Tafsir Surat Hud, ayat 77-79

{وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ (77) وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ (78) قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (79) }
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit.” Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata, "Hai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. Maka bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kalian mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal?” Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”
Allah Swt. menceritakan kisah datangnya utusan-utusan Allah yang terdiri atas kalangan para malaikat sesudah mereka memberitahu Nabi Ibrahim bahwa mereka akan membinasakan kaum Lut pada malam itu juga atas perintah dari Allah Swt.
Mereka berangkat dari rumah Nabi Ibrahim dan datang kepada Nabi Lut a.s. yang saat itu menurut suatu pendapat sedang berada di suatu tempat miliknya, sedangkan menurut pendapat lainnya sedang berada di rumahnya. Mereka datang kepada Lut dalam rupa yang sangat tampan sebagai ujian dari Allah buat mereka, hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah dan alasan hal tersebut.
Keadaan mereka yang tampan-tampan itu membuat Lut kerepotan dan merasa sempit dadanya, serta dia merasa khawatir bila dia tidak menerima mereka sebagai tamu, pasti akan ada seseorang dari kaumnya yang mau menerima mereka sebagai tamunya, lalu ia akan berbuat buruk terhadap mereka.
{وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ}
dan Lut berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit.” (Hud: 77)
Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan, yang dimaksud dengan 'asib ialah ujian yang sangat berat. Demikian itu karena Lut mengetahui bahwa dia pasti harus membela mereka dari ulah kaumnya, dan tentu saja hal itu terasa amat berat baginya.
Qatadah mengatakan bahwa mereka (para malaikat) itu datang ke­pada Lut yang saat itu sedang berada di suatu tempat miliknya, lalu mereka bertamu kepadanya, tetapi Lut merasa malu kepada mereka. Lalu ia berjalan di hadapan mereka dan berkata kepada mereka di tengah jalan seperti orang yang berpaling dari mereka agar mereka pergi darinya, "Demi Allah, hai kalian, aku belum pernah mengetahui di muka bumi ini suatu penduduk kota yang lebih kotor dan lebih jahat daripada mereka." Lalu Lut meneruskan jalannya dan kembali mengulangi perkataannya kepada mereka, hingga ia mengulanginya sebanyak empat kali.
Qatadah mengatakan bahwa mereka (para malaikat) itu diperintahkan agar jangan membinasakan kaum Lut sebelum dipersaksikan oleh Nabi mereka akan kejahatan kaumnya.
As-Saddi mengatakan bahwa para malaikat keluar dari rumah Ibrahim menuju ke kota kaum Lut. Mereka baru sampai di Sungai Sodom pada tengah harinya, dan mereka bersua dengan putri Nabi Lut yang saat itu sedang memberi minum ternak gembalaannya. Maka mereka bertanya, "Hai gadis, apakah ayahmu ada rumah?" Putri Nabi Lut menjawab, "Tetaplah kalian di tempat, nanti aku akan datang lagi kepada kalian." Putri Nabi Lut sengaja memisahkan (menjauhkan) mereka dari kaumnya, lalu ia datang kepada ayahnya dan berkata, "Hai ayah, susullah beberapa pemuda yang ada di pintu gerbang kota, aku belum pernah melihat wajah kaum yang setampan mereka, agar mereka tidak diculik oleh kaummu."
Sebelum itu kaum Nabi Lut melarang Nabi Lut menerima lelaki sebagai tamunya, tetapi akhirnya Lut berkata, "Biarlah, aku akan tetap menerima mereka sebagai tamuku." Lut datang menemui mereka dan tidak memberi tahu seorang pun tentang kedatangan mereka kecuali hanya keluarganya.
Tetapi istri Nabi Lut keluar dan memberitahukan kepada kaumnya akan kedatangan para tamu itu. Maka mereka bergegas datang menuju rumah Nabi Lut.
*******************
Firman Allah Swt.:
{يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ}
dengan bergegas-gegas kepadanya. (Hud: 78)
Artinya, mereka datang dengan berlari-lari kecil karena gembira mendengar berita tersebut.
Firman Allah Swt.:
{وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ}
Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. (Hud: 78)
Yakni hal tersebut telah menjadi tradisi dan kebiasaan mereka, sehingga pada akhirnya mereka diazab dalam keadaan seperti itu.
Firman Allah Swt.:
{قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ}
Lut berkata, "Hai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian.' (Hud: 78)
Nabi Lut memberikan petunjuk mereka kepada kaum wanitanya, karena sesungguhnya kedudukan seorang nabi kepada umatnya sama dengan orang tua kepada anaknya. Nabi Lut memberikan petunjuk mereka kepada hal yang lebih bermanfaat bagi mereka dalam kehidupan di dunia dan akhirat, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ}
Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian, bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas. (Asy-Syu'ara: 165-166)
{قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ}
Mereka berkata, "Dan bukankah kami telah melarang kalian dari (melindungi) manusia?” (Al-Hijr: 70)
Dengan kata lain, kaum Lut berkata kepada Lut, "Bukankah kami telah melarangmu menerima laki-laki sebagai tamumu?"
{قَالَ هَؤُلاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ. لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ}
Lut berkata, "Inilah putri-putriku (kawinlah dengan mereka) jika kalian hendak berbuat (secara yang halal)." (Allah berfirman), "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)." (Al-Hijr: 71-72)
Dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
{هَؤُلاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ}
Inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. (Hud: 78)
Mujahid mengatakan bahwa mereka bukan putri-putrinya, melainkan kaum wanita dari kalangan umatnya, karena sesungguhnya setiap nabi adalah bapak umatnya. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Qatadah dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Lut menganjurkan mereka agar mengawini kaum wanitanya bukan sebagai tawaran secara sifah (yakni untuk berbuat zina dengan mereka).
Said ibnu Jubair mengatakan, yang dimaksud dengan anak-anak perempuan dalam ayat ini ialah kaum wanita dari kalangan umatnya, dan Nabi Lut selaku nabi mereka adalah sebagai ayahnya. Dalam suatu qiraat disebutkan dengan bacaan berikut mengenai firman-Nya:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ )وَهُوَ أَبٌ لَهُمْ(
Nabi haruslah lebih diutamakan oleh orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka, (sedangkan Nabi sendiri adalah bapak mereka). (Al-Ahzab: 6)
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, Qatadah, As-Saddi, Muhammad ibnu Ishaq, dan lain-lainnya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي}
maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. (Hud: 78)
Maksudnya, terimalah apa yang aku perintahkan kepada kalian, yaitu hanya mengawini kaum wanita saja.
{أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ}
Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal? (Hud: 78)
Yakni seorang lelaki yang baik, yang mau menerima apa yang aku perintahkan dan meninggalkan apa yang aku larang.
{قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ}
Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu.” (Hud: 79)
Artinya, sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai selera dan keinginan terhadap kaum wanita kami.
{وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ}
dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. (Hud: 79)
Dengan kata lain, kami tidak mempunyai keinginan kecuali terhadap kaum lelaki, dan kamu mengetahui hal tersebut, maka tiada gunanya engkau mengulangi ucapan itu kepada kami.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki (Hud: 79) Sesungguhnya yang kami kehendaki hanyalah kaum laki-laki (bukan wanita).

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Keajaiban Terapi Ruqyah

Tafsir Surat Al Mu’minun, ayat 99-100