Tafsir Surat Yunus, ayat 68-70

{قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ إِنْ عِنْدَكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بِهَذَا أَتَقُولُونَ (4) عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (68) قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ (69) مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (70) }
Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, "Allah mem­punyai anak.” Mahasuci Allah, Dialah Yang Mahakaya, kepunyaan­Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kalian tidak mempunyai hujah tentang ini. Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui? Katakanlah, "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung.” (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.
Allah Swt. berfirman mengingkari orang-orang yang beranggapan bahwa Dia mempunyai anak:
{سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ}
Mahasuci Allah: Dialah YangMahakaya. (Yunus: 68)
Yakni Mahasuci Allah dari apa yang mereka tuduhkan itu. Dia Mahakaya, tidak membutuhkan semuanya selain Dia sendiri, tetapi segala sesuatu berhajat kepada-Nya.
{لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ}
kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. (Yunus: 68)
Maka mana mungkin Dia mempunyai anak dari makhluk yang diciptakan-Nya, sedangkan segala sesuatu adalah milik-Nya dan merupakan hamba-Nya.
{إِنْ عِنْدَكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بِهَذَا}
Kalian tidak mempunyai hujah tentang ini. (Yunus: 68)
Maksudnya, kalian tidak mempunyai dalil atau bukti atas apa yang telah kalian katakan. Perkataan kalian itu hanyalah dusta dan buat-buatan saja.
{أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ}
Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui? (Yunus: 68)
Ayat ini mengandung makna ingkar dan ancaman yang kuat serta peringatan yang keras, sama halnya dengan apa yang terkandung di dalam firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
{وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ إِلا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا لَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا}
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (Maryam: 88-95)
Kemudian Allah mengancam orang-orang yang berdusta terhadap-Nya lagi berani membuat kebohongan terhadap-Nya dari kalangan orang-orang yang mendakwakan bahwa Allah mempunyai anak, bahwa mereka tidak beruntung di dunia dan di akhiratnya. Adapun di dunia, Allah memenuhi semua cita-cita mereka dan membuat mereka senang sebentar.
ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ
kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)
Dan dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:
{مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا}
(Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia. (Yunus: 70)
Maksudnya, dalam waktu yang pendek selama mereka hidup di dunia.
{ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ}
kemudian kepada Kamilah mereka kembali. (Yunus: 70)
Yakni kelak di hari kiamat.
{ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ}
kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat. (Yunus: 70)
Yaitu siksa yang menyakitkan lagi sangat pedih.
{بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ}
disebabkan kekafiran mereka. (Yunus: 70)
Yakni disebabkan kekufuran, kedustaan, dan buatan-buatan mereka terhadap Allah dalam dakwaan mereka yang bohong lagi keji itu.

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Tafsir Surat An-Naba, ayat 1-16

Tafsir Surat Adz-Dzariyat, ayat 52-60