Tafsir Surat Hud, ayat 91-92

{قَالُوا يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا وَلَوْلا رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ (91) قَالَ يَا قَوْمِ أَرَهْطِي أَعَزُّ عَلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَاتَّخَذْتُمُوهُ وَرَاءَكُمْ ظِهْرِيًّا إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (92) }
Mereka berkata, "Hai Syu'aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu, tentulah kami telah merajam kamu, sedangkan kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami.” Syu’aib menjawab, "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandangan kalian daripada Allah, sedangkan Allah kalian jadikan sesuatu yang terbuang di belakang kalian? Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kalian kerjakan.”
Mereka mengatakan:
{يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِمَّا تَقُولُ}
Hai Syu’aib, kami tidak banyak mengerti. (Hud: 91)
Maksudnya, kami tidak banyak memahami perkataanmu itu.
{وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا}
dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah. (Hud: 91)
Sa' id ibnu Jubair dan As-Sauri mengatakan, Nabi Syu'aib adalah seorang yang tuna netra. As-Sauri mengatakan bahwa Nabi Syu'aib dijuluki sebagai juru bicara para nabi.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami. (Hud: 91) Bahwa yang dimaksud ‘lemah’ ialah karena dia sendirian.
Abu Rauq mengatakan bahwa mereka bermaksud bahwa dia adalah orang yang hina, karena kaum kerabatnya tidak memeluk agamanya.
وَلَوْلَا رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ
kalau tidaklah karena keluargamu, tentulah kami telah merajam kamu. (Hud: 91)
Yang dimaksud dengan rahtun ialah kaum, yakni 'seandainya tidaklah karena kaummu yang kami hormati, niscaya kami akan merajam kamu'. Menurut suatu pendapat dengan batu, sedangkan menurut pendapat yang lainnya mengatakan dengan caci maki.
{وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ}
sedangkan kamu pun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. (Hud: 91)
Artinya, kamu bukanlah orang yang berwibawa di kalangan kami.
{قَالَ يَا قَوْمِ أَرَهْطِي أَعَزُّ عَلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ}
Syu'aib menjawab, "Hai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandangan kalian daripada Allah?” (Hud: 92)
Yakni apakah kalian membiarkan aku karena kaumku, bukan karena menghormati Tuhan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi bila kalian menimpa­kan keburukan kepada Nabi-Nya. Sesungguhnya kalian telah menjadikan Allah terlupakan oleh kalian.
{وَرَاءَكُمْ ظِهْرِيًّا}
di belakang punggung kalian. (Hud: 92)
Maksudnya, kalian mengesampingkan-Nya di belakang kalian; karena itulah kalian tidak taat dan tidak menghormati-Nya.
{إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ}
Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kalian kerjakan. (Hud: 92)
Yakni Dia mengetahui semua amal perbuatan kalian, dan kelak Dia akan membalaskannya kepada kalian.

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Keajaiban Terapi Ruqyah

Tafsir Surat Al Mu’minun, ayat 99-100