus dan Al-Auza'i serta Ibnu Abu Zi-b dengan lafaz yang sama.
Jalur lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا همَّام، أَنْبَأَنَا
قَتَادَةُ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم قال: "الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلات أُمَّهَاتُهُمْ
شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ، وَإِنِّي أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ؛
لِأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ، وَإِنَّهُ نَازِلٌ، فَإِذَا
رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ: رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ،
عَلَيْهِ ثَوْبَانِ مُمَصّرَان، كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ
بَلَل، فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ،
وَيَدْعُو النَّاسَ إِلَى الْإِسْلَامِ، وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِي زَمَانِهِ
الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الإسلام، وَيُهْلِكُ
اللَّهُ فِي زَمَانِهِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، ثُمَّ تَقَعُ الْأَمَنَةُ عَلَى
الْأَرْضِ، حَتَّى تَرْتَعَ الْأُسُوَدُ مَعَ الْإِبِلِ، وَالنِّمَارُ مَعَ
الْبَقَرِ، وَالذِّئَابُ مَعَ الْغَنَمِ، وَيَلْعَبَ الصِّبْيَانُ بِالْحَيَّاتِ
لَا تَضُرُّهُمْ، فَيَمْكُثُ أَرْبَعِينَ سَنَةً، ثُمَّ يُتَوَفى وَيُصَلِّي
عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ".
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan
kepada kami Hammam, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Abdur Rahman,
dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Para nabi itu semuanya
saudara yang se'illah, yakni ibu mereka berlain-lainan, tetapi agama mereka
satu. Sesungguhnya aku adalah orang yang lebih utama terhadap Isa ibnu
Maryam, karena tidak ada nabi antara dia dan aku. Sesungguhnya dia akan turun.
Apabila kalian melihatnya, perhatikanlah dengan baik; dia adalah seorang lelaki
yang sedang tingginya, kulit merah keputih-putihan, dia memakai sepasang baju
yang kedua-duanya dicelup dengan warna merah, seakan-akan rambutnya meneteskan
air, padahal ia tidak terkena basah. Lalu ia pecahkan semua salib, membunuh
semua babi, menghapus jizyah, dan menyeru manusia untuk masuk Islam. Di zamannya
semua agama dimusnahkan oleh Allah, kecuali agama Islam. Di zamannya pula Allah
membinasakan Al-Masih Ad-Dajjal. Kemudian awan menyelimuti bumi sehingga singa
berdampingan dengan unta, harimau berdampingan dengan sapi, serigala
berdampingan dengan kambing, dan anak-anak memainkan ular tanpa membahayakan
keselamatan mereka. Isa tinggal selama empat puluh tahun, kemudian ia wafat dan
disalatkan oleh kaum muslim.Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, dari Hadiyyah ibnu Khalid, dari Hammam ibnu Yahya.
Ibnu Jarir meriwayatkannya, dan ia tidak menyebutkan hadis lain pada ayat ini. Dia meriwayatkannya dari Bisyr ibnu Mu'az, dari Yazid ibnu Harun dan Sa'id ibnu Abu Arubah; keduanya dari Qatadah, dari Abdur Rahman ibnu Adam (yaitu maula Ummu Bursun, pengurus Siqayah), dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw., kemudian ia mengetengahkan hadis yang semisal, dan di dalamnya disebutkan bahwa Nabi Isa memerangi orang-orang untuk membela agama Islam.
وَقَدْ
رَوَى الْبُخَارِيُّ، عَنْ أَبِي الْيَمَانِ، عَنْ شُعَيْبٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ،
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى
ابْنِ مَرْيَمَ، وَالْأَنْبِيَاءُ أَوْلَادُ عَلَّاتٍ، لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ
نَبِيٌّ"
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abul Yaman, dari Syu'aib, dari Az-Zuhri, dari
Abu Salamah, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah Saw. bersabda: Aku adalah orang yang paling berhak kepada Isa ibnu
Maryam, para nabi adalah anak-anak dari para ibu yang berbeda-beda, tiada
seorang nabi pun antara dia dan aku.Kemudian Muhammad ibnu Sinan meriwayatkannya dari Falih ibnu Sulaiman, dari Hilal ibnu Ali, dari Abdur Rahman ibnu Abu Amrah, dari Abu Amrah, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
"أَنَا
أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ
وَاحِدٌ"
Aku adalah orang yang paling berhak kepada Isa ibnu Maryam di dunia dan
akhirat, para nabi itu adalah saudara yang berlainan ibu; ibu mereka
berlain-lainan, sedangkan agama mereka adalah satu.Ibrahim ibnu Taman meriwayatkan dari Musa ibnu Uqbah, dari Safwan ibnu Salim. dari Ata ibnu Basysyar, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda hingga akhir hadis.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Di dalam kitab sahihnya disebutkan:
حَدَّثَنِي
زُهَير بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا مُعَلى بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
بْنُ بِلَالٍ، حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يَنْزِلَ الرُّومُ بِالْأَعْمَاقِ -أَوْ بِدَابِقٍ-فَيَخْرُجُ إِلَيْهِمْ
جَيْشٌ مِنَ الْمَدِينَةِ مِنْ خِيَارِ أَهْلِ الْأَرْضِ يَوْمَئِذٍ، فَإِذَا
تَصَافُّوا قَالَ الرُّومُ: خَلَوْا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الَّذِينَ سَبَوا مِنَّا
نُقَاتِلْهُمْ. فَيَقُولُ الْمُسْلِمُونَ: لَا وَاللَّهِ لَا نُخَلِّي بَيْنَكُمْ
وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا. فَيُقَاتِلُونَهُمْ، فَيَنْهَزِمُ ثُلُثٌ لَا يَتُوبُ
اللَّهُ عَلَيْهِمْ أَبَدًا، ويُقْتَلُ ثُلُثُهُ أَفْضَلُ الشهداء عند الله [عز
وجل] ويفتح
الثُّلُثُ لَا يُفْتَنُونَ أَبَدًا فَيَفْتَتِحُونَ قُسْطَنْطِينِيَّةَ،
فَبَيْنَمَا هُمْ يَقْسِمُونَ الْغَنَائِمَ قَدْ عَلَّقوا سُيُوفَهُمْ
بِالزَّيْتُونِ، إذْ صَاحَ فِيهِمُ الشَّيْطَانُ: إِنَّ الْمَسِيحَ قَدْ خَلَفَكُمْ
فِي أَهْلِيكُمْ. فَيَخْرُجُونَ، وَذَلِكَ بَاطِلٌ. فَإِذَا جَاؤُوا الشَّامَ
خَرَجَ، فَبَيْنَمَا هُمْ يُعدّون لِلْقِتَالِ: يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ، إِذْ
أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ فأمَّهم فَإِذَا رَآهُ
عَدُوُّ اللَّهِ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ، فَلَوْ تَرَكَهُ
لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللَّهُ بِيَدِهِ، فَيُرِيهِمْ
دَمَهُ فِي حَرْبته"
telah menceritakan kepadaku Zuhair ibnu Harb, telah menceritakan kepada kami
Ya'la ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Bilal, telah
menceritakan kepada kami Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah Saw. telah bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum orang-orang
Romawi turun di A'maq atau di Dabiq, lalu keluar menghadapi mereka suatu pasukan
dari Madinah yang terdiri atas penduduk bumi yang terpilih di masa itu.
Apabila mereka saling berhadapan, maka orang-orang Romawi berkata,
"Biarkanlah antara kami dan orang-orang yang telah menawan sebagian dari kami,
kami akan perangi mereka." Maka kaum muslim menjawab, "Tidak, demi Allah, kami
tidak akan membiarkan antara kalian dan saudara-saudara kami." Maka kaum muslim
berperang melawan mereka; sepertiga di antara pasukan kaum muslim melarikan diri
dan Allah tidak akan menerima tobat mereka selama-lamanya, dan sepertiga dari
pasukan kaum muslim gugur; mereka adalah syuhada yang paling utama di sisi
Allah. Sedangkan sepertiga lainnya beroleh kemenangan, mereka tidak teperdaya
selama-lamanya, lalu mereka berhasil mengalahkan Qustantiniyah. Ketika mereka
sedang membagi-bagikan ganimah, sedangkan pedang (senjata) mereka telah
digantungkan (ditanggalkan) di Zaitun, tiba-tiba setan berseru di antara mereka
bahwa sesungguhnya Al-Masih (yakni Dajjal) kini menjadi penguasa bagi keluarga
kalian, maka mereka segera berangkat pulang, padahal berita itu batil (dusta).
Ketika mereka tiba di negeri Syam, maka keluarlah Dajjal. Di saat mereka sedang
mempersiapkan diri untuk berperang dan merapikan barisannya, tiba-tiba salat
didirikan. Maka (saat itu) turunlah Nabi Isa ibnu Maryam, lalu ia menjadi imam
mereka. Apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya (Isa), maka leburlah tubuhnya
bagaikan garam yang lebur di dalam air. Seandainya Isa membiarkannya, niscaya ia
lebur dengan sendirinya hingga binasa, tetapi Allah membunuhnya melalui tangan
Nabi Isa a.s., lalu Nabi Isa memperlihatkan darah Dajjal yang ada pada tombaknya
kepada mereka.Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
حَدَّثَنَا
هُشَيْم، عَنِ العَوَّام بْنِ حَوْشَب، عَنْ جَبَلة بْنِ سُحَيْم، عَنْ مُؤثر بْنِ
عَفَازَة، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: "لَقِيتُ لَيْلَةَ أسري بي إبراهيم وموسى وَعِيسَى،
عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَتَذَاكَرُوا أَمْرَ السَّاعَةِ، فَرَدُّوا أَمْرَهُمْ إِلَى
إِبْرَاهِيمَ، فَقَالَ: لَا عِلْمَ لِي بِهَا. فَرَدُّوا أَمْرَهُمْ إِلَى مُوسَى،
فَقَالَ: لَا عِلْمَ لِي بِهَا. فَرَدُّوا أَمْرَهُمْ إِلَى عِيسَى، فَقَالَ:
أَمَّا وَجْبَتُهَا فَلَا يَعْلَمُ بِهَا أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ، وَفِيمَا عَهِدَ
إِلَيَّ رَبِّي -عَزَّ وجل-أَنَّ الدَّجَّالَ خَارِجٌ قَالَ: وَمَعِي قَضِيبَانِ،
فَإِذَا رَآنِي ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الرَّصَاصُ قَالَ: فَيُهْلِكُهُ اللَّهُ إِذَا
رَآنِي حَتَّى إِنَّ الْحَجَرَ وَالشَّجَرَ يَقُولُ: يَا مُسْلِمُ، إِنَّ تَحْتِي
كَافِرًا فتعالَ فَاقْتُلْهُ: قَالَ: فَيُهْلِكُهُمُ اللَّهُ، ثُمَّ يَرْجِعُ
النَّاسُ إِلَى بِلَادِهِمْ وَأَوْطَانِهِمْ، فَعِنْدَ ذَلِكَ يَخْرُجُ يأجوج
ومأجوج، وهم من كل حَدَب ينسلون، فَيَطَؤُونَ بِلَادَهُمْ، فَلَا يَأْتُونَ عَلَى
شَيْءٍ إِلَّا أَهْلَكُوهُ، وَلَا يَمُرُّونَ عَلَى مَاءٍ إِلَّا شَرِبُوهُ، قَالَ:
ثُمَّ يَرْجِعُ النَّاسُ إِلَيَّ يَشْكُونَهُمْ، فَأَدْعُو اللَّهَ عَلَيْهِمْ،
فَيُهْلِكُهُمْ وَيُمِيتُهُمْ، حَتَّى تَجْوَى الأرضُ مِنْ نَتْن رِيحِهِمْ،
وَيُنْزِلُ اللَّهُ الْمَطَرَ، فَيَجْتَرِفُ أَجْسَادَهُمْ حَتَّى نَقْذِفَهُمْ فِي
الْبَحْرِ، فَفِيمَا عَهِدَ إِلَيَّ رَبِّي -عَزَّ وَجَلَّ-أَنَّ ذَلِكَ إِذَا
كَانَ كَذَلِكَ أَنَّ السَّاعَةَ كَالْحَامِلِ المتِمّ، لَا يَدْرِي أَهْلُهَا
مَتَى تَفْجَؤُهُمْ بِوِلَادِهَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا.
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnul Awwam ibnu
Hausyab, dari Jabalah ibnu Sihhim, dari Muassir ibnu Giffarah, dari Ibnu Mas'ud,
dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Bahwa di malam beliau melakukan
Isra, beliau bersua dengan Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa Alaihimussalam
Lalu mereka memperbincangkan tentang perkara hari kiamat. Mereka menyerahkan
jawabannya kepada Nabi Ibrahim, tetapi Nabi Ibrahim mengatakan, "Aku tidak
mempunyai pengetahuan tentang hari kiamat." Kemudian mereka menyerahkan
perkara itu kepada Nabi Musa, dan Musa menjawab, "Aku tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya." Akhirnya mereka menyerahkan perkara
mereka kepada Nabi Isa. Maka Nabi Isa menjawab, "Adapun mengenai waktunya, tidak
ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah. Menurut apa yang telah
dijanjikan oleh Allah Swt. kepadaku, kelak Dajjal akan muncul pada saat aku
memegang dua buah batang (tombak). Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah ia
bagaikan timah (yang kena panas)." Isa mengatakan, "Allah
membinasakannya bila ia melihat diriku, hingga sesungguhnya batu-batuan dan
pepohonan dapat berbicara mengatakan, 'Hai orang muslim, sesungguhnya di bawahku
terdapat orang kafir yang sedang bersembunyi, kemarilah dan bunuhlah dia!' Allah
membinasakan mereka (semua orang kafir), lalu manusia kembali ke negerinya dan
tanah airnya masing-masing. Maka pada saat itulah muncul Yajuj dan Majuj, mereka
turun dari seluruh tempat yang tinggi dengan cepat, lalu menginjak-injak negeri
kaum muslim. Tidak sekali-kali mereka mendatangi sesuatu, melainkan mereka
membinasakannya; dan tidak sekali-kali mereka melewati tempat air, melainkan
mereka meminumnya sampai habis. Kemudian manusia kembali lagi
mengadukan musibah mereka (kepada Isa), maka aku (Isa) berdoa kepada Allah untuk
kebinasaan Yajuj dan Majuj. Maka Allah membinasakan dan memusnahkan mereka
semua, hingga bumi menjadi gembur dan busuk karena dipenuhi oleh bangkai mereka.
Lalu Allah menurunkan hujan lebat, maka semua bangkai mereka hanyut hingga
terlempar ke laut. Menurut apa yang telah dijanjikan oleh Allah
kepadaku, bilamana semuanya itu telah terjadi seperti yang diceritakan, maka
saat hari kiamat sama halnya dengan wanita yang sedang hamil tua tanpa diketahui
oleh keluarganya bilakah dia melahirkan anaknya, di siang harikah atau di malam
hari sebagai berita kejutan buat mereka."Ibnu Majah meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Yazid ibnu Harun, dari Al-Awwam ibnu Hausyab dengan sanad yang sama dan lafaz yang semisal.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
حَدَّثَنَا
يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ
زَيْدٍ، عَنْ أَبِي نَضرة قَالَ: أَتَيْنَا عُثْمَانَ بْنَ أَبِي الْعَاصِ فِي
يَوْمِ جُمُعَةٍ؛ لِنَعْرِضَ عَلَيْهِ مُصْحَفًا لَنَا عَلَى مُصْحَفِهِ، فَلَمَّا
حَضَرَتِ الْجُمُعَةُ أَمَرَنَا فَاغْتَسَلْنَا، ثُمَّ أَتَيْنَا بِطِيبٍ
فَتَطَيَّبْنَا، ثُمَّ جِئْنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْنَا إِلَى رَجُلٍ، فَحَدَّثَنَا
عَنِ الدَّجَّالِ، ثُمَّ جَاءَ عُثْمَانُ بْنُ أَبِي الْعَاصِ فَقُمْنَا إِلَيْهِ،
فَجَلَسْنَا فَقَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ: "يَكُونُ لِلْمُسْلِمِينَ ثَلَاثَةُ أَمْصَارٍ: مِصْرٌ بِمُلْتَقَى
الْبَحْرَيْنِ، وَمِصْرٌ بِالْحِيرَةِ، وَمِصْرٌ بِالشَّامِ. فَيَفْزَعُ النَّاسُ
ثَلَاثَ فَزَعَاتٍ، فَيَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أَعْرَاضِ النَّاسِ، فَيُهْزَمُ
مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، فَأَوَّلُ مِصْرٍ يَرِدُهُ الْمِصْرُ الَّذِي بِمُلْتَقَى
الْبَحْرَيْنِ، فَيَصِيرُ أَهْلُهُمْ ثَلَاثَ فِرَقٍ: فِرْقَةٌ تُقيم تَقُولُ:
نُشَامه نَنْظُرُ مَا هُوَ؟ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْأَعْرَابِ، وَفِرْقَةٌ
تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ. وَمَعَ الدَّجَّالِ سَبْعُونَ أَلْفًا
عَلَيْهِمُ السِّيجَانُ وَأَكْثَرُ مِنْ مَعَهُ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ، ثُمَّ
يَأْتِي الْمِصْرَ الَّذِي يَلِيهِ، فَيَصِيرُ أَهْلُهُ ثَلَاثَ فِرَقٍ: فِرْقَةٌ
تَقُولُ: نُشَامُّهُ وَنَنْظُرُ مَا هُوَ؟ وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْأَعْرَابِ،
وَفِرْقَةٌ تَلْحَقُ بِالْمِصْرِ الَّذِي يَلِيهِمْ بِغَرْبِ الشَّامِ وَيَنْحَازُ
الْمُسْلِمُونَ إِلَى عَقَبَةِ أَفِيق فَيَبْعَثُونَ سَرْحًا لَهُمْ، فَيُصَابُ
سَرْحهم، فَيَشْتَدُّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ وَتُصِيبُهُمْ مَجَاعَةٌ شَدِيدَةٌ
وَجَهْدٌ شَدِيدٌ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَهُمْ ليحرقُ وتَرَ قَوْسه فَيَأْكُلُهُ،
فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ نَادَى مُنَادٍ مِنَ السَّحَر: "يَا أَيُّهَا
النَّاسُ، أَتَاكُمُ الْغَوْثُ ثَلَاثًا" فَيَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: إِنَّ
هَذَا لَصَوْت رَجُلٍ شَبْعَانَ، وَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ، عَلَيْهِ
السَّلَامُ، عِنْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ، فَيَقُولُ لَهُ أَمِيرُهُمْ: رُوح اللَّهِ،
تَقَدَّمْ صَلِّ. فَيَقُولُ: هَذِهِ الْأُمَّةُ أُمَرَاءُ، بَعْضُهُمْ عَلَى
بَعْضٍ. فَيَتَقَدَّمُ أَمِيرُهُمْ فَيُصَلِّي، فَإِذَا قَضَى صَلَاتَهُ أَخَذَ
عِيسَى حَرْبَته، فَيَذْهَبُ نَحْوَ الدَّجال، فَإِذَا رَآهُ الدَّجَّالُ ذَابَ
كَمَا يَذُوبُ الرَّصَاصُ، فَيَضَعُ حَرْبته بين ثَنْدوَته
فَيَقْتُلُهُ وَيَنْهَزِمُ أَصْحَابُهُ، فَلَيْسَ يَوْمَئِذٍ شَيْءٌ يُوَارِي
أَحَدًا، حَتَّى إِنَّ الشَّجَرَةَ لَتَقُولُ: يَا مُؤْمِنُ، هَذَا كَافِرٌ.
وَيَقُولُ الْحَجَرُ: يَا مُؤْمِنُ، هَذَا كَافِرٌ".
telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada
kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Abu Nadrah yang menceritakan,
"Kami datang kepada Usman ibnu Abul As pada hari Jumat untuk menunjukkan
kepadanya sebuah mushaf milik kami agar dicocokkan dengan mushaf miliknya.
Ketika waktu salat Jumat tiba, Usman ibnu Abul As memerintahkan kepada kami
untuk mandi. Setelah kami mandi, ia menyodorkan wewangian (parfum), maka kami
memakainya. Lalu kami datang ke masjid dan duduk di dekat seorang letakl,
kemudian kami membicarakan perihal Dajjal. Tidak lama kemudian datanglah Usman
ibnu Abul As. Maka kami berdiri menghormatnya, lalu duduk lagi. Usman ibnu Abul
As mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda," yaitu:
Kelak kaum muslim mempunyai tiga buah kota; salah satunya terletak di tempal
bertemunya dua laut, yang kedua terletak di Hirah, dan yang ketiga terletak di
negeri Syam. Lalu manusia mengalami huru-hara sebanyak tiga kali, dan muncullah
Dajjal di tengah-tengah manusia, lalu ia menyerang dari arah timur. Mula-mula
kota (kaum muslim) yang didatanginya ialah yang terletak di antara dua laut.
Maka penduduknya berpecah belah menjadi tiga golongan. Golongan yang pertama
mengatakan, "Kita tetap tinggal dan menentangnya, lalu kita lihat apa yang akan
terjadi. Segolongan yang lain melarikan diri bergabung dengan orang-orang Badui
(daerah pedalaman), dan yang segolongan lagi bergabung ke kota yang berdekatan
dengan mereka. Dajjal muncul disertai dengan pasukan sebanyak tujuh puluh ribu
orang yang semuanya memakai mahkota. Kebanyakan pengikutnya terdiri atas
orang-orang Yahudi dan kaum wanita. Kaum muslim akhirnya mundur sampai di Aqabah
Afyaq, lalu dikirimkan ternak unta untuk mereka, tetapi kiriman ternak itu
dirampok. Maka hal tersebut terasa sangat berat oleh mereka, dan akhirnya mereka
mengalami kelaparan yang sangat dan penderitaan yang sangat parah, sehingga
seseorang dari mereka terpaksa membakar tali busur mereka, lalu dimakannya.
Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba terdengar seruan dari arah pohon
yang mengatakan, "Hai manusia, telah datang kepada kalian pertolongan," sebanyak
tiga kali. Maka sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain,
"Sesungguhnya suara ini dari seorang lelaki yang kenyang." Dan turunlah Nabi Isa
ibnu Maryam a.s. di saat salat Subuh. Lalu pemimpin kaum muslim berkata
kepadanya, '"Wahai Ruhullah, majulah menjadi imam dan salatlah." Ia menjawab,
"Umat ini semuanya adalah pemimpin; sebagian dari mereka menjadi pemimpin
sebagian yang lain." Maka majulah pemimpin mereka, lalu salat (sebagai imam).
Setelah imam menyelesaikan salatnya, maka Nabi Isa mengambil tombaknya, lalu
pergi menuju ke arah Dajjal berada. Ketika Dajjal melihat Nabi Isa, maka
leburlah tubuhnya sebagaimana timah (yang dibakar), lalu Nabi Isa menancapkan
tombaknya di antara kedua susunya (ulu hatinya), maka matilah Dajjal ketika itu
juga, sedangkan teman-teman Dajjal melarikan diri. Pada masa itu tiada sesuatu
pun yang mau menjadi tempat persembunyian seseorang dari mereka, sehingga pohon
pun berkata, "Hai orang mukmin, di sini ada orang kafir." Dan batu-batuan
mengatakan, "Hai orang mukmin, di sini bersembunyi orang kafir."Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid bila dipandang dari segi ini.
Hadis lain.
قَالَ
أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ مَاجَهْ فِي سُنَنِهِ
الْمَشْهُورَةِ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
الْمُحَارِبِيُّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ رَافِعٍ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِي
زُرْعَة الشَّيْبَانِيِّ يَحْيَى بْنِ أَبِي عَمْرٍو، عَنْ أَبِي أُمَامة
الْبَاهِلِيِّ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَكَانَ أكثرُ خُطْبَتِهِ حَدِيثًا حَدَّثَنَاهُ عَنِ الدَّجَّالِ،
وَحَذَّرَنَاهُ، فَكَانَ مِنْ قَوْلِهِ أَنْ قَالَ: "لَمْ
تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ، مُنْذُ ذَرَأَ اللَّهُ ذُرِّية آدَمَ، عَلَيْهِ
السَّلَامُ، أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ، وَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَبْعَثْ
نَبِيًّا إِلَّا حَذَّر أُمَّته الدَّجَّالَ. وَأَنَا آخِرُ الْأَنْبِيَاءِ،
وَأَنْتُمْ آخَرُ الْأُمَمِ، وَهُوَ خَارِجٌ فِيكُمْ لَا مَحَالَةَ، فَإِنْ
يَخْرُجْ وَأَنَا بَيْنَ ظَهْرَانيكم، فَأَنَا حَجِيجٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ، وَإِنْ
يَخْرُجُ مِنْ بَعْدِي فَكَلٌّ [امرئ] حَجِيجُ نَفْسِهِ، وَاللَّهُ خَلِيفَتِي
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَإِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَلّة بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ،
فيعيث يمينًا ويعيث شمالا". "
[ألا] يَا عِبَادَ اللَّهِ، أَيُّهَا النَّاسُ، فَاثْبُتُوا. وَإِنِّي سَأَصِفُهُ
لَكُمْ صِفَةً لَمْ يَصِفْهَا إِيَّاهُ نَبِيٌّ قَبْلِي: إِنَّهُ يَبْدَأُ
فَيَقُولُ أَنَا نَبِيٌّ" فَلَا نَبِيَّ بَعْدِي، ثُمَّ يُثَنِّي فَيَقُولُ:
"أَنَا رَبُّكُمْ"، وَلَا تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا. وَإِنَّهُ أَعْوَرُ
وَإِنَّ رَبَّكُمْ، عَزَّ وَجَلَّ، لَيْسَ بِأَعْوَرَ، وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ: كَافِرٌ، يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ، كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ.
وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنَّ مَعَهُ جَنَّةً وَنَارًا، فَنَارُهُ جَنَّةٌ
وَجَنَّتُهُ نَارٌ. فَمَنِ ابْتُلِيَ بِنَارِهِ فَلْيَسْتَغِثْ بِاللَّهِ
وَلْيَقْرَأْ فَوَاتِحَ الْكَهْفِ، فَتَكُونُ عَلَيْهِ بَرْدًا وَسَلَامًا، كَمَا
كَانَتِ النَّارُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ [عَلَيْهِ السَّلَامُ] وَإِنَّ مِنْ
فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لِأَعْرَابِيِّ: أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ
وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ
شَيْطَانَانِ فِي صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ، فَيَقُولَانِ: يَا بُنَيَّ،
اتَّبِعْهُ، فَإِنَّهُ رَبُّكَ. وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يُسَلّط عَلَى نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ فَيَقْتُلُهَا وَيَنْشُرُهَا بِالْمِنْشَارِ، حَتَّى يُلْقَى شِقَّيْنِ
ثُمَّ يَقُولُ: انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا، فَإِنِّي أَبْعَثُهُ الْآنَ، ثُمَّ
يَزْعُمُ أَنَّ لَهُ رَبًّا غَيْرِي. فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ، فَيَقُولُ لَهُ
الْخَبِيثُ: مَنْ رَبُّكَ، فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ. وَأَنْتَ عَدُوُّ اللَّهِ،
الدَّجَّالُ، وَاللَّهِ مَا كنتُ بعدُ أَشُدَّ بَصِيرَةً بك مني اليوم". قال أبو
حسن الطَّنَافِسيّ: فَحَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ الْوَلِيدِ الْوَصَّافِيُّ، عَنْ عَطِيَّةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "ذَلِكَ الرَّجُلُ أَرْفَعُ
أُمَّتِي دَرَجَةً فِي الْجَنَّةِ". قَالَ:
قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: وَاللَّهِ مَا كُنَّا نُرَى ذَلِكَ الرَّجُلَ إِلَّا عُمَرَ
بْنَ الْخَطَّابِ، حَتَّى مَضَى لِسَبِيلِهِ. قَالَ
الْمُحَارِبِيُّ: ثُمَّ رَجَعْنَا إِلَى حَدِيثِ أَبِي رَافِعٍ قَالَ: وَإِنَّ مِنْ
فِتْنَتِهِ أَنْ يَأْمُرَ السَّمَاءَ أَنْ تُمْطر، فَتُمْطِرَ، وَيَأْمُرَ
الْأَرْضَ أَنْ تُنْبِتَ، فَتُنْبِتَ، [وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَمُر
بِالْحَيِّ فَيُكَذِّبُونَهُ، فَلَا تبقى لهم سائمة إِلَّا
هَلَكَتْ] وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَمُرَّ بِالْحَيِّ فَيُصَدِّقُونَهُ،
فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ أَنْ تُمْطِرَ، فَتُمْطِرَ، وَيَأْمُرُ الْأَرْضَ أَنْ
تُنْبِتَ، فَتُنْبِتَ. حَتَّى تَرُوحَ مَوَاشِيهِمْ مِنْ يَوْمِهِمْ ذَلِكَ
أَسْمَنَ مَا كَانَتْ وَأَعْظَمَهُ، وأمَدّه خَوَاصِرَ، وَأَدَرَّهُ ضُروعا،
وَإِنَّهُ لَا يَبْقَى شَيْءٌ مِنَ الْأَرْضِ إِلَّا وَطِئَهُ وَظَهَرَ عَلَيْهِ،
إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ، فَإِنَّهُ لَا يَأْتِيهِمَا مِنْ نَقْب مِنْ
نِقَابِهِمَا إِلَّا لَقِيَتْهُ الْمَلَائِكَةُ بِالسُّيُوفِ صَلتة، حَتَّى
يَنْزِلَ عِنْدَ الظّرَيب الْأَحْمَرِ، عِنْدَ مُنْقَطع السَّبخَة، فَتَرْجُفُ
الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلَاثَ رَجَفات، فَلَا يَبْقَى مُنَافِقٌ وَلَا
مُنَافِقَةٌ إِلَّا خَرَجَ إِلَيْهِ، فَتَنْفى الخَبَثَ مِنْهَا كَمَا يَنْفِي
الكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ، ويُدعى ذَلِكَ الْيَوْمُ يَوْمَ
الْخَلَاصِ. فَقَالَتْ
أُمُّ شَرِيك بِنْتُ أَبِي العَكَريَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ
يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: "هُمْ قَلِيلٌ، وَجُلُّهُمْ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ،
وَإِمَامُهُمْ رَجُلٌ صَالِحٌ، فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصلي
بِهِمُ الصُّبْحَ إِذْ نَزَلَ [عَلَيْهِمْ] عِيسَى [ابْنُ مَرْيَمَ] عَلَيْهِ
السَّلَامُ، الصُّبْحَ، فَرَجَعَ ذَلِكَ الْإِمَامُ يَنْكُصُ، يَمْشِي
الْقَهْقَرَى؛ لِيُقَدِّمَ عِيسَى يُصَلِّي بِالنَّاسِ، فَيَضَعُ عِيسَى، عَلَيْهِ
السَّلَامُ، يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ: تَقَدَّمَ فَصَلِّ،
فَإِنَّهَا لَكَ أُقِيمَتْ. فَيُصَلِّي بِهِمْ إِمَامُهُمْ، فَإِذَا انْصَرَفَ
قَالَ عِيسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ: افْتَحُوا الْبَابَ. فَيُفْتَحُ، وَوَرَاءَهُ
الدَّجَّالُ، مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفَ يَهُودِيٍّ كُلُّهُمْ ذُو سَيْفٍ مُحَلًّى
وَسَاجٍ، فَإِذَا نَظَرَ إِلَيْهِ الدَّجَّالُ ذَابَ كَمَا يَذُوبُ الْمِلْحُ فِي
الْمَاءِ، وَيَنْطَلِقُ هَارِبًا، وَيَقُولُ عِيسَى [عَلَيْهِ السَّلَامُ] إِنْ لِي
فِيكَ ضَرْبَة لَنْ تَسْتَبِقَنِي بِهَا. فَيُدْرِكُهُ عِنْدَ بَابَ لُدّ
الشَّرْقِيِّ، فَيَقْتُلُهُ، وَيَهْزِمُ اللَّهُ الْيَهُودَ، فَلَا يَبْقَى شَيْءٌ
مِمَّا خَلَقَ اللَّهُ تَعَالَى يَتَوَارَى بِهِ الْيَهُودِيُّ إِلَّا أَنْطَقَ
اللَّهُ ذَلِكَ الشَّيْءَ، لَا حَجَرَ، وَلَا شَجَرَ، وَلَا حَائِطَ، وَلَا
دَابَّةَ -إِلَّا الغَرْقدة فَإِنَّهَا مِنْ شَجَرِهِمْ لَا تَنْطِقُ-إِلَّا قَالَ:
يَا عَبْدَ اللَّهِ الْمُسْلِمَ، هَذَا يَهُودِيٌّ، فَتَعَالَ
اقْتُلْهُ. قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "وَإِنَّ أَيَّامَهُ
أَرْبَعُونَ سَنَةً، السَّنَةُ كَنِصْفِ السَّنَةِ، وَالسَّنَةُ كَالشَّهْرِ،
وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَآخِرُ أَيَّامِهِ كَالشَّرَرَةِ، يُصْبِحُ أَحَدُكُمْ
عَلَى بَابِ الْمَدِينَةِ فَلَا يَبْلُغُ بَابَهَا الْآخَرَ حَتَّى يُمْسِيَ".
فَقِيلَ لَهُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ كَيْفَ نُصَلِّي، فِي تِلْكَ الْأَيَّامِ
الْقِصَارِ؟ قَالَ: "تُقَدِّرُونَ فِيهَا الصَّلَاةَ كَمَا تُقَدِّرُونَ فِي هَذِهِ
الْأَيَّامِ الطِّوَالِ. ثُمَّ صَلّوا". قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فَيَكُونُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ فِي أُمَّتِي حَكَمًا عَدْلًا وَإِمَامًا مُقْسطا، يَدُقُّ الصَّلِيبَ،
وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ، وَيَتْرُكُ الصَّدَقَةَ، فَلَا
يُسْعَى عَلَى شَاةٍ وَلَا بَعِيرٍ، وَتَرْتَفِعُ الشَّحْنَاءُ وَالتَّبَاغُضُ،
وتُنزع حُمَة كُلِّ ذَاتِ حُمَةٍ، حَتَّى يُدْخِلَ الْوَلِيدُ يَدَهُ فِي
الْحَيَّةِ فَلَا تَضُرَّهُ، وتُفرُّ الْوَلِيدَةُ الْأَسَدَ فَلَا يَضُرَّهَا،
وَيَكُونُ الذِّئْبُ فِي الْغَنَمِ كَأَنَّهُ كَلْبُهَا، وَتُمْلَأُ الأرضُ مِنَ
السِّلْمِ كَمَا يُمْلأ الْإِنَاءُ مِنَ الْمَاءِ، وَتَكُونُ الْكَلِمَةُ
وَاحِدَةً، فَلَا يُعْبَدُ إِلَّا اللَّهُ، وَتَضَعُ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا،
وَتُسْلَبُ قُرَيْشٌ مُلْكَهَا، وَتَكُونُ الْأَرْضُ كَفَاثُورِ الْفِضَّةِ
تُنْبِتُ نَبَاتَهَا كَعَهْدِ آدَمَ، حَتَّى يَجْتَمِعَ النَّفَرُ عَلَى القِطْف
مِنَ الْعِنَبِ فَيُشْبِعَهُمْ، وَيَجْتَمِعَ النَّفَرُ عَلَى الرُّمَّانَةِ
فَتُشْبِعَهُمْ، وَيَكُونُ الثَّوْرُ بِكَذَا وَكَذَا، مِنَ الْمَالِ، ويَكون
الْفَرَسُ بِالدُّرَيْهِمَاتِ. قِيلَ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا يُرْخِصُ الْفَرَسَ؟ قَالَ: "لَا تُرْكَبُ لِحَرْبٍ
أَبَدًا" قِيلَ لَهُ: فَمَا يُغلي الثَّوْرَ؟ قَالَ: "تُحْرث الْأَرْضُ
كُلُّهَا". وَإِنَّ
قَبْلَ خُرُوجِ [الدَّجَّالِ] ثَلَاثَ سَنَوَاتٍ شِدَادٍ، يُصِيبُ النَّاسَ فِيهَا
جُوعٌ شَدِيدٌ، يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِي السَّنَةِ [الْأُولَى أَنْ
تَحْبِسَ ثُلُثَ مَطَرِهَا، وَيَأْمُرُ الْأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا،
ثُمَّ يَأْمُرُ السَّمَاءَ فِي الثَّانِيَةِ فَتَحْبِسُ ثُلُثَيْ مَطَرِهَا،
وَيَأْمُرُ الْأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَيْ نَبَاتِهَا، ثُمَّ يَأْمُرُ اللَّهُ
السَّمَاءَ فِي السَّنَةِ] الثَّالِثَةِ فَتَحْبِسُ مَطَرَهَا كُلَّهُ، فَلَا
تَقْطر قَطْرَةً، وَيَأْمُرُ الْأَرْضَ أَنْ تَحْبِسَ نَبَاتَهَا كُلَّهُ، فَلَا
تُنْبتُ خَضْرَاءَ، فَلَا تَبْقَى ذَاتُ ظلْف إِلَّا هَلَكَتْ، إِلَّا مَا شَاءَ
اللَّهُ". فَقِيلَ:
فَمَا يُعِيشُ النَّاسَ فِي ذَلِكَ الزَّمَانِ؟ قَالَ: "التَّهْلِيلُ
وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّسْبِيحُ وَالتَّحْمِيدُ، وَيَجْرِي ذَلِكَ عَلَيْهِمْ
مَجْرَى الطَّعَامِ". قَالَ
ابْنُ مَاجَهْ: سَمِعْتُ أَبَا الْحَسَنِ الطَّنَافِسي يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ
الرَّحْمَنِ الْمُحَارِبِيَّ يَقُولُ: يَنْبَغِي أَنَّ يُدْفَعَ هَذَا الْحَدِيثُ
إِلَى الْمُؤَدِّبِ، حَتَّى يُعَلِّمَهُ الصِّبْيَانَ فِي
الْكُتَّابِ.
Abu Abdullah Muhammad ibnu Yazid ibnu Majah mengatakan di dalam kitab
sunannya, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad, telah menceritakan
kepada kami Abdur Rahman Al-Muharibi, dari Ismail ibnu Abu Rafi’, dari Abu
Zar'ah Asy-Syaibani Yahya ibnu Abu Umar, dari Abu Umamah Al-Bahili yang
menceritakan bahwa Rasulullah Saw. berkotbah kepada kami dan termasuk kebiasaan
khotbahnya selalu membicarakan hal yang sedang kami bicarakan sekarang, yaitu
Dajjal yang selalu kita waspadai. Di antara sabda beliau dalam khotbahnya itu
menyebutkan: Belum pernah ada fitnah yang lebih besar di muka bumi ini
daripada fitnah Dajjal sejak Allah menebarkan keturunan Adam a.s. Dan
sesungguhnya tidak sekali-kali. Allah mengutus seorang nabi, kecuali
memperingatkan umatnya akan (bahaya) Dajjal. Aku adalah nabi yang paling akhir
dan kalian adalah umat yang paling akhir, Dajjal pasti akan muncul di kalangan
kalian. Jika Dajjal muncul, sedang aku masih ada di antara kalian, maka akulah
yang akan membela setiap orang muslim. Dan jika Dajjal muncul sesudahku, maka
setiap orang harus membela dirinya sendiri, dan sesungguhnya Allah yang akan
menjaga setiap orang muslim sesudah aku tiada. Sesungguhnya Dajjal itu akan
muncul dari celah-celah antara perbatasan negeri Syam dan negeri Irak. Lalu ia
melakukan pengrusakan ke arah kanan dan kirinya. Ingatlah, hai hamba-hamba
Allah, hai manusia sekalian, berteguh hatilah kalian. Sesungguhnya aku akan
mengabarkan ciri khasnya yang belum pernah digambarkan oleh seorang nabi pun
sebelumku. Sesungguhnya dia (Dajjal) pada mulanya mengatakan, "Aku adalah nabi,
tidak ada nabi lain sesudahku." Kemudian untuk kedua kalinya ia mengatakan,
"Akulah tuhan kalian." Tempi kalian tidak dapat melihat Tuhan kalian sebelum
kalian mati. Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhan
kalian Yang Mahaagung lagi Mahaperkasa tidak buta. Dan sesungguhnya tertulis di
antara kedua matanya lafaz "kafir" yang dapat dibaca oleh semua orang mukmin,
baik yang dapat membaca maupun yang buta huruf. Dan sesungguhnya termasuk
fitnahnya ialah dia membawa surga dan neraka, tetapi neraka Dajjal adalah surga
dan surganya adalah neraka. Barang siapa yang mendapat cobaan dari neraka
Dajjal, hendaklah ia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah ia membaca
ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi, maka neraka Dajjal akan terasa sejuk dan
menjadi keselamatan baginya sebagaimana api menjadi dingin dan menjadi
keselamatan bagi Nabi Ibrahim. Dan sesungguhnya fitnah Dajjal yang lainnya ialah
dia mengatakan kepada orang Badui, "Bagaimanakah menurutmu, jika aku hidupkan
kembali ibu dan ayahmu, apakah kamu mau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu?" Maka
orang Badui menjawab, "Ya." Lalu setan menyerupakan dirinya dalam rupa ayah dan
ibunya, kemudian keduanya mengatakan, "Hai anakku, ikutilah dia karena
sesungguhnya dia adalah tuhanmu." Dan sesungguhnya termasuk fitnah Dajjal ialah
dia menangkap seseorang, lalu tubuhnya dibelah dengan gergaji hingga terbelah
menjadi dua bagian. Kemudian Dajjal berkata, "Lihatlah hambaku ini, sekarang aku
menghidupkannya kembali, lalu dia menduga bahwa dia mempunyai Tuhan selain aku."
Maka Allah menghidupkannya kembali, lalu Dajjal yang jahat itu berkata
kepadanya, "Siapakah Tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Allah adalah Tuhanku,
sedangkan engkau adalah Dajjal musuh Allah. Demi Allah, sekarang aku makin
bertambah mengetahui daripada sebelumnya siapa sebenarnya kamu.” Abul
Hasan At-Tanafisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Muharibi, telah
menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnul Walid Ar-Rassafi, dari Atiyyah, dari
Abu Sa'id yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Lelaki itu
adalah dari kalangan umatku yang paling tinggi derajatnya di dalam surga.
Atiyyah mengatakan bahwa Abu Sa’id mengatakan, "Demi Allah, kami tidak
meragukan lagi lelaki itu tiada lain adalah Umar ibnul Khattab, sehingga Dajjal
pergi menuju jalannya sendiri." Kemudian Al-Muharibi mengatakan, "Kami merujuk
kepada hadis Abu Rafi' yang di dalamnya disebutkan: Termasuk fitnah Dajjal
ialah dia memerintahkan kepada langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun
menurunkan hujannya. Ia memerintahkan kepada bumi untuk menumbuhkan
tetumbuhannya, maka bumi pun mengeluarkan tetumbuhannya. Termasuk fitnah yang
ditampilkan oleh Dajjal ialah dia melewati sebuah kampung; bilamana penduduk
kampung itu mendustakannya, maka tidak ada seekor ternak pun yang ada pada
mereka melainkan mati dan binasa. Termasuk fitnah Dajjal lagi ialah dia melewati
sebuah kampung; bilamana penduduknya mempercayainya, lalu ia memerintahkan
kepada langit agar menurunkan hujan, maka langit pun segera menurunkan hujannya.
Dan ia memerintahkan kepada bumi agar menumbuhkan tetumbuhannya, maka bumi pun
mengeluarkan tetumbuhannya, hingga ternak mereka sejak hari itu menjadi
gemuk-gemuk, lebih gemuk daripada sebelumnya; air susunya pun sangat subur,
lebih subur daripada sebelumnya. Sesungguhnya tidak ada suatu
jengkal tanah pun di muka bumi ini melainkan dia jelajahi semua, kecuali Mekah
dan Madinah. Karena sesungguhnya tidak sekali-kali ia datang kepadanya dari
salah satu celahnya, melainkan ia menjumpai malaikat dengan pedang yang terhunus
siap membunuhnya. Lalu ia terpaksa turun di Zaribul Ahmar yaitu di kawasan
Sabkhah; saat itu kota Madinah mengalami gempa sebanyak tiga kali. Akibatnya
tidak ada seorang munafik pun —baik laki-laki maupun wanita— melainkan pasti
keluar dari kota Madinah, sehingga bersihlah kota Madinah dari kemunafikan,
sebagaimana pandai besi melenyapkan kotoran (karat) besinya. Hari itu dinamakan
sebagai khalas atau hari pembebasan atau hari pembersihan." Ummu
Syarik binti Abul Akr bertanya, "Wahai Rasulullah, saat itu dimanakah
orang-orang Arab (kaum muslim) berada?" Rasulullah Saw. menjawab: Mereka
adalah minoritas, sebagian besar dari mereka pada masa itu berada di Baitul
Maqdis, imam mereka adalah seorang lelaki saleh. Ketika imam mereka maju untuk
salat Subuh bersama mereka, tiba-tiba turunlah Isa ibnu Maryam a.s. Maka imam
berjalan mundur untuk memberikan kesempatan kepada Isa agar maju, tetapi Isa
memegang pundaknya, lalu berkata, "Majulah kamu dan salatlah, karena
sesungguhnya salat ini didirikan untukmu (sebagai imamnya). Lalu imam itu salat
bersama mereka. Apabila imam menyelesaikan salatnya, maka Isa berkata, "Bukalah
pintu itu," lalu pintu tersebut dibuka, dan ternyata di belakang pintu terdapat
Dajjal bersama tujuh puluh ribu orang Yahudi, semuanya menyandang senjata pedang
dengan pakaian yang penuh dengan perhiasan dan mahkota. Maka apabila Dajjal
melihat Isa, leburlah dirinya sebagaimana garam dalam air. Lalu Dajjal lari, dan
Isa berkata, "Sesungguhnya aku harus memukulmu sekali pukul yang tidak dapal
kamu hindari." Nabi Isa dapat mengejarnya sampai di pintu kota Lad bagian timur,
lalu ia membunuhnya. Allah mengalahkan semua orang Yahudi, maka tidak ada suatu
makhluk Allah pun yang dipakai untuk tempat bersembunyi oleh orang Yahudi,
melainkan Allah membuatnya dapat berbicara, baik itu batu, pepohonan, tembok,
ataupun hewan selain tumbuhan garqad, karena tumbuhan garqad termasuk tetumbuhan
mereka; ia tidak dapat berbicara kecuali berkata, "Hai hamba Allah yang muslim,
inilah orang Yahudi (sedang bersembunyi padaku). Kemarilah, bunuhlah
dia." Rasulullah Saw. bersabda pula: Dan sesungguhnya masa Nabi
Isa itu adalah empat puluh tahun; satu tahun lamanya sama dengan setengah tahun,
dan satu tahun lamanya seperti satu bulan, satu bulan sama lamanya dengan satu
Jumat (satu minggu), dan masa-masa akhirnya sama cepatnya dengan percikan api.
Seseorang dari kalian berpagi hari berada di pintu masuk kota Madinah:
belum lagi ia sampai ke pintu yang lainnya hari telah petang. Kemudian ada
yang bertanya kepada Nabi Saw., "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah kami salat di
masa-masa sangat pendek itu?" Nabi Saw. menjawab: Kalian harus memperkirakan
waktu salat sebagaimana kalian memperkirakannya di hari-hari yang panjang,
kemudian kerjakanlah salat. Rasulullah Saw. bersabda: Maka kelak Isa Ibnu
Maryam berada di antara umatku sebagai hakim yang adil dan imam yang adil. Dia
memecahkan semua salib, membunuh semua babi, menghapus jizyah, dan meninggalkan
sedekah; tidak lagi ia memungut zakat ternak kambing, tidak pula ternak unta
(karena semua orang kaya). Semua permusuhan dan persengketaan tidak ada lagi,
kebuasan dari semua binatang yang buas tidak ada lagi, sehingga anak kecil dapat
memasukkan tangannya ke dalam (liang) ular (berbisa) tanpa membahayakannya, anak
unta berlari dari singa, singa tidak membahayakannya, serigala yang berada di
antara ternak kambing seakan-akan sebagai anjing gembalanya. Bumi dipenuhi
dengan kedamaian seperti sebuah wadah yang penuh dengan air. Kelak kalimah hanya
satu, tidak disembah selain Allah, peperangan telah tiada, dan orang-orang
Quraisy kembali merebut kerajaannya. Kelak bumi bersinar bagaikan sinar perak,
dan semua tetumbuhannya tumbuh dengan subur, sama seperti zaman Nabi Adam,
hingga sekumpulan orang memakan setangkai buah anggur, lalu semuanya kenyang,
dan sejumlah orang berkumpul memakan satu buah delima, lalu semuanya merasa
kenyang. Kelak harga seekor sapi jantan sama dengan sejumlah anu dari harta
(yakni mahal), sedangkan harga kuda hanya beberapa dirham saja. Lalu
ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan harga kuda menjadi
murah sekali?" Rasulullah Saw. menjawab, "Karena tidak dipakai untuk
berperang lagi selama-lamanya." Lalu ditanyakan kepada beliau, "Apakah yang
menyebabkan harga sapi jantan mahal?" Rasulullah Saw. menjawab: Karena
(sebagian besar) bumi dijadikan lahan pertanian. Sesungguhnya tiga tahun sebelum
Dajjal muncul terjadi masa kekeringan yang sangat, umat manusia tertimpa
paceklik yang sangat parah. Pada tahun pertama Allah memerintahkan kepada langit
agar menahan sepertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan
sepertiga tetumbuhannya. Kemudian pada tahun yang kedua Dia memerintahkan kepada
langit agar menahan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar
menahan dua pertiga tetumbuhannya. Selanjutnya pada tahun yang ketiga Allah Swt.
memerintahkan kepada langit agar menahan semua hujannya, hingga tidak setetes
air hujan pun turun, dan Dia memerintahkan kepada bumi agar menahan semua
tetumbuhannya hingga tidak menumbuhkan pepohonan dan tanaman lagi. Maka tidak
ada seekor binatang berkuku pun melainkan binasa, kecuali yang dikehendaki oleh
Allah tidak binasa. Ketika ditanyakan kepada beliau Saw. mengenai makanan
yang dimakan oleh manusia pada zaman tersebut, maka beliau Saw. menjawab:
Tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid, hal tersebut mengalir ke dalam tubuh
mereka bagaikan mengalirnya makanan. Ibnu Majah mengatakan bahwa ia
pernah mendengar Abul Hasan At-Tanafisi mengatakan bahwa ia pernah mendengar
Abdur Rahman Al-Muharibi mengatakan, "Dianjurkan agar hadis ini disampaikan
kepada pengajar, agar ia mengajarkannya kepada anak-anak dan memasukkannya pada
kitab pelajaran".Bila ditinjau dari segi ini, hadis berpredikat garib jiddan (aneh sekali), tetapi sebagian darinya mempunyai syawahid (bukti-bukti yang menguatkan)nya dari hadis-hadis yang lain.
Di antara hadis yang menguatkannya ialah apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan hadis Nafi' serta Salim, dari Abdullah ibnu Umar yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
لَتُقَاتِلُنَّ
الْيَهُودَ، فَلَتَقْتُلُنَّهُمْ حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ: يَا مُسْلِمُ هَذَا
يَهُودِيٌّ، فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ
Kalian benar-benar kelak akan memerangi orang-orang Yahudi dan
sesungguhnya kalian pasti dapat membunuh mereka, hingga batu-batuan mengatakan,
"Hai orang muslim, inilah orang Yahudi (bersembunyi padaku), kemarilah dan
bunuhlah dia!"Hadis lainnya dari Imam Muslim melalui jalur Suhail ibnu Abu Saleh, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a., menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
"
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ،
فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ
الْحَجَرِ
وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللهِ
هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ، فَإِنَّهُ
مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ "
Kiamat tidak akan terjadi sebelum orang-orang muslim memerangi orang-orang
Yahudi, lalu orang-orang muslim dapat membunuh mereka, hingga orang-orang Yahudi
bersembunyi di balik batu-batuan dan pohon-pohonan, tetapi batu-batuan dan
pepohonan mengatakan, "Hai orang muslim, hai hamba Allah, inilah orang Yahudi
ada di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia," kecuali pohon garqad. karena
sesungguhnya ia termasuk tumbuhan orang Yahudi.Sehubungan dengan hal ini kami akan mengetengahkan hadis An-Nawas ibnu Sam'an karena mempunyai kemiripan dengan hadis dalam bab ini.
Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya:
حَدَّثَنَا
أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَير بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ،
حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ
جَابِرٍ الطَّائِيُّ قَاضِي حِمْصَ، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرحمن بن جبير، عن أبيه
جبير بن نُفَير الْحَضْرَمِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ النَّوَّاسَ بْنَ سَمْعَانَ
الْكِلَابِيَّ (ح) وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مِهْران الرَّازِّيُّ، حَدَّثَنَا
الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ
جَابِرٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ الطَّائِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
جُبَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ جُبَيْر، بْنِ نُفَيْر، عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعان
قَالَ: ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ
ذَاتَ غَدَاةٍ، فخفَّض فِيهِ ورَفَّع، حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ،
فَلَمَّا رَحَلْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذَلِكَ فِينَا، فَقَالَ: "مَا شَأْنُكُمْ؟ "
قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً فخفَّضت فِيهِ ورفَّعت
حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ فَقَالَ: "غَيْرُ الدَّجَّالِ أخْوَفُني
عَلَيْكُمْ، إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجيجه دُونَكُمْ، وَإِنْ
يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجيجُ نَفْسِهِ، وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ: إِنَّهُ شابٌّ قَططُ عَيْنُهُ طَافِيَةٌ، كَأَنِّي أَشْبِّهُهُ
بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَن، مِنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ
فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خارجُ خَلَّة بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ،
فعاثَ يَمِينًا وعاثَ شِمَالًا. يَا عِبَادَ اللَّهِ، فَاثْبُتُوا": قُلْنَا: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا لَبْثَتَه فِي الْأَرْضِ؟ قَالَ: "أَرْبَعِينَ يَوْمًا،
يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ، وَسَائِرُ أَيْامِهِ
كَأَيَّامِكُمْ". قُلْنَا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ أَتَكْفِينَا فِيهِ
صَلَاةُ يَوْمٍ؟ قَالَ: "لَا اقْدِرُوا لَهُ قَدْرَهُ". قُلْنَا: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، وَمَا إِسْرَاعُهُ فِي الْأَرْضِ؟ قَالَ كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ
الرِّيحُ، فَيَأْتِي عَلَى قَوْمٍ فَيَدْعُوهُمْ، فَيُؤْمِنُونَ بِهِ
وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ، فَيَأْمُرُ السماءَ فَتُمْطِرُ، وَالْأَرْضَ فَتُنْبِتُ،
فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سارحتُهم أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرَي، وَأَسْبَغَهُ ضُروعا،
وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ، ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ، فَيَرُدُّونَ
عَلَيْهِ قَوْلَهُ، فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ، فَيُصْبِحُونَ مُمْحلين لَيْسَ
بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ. وَيَمُرُّ بالخَرِبة فَيَقُولُ لَهَا:
أَخْرِجِي كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ. ثُمَّ
يَدْعُو رَجُلًا مُمْتَلِئًا شَبَابًا، فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ، فَيَقْطَعُهُ
جزْلتين رَمْيَةَ الْغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ فيُقْبلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ
وَيَضْحَكُ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ
مَرْيَمَ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ
شَرْقِيَّ دِمَشْقَ، بَيْنَ مَهْرودَتَيْنِ، وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ
مَلَكين، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَر، وَإِذَا رَفَعَهُ تَحدّر مِنْهُ جُمَان
كَاللُّؤْلُؤِ، وَلَا يَحل لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفسه إِلَّا مَاتَ ونَفَسُه
يَنْتَهِي حيث ينتهي طَرفه، فيطليه حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدّ
فَيَقْتُلُهُ. ثُمَّ
يَأْتِي عِيسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ، قَوْمًا قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ
فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ ويحدِّثهم بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ،
فَبَيْنَمَا هُوَ
كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ، إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ
أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي
إِلَى الطُّورِ. وَيَبْعَثُ
اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَب يَنْسلون، فَيَمُرُّ
أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرية فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ
آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرّة مَاءٌ. ويُحْصَر نَبِيُّ
اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ
خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ. ثُمَّ
يَهْبِطُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ، فَلَا يَجِدُونَ
فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ ونَتْنُهم، فَيَرْغَبُ
نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ البُخْت، فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ
اللَّهُ. ثُمَّ
يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لَا يكُن مِنْهُ بَيْتُ مَدَر وَلَا وَبَر فَيَغْسِلُ
الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كالزلَفَة، ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ: أَخْرِجِي
ثَمَرَك ورُدّي بَرَكَتَكِ. فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ العُصَابة مِنَ الرُّمَّانَةِ،
وَيَسْتَظِلُّونَ بقَحْفِها، وَيُبَارِكُ اللَّهُ فِي الرَّسْل حَتَّى إِنَّ
اللَّقْحَة مِنَ الْإِبِلِ لَتَكْفِي الْفِئَامَ مِنَ النَّاسِ وَاللَّقْحَةَ مِنَ
الفَم لَتَكْفِي الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ، فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ
اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تحت آباطهم، فتقبض الله رُوحَ كُلِّ
مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُون فِيهَا
تهارُجَ الحُمُر، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ"
telah menceritakan kepada kami Abu Khaisamah Zuhair ibnu Harb, telah
menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, telah menceritakan kepadaku Abdur
Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir, telah menceritakan kepadaku Jabir ibnu Yahya
At-Ta-i Qadi Himsa, telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Jubair, dari
ayahnya (Jubair ibnu Nafir Al-Hadrami), bahwa ia pernah mendengar An-Nuwwas ibnu
Sam'an Al-Kilabi. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mah-ran
Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, telah menceritakan
kepada kami Abdur Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir, dari Yahya ibnu Jabir At-Ta-i,
dari Abdur Rahman ibnu Jubair, dari ayahnya (Jubair ibnu Nafir), dari An-Nuwwas
ibnu Sam'an yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah menyebutkan perihal
Dajjal di suatu pagi hari, maka beliau menundukkan dan mengangkat kepalanya
seakan-akan berada di sekumpulan pohon kurma. Ketika kami datang kepadanya, hal
tersebut terbaca oleh beliau dari wajah kami. Maka beliau bertanya, "Mengapa
kalian?" Kami menjawab, "Wahai Rasulullah, engkau telah menceritakan perihal
Dajjal di suatu pagi seraya menundukkan dan mengangkat kepala, seakan-akan
berada di sekumpulan pohon kurma." Rasulullah Saw. menjawab: Selain Dajjal,
tiada yang kukhawatirkan terhadap kalian; jika dia muncul sedangkan aku berada
di antara kalian, maka akulah yang membela kalian darinya. Jika dia
muncul,sedangkan aku sudah tidak ada di antara kalian, maka seseorang membela
dirinya sendiri, dan Allahlah yang akan membela setiap orang muslim sebagai
ganti dariku. Sesungguhnya Dajjal itu seorang pemuda yang berambut keriting,
matanya menyembul keluar, seakan-akan menurutku mirip dengan Abdul Uzza ibnu
Qatn. Barang siapa di antara kalian yang menjumpainya, hendaklah ia membacakan
ayat-ayat permulaan sural Al-Kahfi terhadapnya. Sesungguhnya dia akan muncul
dari daerah perbatasan antara Syam dan Irak, lalu dia melakukan pengrusakan ke
arah kanan dan ke arah kirinya. Hai hamba-hamba Allah, berteguh hatilah
kalian. Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah Dajjal
tinggal di muka bumi ini?" Rasulullah Saw. menjawab: Empat puluh hari,
sehari sama dengan satu tahun, sehari lainnya sama dengan satu bulan, dan sehari
yang lainnya lagi sama dengan satu Jumat (seminggu), sedangkan hari-hari yang
lainnya sama dengan hari-hari kalian sekarang. Kami bertanya, "Wahai
Rasulullah, hari yang lamanya sama dengan satu tahun itu apakah cukup bagi kami
melakukan salat sehari?" Rasulullah Saw. menjawab, "Tidak, tetapi kalian
harus mengira-ngira waktunya." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah,
bagaimanakah kecepatannya (Dajjal) menyebar di bumi ini?" Rasulullah Saw.
menjawab: bahwa kecepatan Dajjal menyebar di muka bumi sama dengan hujan yang
ditiup angin. Ia mendatangi suatu kaum, lalu menyeru mereka, akhirnya mereka
beriman kepadanya dan taat kepadanya. Maka Dajjal memerintahkan kepada langit
agar menurunkan hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar mengeluarkan
tetumbuhannya. Lalu ternak mereka menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak dengan
sangat cepatnya serta memiliki air susu yang berlimpah. Kemudian
Dajjal mendatangi suatu kaum lainnya dan menyeru mereka tetapi mereka membantah
seruannya dan menolak, maka Dajjal pergi meninggalkan mereka, kemudian pada pagi
harinya di tangan mereka tidak ada harta benda lagi barang sedikit pun. Dajjal
melewati sebuah kampung yang telah ditinggalkan para penghuninya, lalu ia
berkata kepadanya, "Keluarkanlah semua harta perbendaharaanmu!" Maka semua harta
perbendaharaannya mengikutinya bagaikan lebah yang mengikuti ratunya. Kemudian
Dajjal memanggil seorang lelaki yang muda lagi segar. lalu lelaki itu dia pukul
dengan pedang hingga terbelah menjadi dua bagian dalam keadaan jatuh tergeletak,
lalu ia memanggilnya, maka dengan serta merta lelaki itu hidup kembali dan
datang, sedangkan wajahnya tampak berseri seraya tertawa. Ketika Dajjal dalam
keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan Al-Masih ibnu Maryam a.s. Dia
diturunkan di Manaratul Baida, sebelah timur kota Damaskus, memakai baju celupan
dua lapis seraya memegang kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat.
Apabila ia menundukkan kepalanya, meneteslah air darinya; dan apabila ia
mengangkat kepalanya, mengalirlah air dari kepalanya, menetes bagaikan mutiara.
Tidak sekali-kali embusan napasnya mengenai orang kafir itu, melainkan orang
kafir itu mati seketika itu juga; embusan napasnya menjangkau areal yang luas
sekali sepanjang penglihatannya. Kemudian Isa a.s. mengejar Dajjal dan
dapat mengejarnya di pintu kota Lud (Lad), lalu dibunuhnya. Lalu Isa a.s.
mendatangi suatu kaum yang dipelihara oleh Allah dari gangguan Dajjal, maka ia
mengusap kepala mereka dan menceritakan kepada mereka perihal derajat mereka
masing-masing di dalam surga. KetikaNabi Isa dalam keadaan demikian,
Allah Swt. mewahyukan kepadanya bahwa Dia telah mengeluarkan hamba-hamba-Nya
yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka. Allah memerintahkan
kepadanya, "Bawalah hamba-hamba-Ku (yang mukmin) berlindung di Bukit
Tur." Allah Swt. mengeluarkan Yajuj dan Majuj. Mereka muncul dari semua
tempat yang tinggi dengan cepatnya bagaikan air bah. Gelombang pertama mereka
melewati Danau Tabriyah (Laut Mati), lalu mereka meminum semua air yang ada
padanya; dan gelombang terakhir dari mereka melewatinya, lalu mereka berkata,
"Sesungguhnya di tempat ini pernah ada danau." Nabi Allah Isa dan semua
sahabatnya tiba di tempat yang diperintahkan. Mereka dalam keadaan sengsara
sehingga sebuah kepala sapi bagi seseorang di antara mereka lebih baik daripada
seratus dinar yang kalian miliki sekarang. Lalu Nabi Isa dan semua
temannya berdoa kepada Allah Swt, mohon diselamatkan dari Yajuj dan Majuj. Maka
Allah mengirimkan kepada Yajuj dan Majuj ulat yang menggerogoti leher mereka.
Pada pagi harinya semua Yajuj dan Majuj dalam keadaan mati, bagaikan matinya
seorang manusia. Setelah itu Nabi Allah Isa dan teman-temannya turun ke
dataran rendah. Mereka menjumpai tiada satu jengkal tanah pun melainkan dipenuhi
oleh bangkai Yajuj dan Majuj dan bau busuk mereka. Kemudian Nabi Isa dan
teman-temannya berdoa lagi kepada Allah. Maka Allah mengirimkan burung-burung
raksasa yang besarnya sama dengan unta yang paling besar, lalu burung-burung itu
membawa mereka terbang dan melemparkan bangkai mereka ke tempat yang dikehendaki
oleh Allah Swt. Setelah itu Allah mengirimkan hujan lebat yang tiada satu rumah
pun atau satu kemah pun, melainkan pasti hanyut olehnya. Hujan itu mencuci bumi
hingga bumi bersih kembali dan berkilauan bagaikan kaca. Kemudian
diperintahkan kepada bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya dan mengembalikan
berkahnya. Maka pada masa itu satu buah delima dapat mengenyangkan sejumlah
orang, dan mereka dapat bernaung pada dedaunannya. Allah memberkati ternak,
hingga seekor anak unta dapat mencukupi sejumlah besar dari manusia.
Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah mengirimkan angin
yang baik lagi wangi, dan angin itu mengambil mereka dari bagian bawah ketiak
mereka, maka Allah mencabut roh setiap orang mukmin dan setiap orang muslim.
Yang masih hidup hanyalah orang-orang yang durhaka, mereka hidup berhura-hura di
muka bumi bagaikan keledai, dan hari kiamat itu terjadi di masa mereka.Imam Ahmad meriwayatkannya —demikian pula ahlus sunan— melalui hadis Abdur Rahman ibnu Yazid ibnu Jabir dengan lafaz yang sama.
Hadis ini akan kami ketengahkan melalui Imam Ahmad pada tafsir firman Allah Swt. dalam surat Al Anbiya, yaitu:
{حَتَّى
إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ....
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj. (Al Anbiya: 96),
hingga akhir ayat.Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab sahihnya.
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ العَنْبِريّ، حَدَّثَنَا أَبِي،
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ سَالِمٍ قَالَ: سَمِعْتُ يَعْقُوبَ
بْنَ عَاصِمِ بْنِ عُرْوَةَ بْنِ مَسْعُودٍ الثَّقَفِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو -وَجَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ-: مَا هَذَا الْحَدِيثُ الَّذِي
تُحدث بِهِ تَقُولُ: إِنَّ السَّاعَةَ تَقُومُ إِلَى كَذَا وَكَذَا؟ فَقَالَ:
سُبْحَانَ اللَّهِ؟! -أَوْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، أَوْ كَلِمَةً
نَحْوَهَا-لَقَدْ هممتُ أَلَّا أُحَدِّثَ أَحَدًا شَيْئًا أَبَدًا، إِنَّمَا
قُلْتُ:إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ بَعْدَ قَلِيلٍ أَمْرًا عَظِيمًا: يُحرِّق الْبَيْتُ،
وَيَكُونُ وَيَكُونُ. ثُمَّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي، فَيَمْكُثُ أَرْبَعِينَ، لَا
أَدْرِي أَرْبَعِينَ يَوْمًا، أَوْ أَرْبَعِينَ شَهْرًا، أَوْ أَرْبَعِينَ عَامًا،
فَيَبْعَثُ اللَّهُ تَعَالَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ، كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ
مَسْعُودٍ، فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ، ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ
لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ، ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ
قِبَلِ الشَّامِ، فَلَا يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ -أَوْ إِيمَانٍ-إِلَّا قَبَضَتْهُ، حَتَّى لَوْ
أَنَّ أَحَدَكُمْ دَخَلَ فِي كَبَد جَبَلٍ لَدَخَلَتْه عَلَيْهِ حَتَّى تَقْبضَه"
قَالَ: سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"فَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خفَّة الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ، لَا
يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا، وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا، فَيَتَمَثَّلُ لَهُمُ
الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ: أَلَا تَسْتَجِيبُونَ؟ فَيَقُولُونَ: فَمَا تَأْمُرُنَا؟
فَيَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ الْأَوْثَانِ، وَهُمْ فِي ذَلِكَ دارٌّ رِزْقُهُمْ،
حَسَنٌ عَيْشُهُمْ. ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا
أَصْغَى لِيتًا، وَرَفَعَ لِيتًا، قَالَ: وَأَوَّلُ مَنْ يَسْمَعُهُ رَجُلٌ يَلُوط
حَوْضَ إِبِلِهِ، قَالَ: فَيَصْعَقُ ويَصعَقُ النَّاسُ. ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ
-أَوْ قَالَ: يُنْزِلُ اللَّهُ-مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّل -أَوْ قَالَ:
الظِّلُّ-نُعْمَان الشَّاكُّ -فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ، ثُمَّ يَنْفُخ
فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ. ثُمَّ يُقَالُ: يَا أَيُّهَا
النَّاسُ، هَلُمُّوا إِلَى رَبِّكُمْ، {وَقِفُوهُمْ إِنَّهُمْ مَسْئُولُونَ}
[الصَّافَّاتِ: 24] قَالَ: "ثُمَّ يُقَالُ: أَخْرِجُوا بَعْثَ النَّارِ. فَيُقَالُ:
مِنْ كَمْ؟ فَيُقَالُ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَمِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ".
قَالَ {يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا} [الْمُزَّمِّلِ:17] وَذَلِكَ {يَوْمَ
يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ} [الْقَلَمِ: 42]
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Mu'az Al
Anbari, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah, dari An-Nu'man ibnu Salim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar
Ya'qub ibnu Asin ibnu Urwah ibnu Mas'ud AS-Saqafi mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Abdullah ibnu Amr mengemukakan hadis berikut ketika ada seorang lelaki
datang kepadanya, lalu lelaki itu bertanya, "Hadis apakah yang kamu kemukakan
kepada orang-orang yang di dalamnya disebutkan bahwa hari kiamat akan terjadi
sampai anu dan anu terjadi?" Maka Ibnu Amr menjawab, "Mahasuci Allah, atau tidak
ada Tuhan selain Allah, atau kalimat yang serupa dengan keduanya. Sesungguhnya
aku telah bertekad untuk tidak menceritakan sesuatu pun dari hadis ini kepada
seseorang untuk selama-lamanya. Sesungguhnya aku hanya mengatakan bahwa
sesungguhnya kalian tidak lama lagi akan menyaksikan suatu peristiwa yang besar;
Baitullah dibakar dan kelak akan terjadi anu dan anu." Kemudian Abdullah ibnu
Amr melanjutkan kisahnya, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Kelak Dajjal
akan muncul di kalangan umatku selama empat puluh, apakah empat puluh hari,
empat puluh bulan, atau empat puluh tahun, aku tidak mengetahuinya. Lalu Allah
Swt. menurunkan Isa ibnu Maryam, seakan-akan dia mirip dengan Urwah ibnu Mas'ud,
lalu ia mengejar Dajjal dan membinasakannya. Kemudian manusia tinggal
selama tujuh tahun tanpa ada suatu permusuhan pun di antara dua orang.
Selanjutnya Allah mengirimkan angin sejuk dari arah Syam, maka tidak ada seorang
pun yang tersisa di muka bumi ini dari kalangan orang-orang yang di dalam
hatinya terdapat kebaikan- atau iman- sebesar zarrah, melainkan angin itu
mencabut nyawanya. Sehingga andaikata seseorang di antara kalian memasuki perut
bukit, niscaya angin itu memasukinya, lalu mencabut nyawanya.
Abdullah ibnu Amr berkata bahwa ia mendengarnya dari Rasulullah Saw.:
Selanjutnya yang tinggal hanyalah orang-orang yang durhaka saja, mereka
ringan seperti burung dan beranganangan seperti binatang buas; mereka tidak
mengenal perkara yang bajik dan tidak mengingkari perkara yang mungkar.
Kemudian setan menampakkan dirinya kepada mereka dan berkata, "Tidakkah
kalian menaatiku?" Mereka menjawab, "Apakah yang hendak engkau perintahkan
kepada kami?" Maka setan menyuruh mereka menyembah berhala, sedangkan keadaan
mereka yang demikian itu beroleh rezeki yang berlimpah dan kehidupan yang
baik. Selanjutnya sangkakala ditiup. maka tidak ada seorang manusia pun
yang mendengarnya melainkan ia pasti mati; dalam keadaan mendengarnya atau
tidak, ia tetap mati. Mula-mula orang yang mendengarnya adalah seorang lelaki
yang sedang memasuki tempat minum ternak untanya. lalu ia binasa dan semua
manusia binasa pula. Setelah itu Allah mengirimkan atau menurunkan hujan
yang rupanya seperti air susu atau air yang agak kental,- ragu dari pihak
Nu'man-. Lalu tumbuhlah darinya semua jasad umat manusia. Kemudian sangkakala
ditiup kedua kalinya, maka dengan serta merta mereka berdiri seraya melihat.
Lalu dikatakan kepada umat manusia, "Kemarilah menghadap kepada Tuhan
kalian!" Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya
mereka akan ditanya (dimintai pertanggungjawabannya). (As-Saffat: 24)
Kemudian dikatakan, "Keluarkanlah kiriman yang ke neraka!" Lalu ditanyakan,
"Dari berapa banyak?" Dijawab, "Dari tiap-tiap seribu orang sebanyak sembilan
ratus sembilan puluh sembilan" (yakni dari seribu, yang masuk surga hanya
seorang). Selanjutnya Rasulullah Saw. bersabda; Yang demikian itu
terjadi di hari yang menjadikan anak-anak beruban, dan hari itu adalah hari
betis disingkapkan (karena sangat ketakutan).Kemudian Imam Muslim dan Imam Nasai meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dari Muhammad ibnu Basysyar, dari Gundar, dari Syu'bah, dari Nu'man ibnu Salim dengan lafaz yang sama.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ ثَعْلَبَةَ الْأَنْصَارِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
يَزِيدَ الْأَنْصَارِيِّ، عَنْ مُجَمِّع بْنِ جَارِيَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "يَقْتُلُ ابْنُ مَرْيَمَ
الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ بِبَابِ لُدّ -أَوْ: إِلَى جَانِبِ لُدّ"
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah
menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abdullah ibnu Ubaidillah
ibnu Sa'labah Al-Ansari, dari Abdullah ibnu Zaid Al-Ansari, dari Majma' ibnu
Jariyah yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
Ibnu Maryam membunuh Al-Masih Ad-Dajjal di pintu masuk kota Lud atau di
sebelah kota Lud.Imam Ahmad meriwayatkannya dari Sufyan ibnu Uyaynah melalui hadis Al-Lais dan Al-Auza'i; ketiga-tiganya dari Az-Zuhri, dari Abdullah ibnu Ubaidillah ibnu Sa'labah, dari Abdur Rahman ibnu Yazid, dari pamannya (Majma' ibnu Jariyah), dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
"يَقْتُلُ
ابْنُ مَرْيَمَ الدَّجَّالَ بِبَابِ لُد"
Ibnu Maryam (Nabi Isa) membunuh Dajjal di pintu kota Lud.Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, dari Qutaibah, dari Al-Lais dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini sahih.
Imam Turmuzi mengatakan dalam bab yang sama, diriwayatkan dari Imran ibnu Husain, Nafi' ibnu Uyaynah, Abu Barzah, Huzaifah ibnu Usaid, Abu Hurairah, Kaisan, Usman ibnu Abul As, Jabir, Abu Umamah, Ibnu Mas'ud, Abdullah ibnu Amr, Samurah ibnu Jundub, An-Nuwwas ibnu Sam'an, Amr ibnu Auf, dan Huzaifah ibnul Yaman, rodiyailahu 'anhum (semoga Allah melimpahkan ridaNya kepada mereka semua).
Maksud menyebutkan riwayat mereka ialah yang di dalamnya menceritakan perihal Dajjal dan Isa ibnu Maryam a.s. yang membunuhnya. Hadis yang menceritakan perihal Dajjal saja sangat banyak, sulit untuk dihitung, mengingat telah tersebar dan banyak riwayatnya, baik dalam kitab sahih, kitab hasan, kitab musnad serta kitab-kitab hadis lainnya.
Hadis lain diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ، عَنْ فُرَات، عَنْ أَبِي الطُّفَيل، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ
الغِفَاري قَالَ: أَشْرَفَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ غُرْفَةٍ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ السَّاعَةَ، فَقَالَ: "لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْنَ عَشْرَ آيَاتٍ: طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا،
والدُّخَان، وَالدَّابَّةُ، وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَنُزُولُ عِيسَى
ابْنِ مَرْيَمَ، وَالدَّجَّالُ، وَثَلَاثَةُ خُسوف: خَسْف بِالْمُشْرِقِ، وَخَسْفٌ
بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ. وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ
عَدَن، تَسُوقُ -أَوْ تَحْشُرُ-النَّاسَ، تَبِيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا، وتَقيل
مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا".
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Furat, dari Abut, Tufail, dari Huzaifah ibnu Usaid Al-Giffari yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. muncul di antara kami dari Arafah, saat itu kami sedang membicarakan masalah hari kiamat. Maka Rasulullah Saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya, yaitu: Matahari terbit dari barat, dukhan (asap), Dabbah, munculnya Ya-juj dan Ma-juj, turunnya Isa ibnu Maryam, Dajjal, tiga kali gerhana, yaitu gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di jazirah Arabia; dan api yang keluar dari pedalaman Adn, ia menggiring atau menghimpun manusia, selalu mengikuti mereka di mana pun mereka tidur malam dan tidur istirahat siang hari.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim dan ahlus sunan, dari hadis Furat Al-Qazzaz dengan lafaz yang sama.
Imam Muslim meriwayatkannya pula melalui riwayat Abdul Aziz ibnu Rafi', dari Abut Tufail, dari Abu Syarihah, dari Huzaifah ibnu Usaid Al-Giffari secara mauquf.
Hadis-hadis tersebut secara mutawatir dari Rasulullah Saw. melalui riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas'ud, Usman ibnu Abdul As, Abu Umamah, An-Nuwwas ibnu Sam'an, Abdullah ibnu Amr ibnul As, Majma" ibnu Jariyah, Abu Syarihah, dan Huzaifah ibnu Usaid radiyallahu anhum. Di dalam riwayat ini terkandung dalil yang menunjukkan cara turunnya dan tempat Isa diturunkan; bukan hanya di Syam saja, melainkan disebutkan pula dengan rinci, yaitu di kota Damaskus, tepatnya pada menara bagian timur (dari masjidnya). Bahwa hal itu terjadi di saat salat Subuh telah diiqamahkan.
Di masa-masa terakhir ini —yaitu pada tahun tujuh ratus empat puluh satu— telah dibangun sebuah menara pada Masjid Jami' Umawi, sebuah menara putih yang terbuat dari batu pualam yang dipahat. Menara tersebut sebagai ganti dari menara yang telah roboh karena kebakaran yang pelakunya adalah orang-orang Nasrani la'natullahi 'alaihim sampai hari kiamat. Kebanyakan pembangunannya berasal dari harta benda mereka. Menurut dugaan yang kuat, pada menara tersebutlah kelak Nabi Isa diturunkan. Lalu ia membunuh semua babi, semua salib ia pecahkan, dan jizyah dihapuskan, sehingga tidak diterima lagi kecuali agama Islam, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain.
Demikianlah berita dari Nabi Saw, tentang hal tersebut, sekaligus sebagai pengakuan; serta pen-tasyri'-an dan pembolehan bagi Isa untuk melakukannya di masa itu, mengingat di masa itu lenyaplah semua alasan mereka dan terhapuslah semua keraguan mereka dari diri mereka sendiri. Karena itulah mereka (Ahli Kitab) semuanya masuk ke dalam agama Islam, mengikuti jejak Nabi Isa a.s. dan mereka masuk Islam di tangannya.
*******************
Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
وَإِنْ
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. (An-Nisa: 159), hingga akhir
ayat.Ayat ini sama maknanya dengan firman-Nya yang mengatakan:
{وَإِنَّهُ
لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ}
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. (Az-Zukhruf: 61)Menurut qiraah yang lain, lafaz la'ilmun dibaca la'alamun memakai harakat pada huruf 'ain-nya yang artinya tanda dan dalil yang menunjukkan bahwa hari kiamat telah dekat sekali. Demikian itu karena dia diturunkan sesudah munculnya Al-Masih Ad-Dajjal, lalu Allah membunuh Dajjal melalui tangannya. Seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih,
"إِنَّ
اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً"
Bahwa tidak sekali-kali Allah menciptakan penyakit menular
melainkan menurunkan penawar (obatnya) pula.Di Masa Nabi Isa pula Allah membangkitkan Ya-juj dan Ma-juj, Lalu Allah Membinasakan mereka berkat doa Isa yang Dia kabulkan.
Allah Swt. telah berfirman:
{حَتَّى
إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ.
وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ} الْآيَةَ
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. Dan telah
dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). (Al-Anbiya:
96-97), hingga akhir ayat.