Tafsir Surat Yunus, ayat 53-54
{وَيَسْتَنْبِئُونَكَ
أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ (53)
وَلَوْ أَنَّ لِكُلِّ نَفْسٍ ظَلَمَتْ مَا فِي الأرْضِ لافْتَدَتْ بِهِ وَأَسَرُّوا
النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ
لَا يُظْلَمُونَ (54) }
Dan mereka menanyakan kepadamu, "Benarkah
(azab yang dijanjikan) itu?" Katakanlah,
"Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kalian sekali-kali
tidak dapat luput (darinya).” Dan kalau setiap diri yang zalim
(musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia
menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika
mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka
dengan adil, sedangkan mereka tidak dianiaya.
Allah Swt. menyebutkan bahwa mereka akan bertanya kepadamu, Muhammad:
{أَحَقٌّ
هُوَ}
Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? (Yunus: 53)
Yakni tentang benarkah kiamat dan hari berbangkit dari kubur itu, padahal
tubuh-tubuh ini telah menjadi tanah?
{قُلْ
إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ}
Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar; dan
kalian sekali-kali tidak dapat luput (darinya). (Yunus: 53)
Maksudnya, keadaan kalian yang telah menjadi tanah bukanlah merupakan
halangan bagi Allah untuk mengembalikan kalian menjadi hidup kembali seperti
halnya Dia menciptakan kalian dari ketiadaan. Allah telah berfirman dalam ayat
lainnya, yaitu:
{إِنَّمَا
أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ}
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
padanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (Yasin: 82)
Ayat ini tidak ada yang menyamainya dalam Al-Qur’an kecuali dua ayat lainnya,
yaitu dalam surat Saba dalam kaitan Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk
bersumpah dengan menyebut nama-Nya terhadap orang-orang yang ingkar akan adanya
hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya:
{وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى وَرَبِّي
لَتَأْتِيَنَّكُمْ}
Dan orang-orang yang kafir berkata, "Hari berbangkit itu tidak akan datang
kepada kami.” Katakanlah, "Pasti datang, demi Tuhanku." (Saba: 3)
Dalam surat At-Taghabun juga disebutkan melalui firman-Nya:
{زَعَمَ
الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ
لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ وَذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ}
Orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan. Katakanlah, ”Tidak demikian, demi Tuhanku, kalian benar-benar akan
dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (At-Taghabun: 7)
Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa apabila hari kiamat telah terjadi, maka
orang kafir sangat berkeinginan seandainya saja dia dapat menebus dirinya dari
siksa Allah dengan emas sepenuh bumi sekalipun.
{وَأَسَرُّوا
النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ
بِالْقِسْطِ}
dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan
azab itu, dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil. (Yunus:
54)