Tafsir Surat Yunus, ayat 87
{وَأَوْحَيْنَا
إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا
بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (87)
}
Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya,
"Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi
kaummu, dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu tempat salat, dan
dirikanlah oleh kalian sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang
beriman.”
Allah Swt. menyebutkan penyebab yang menyelamatkan kaum Bani Israil dari
Fir'aun dan kaumnya, serta bagaimana mereka lolos dari Fir'aun dan kaumnya. Pada
mulanya Allah Swt. memerintahkan Musa dan Harun (saudaranya) untuk mengambil
rumah-rumah di Mesir sebagai tempat tinggal buat kaumnya.
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan makna firman-Nya:
{وَاجْعَلُوا
بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً}
dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu tempat salat.
(Yunus: 87)
Menurut As-Sauri dan lain-lainnya, dari Khasif, dari Ikrimah, dari Ibnu
Abbas, firman Allah Swt.: dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu
tempat salat. (Yunus: 87) Maksudnya adalah, mereka diperintahkan untuk
menjadikannya sebagai masjid-masjid untuk salat mereka.
As-Sauri telah meriwayatkan pula dari Ibnu Mansur, dari Ibrahim, sehubungan
dengan makna firman-Nya: dan jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu
tempat salat. (Yunus: 87) Bahwa mereka dicekam oleh rasa takut, lalu mereka
diperintahkan untuk melakukan salat di rumah masing-masing. Hal yang sama telah
dikatakan oleh Mujahid, Abu Malik, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ad-Dahhak, Abdur Rahman
ibnu Zaid ibnu Aslam, dan ayahnya (yaitu Zaid ibnu Aslam).
Seakan-akan hal tersebut, hanya Allah yang lebih mengetahui, di saat
penindasan dari Fir'aun dan kaumnya terasa makin keras atas diri mereka yang
mempersempit ruang gerak mereka; maka mereka diperintahkan untuk banyak
melakukan salat. Perihalnya sama dengan pengertian yang terkandung di dalam
firman-Nya:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ}
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong
kalian. (Al-Baqarah: 153)
Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah Saw. apabila mengalami
suatu musibah, maka beliau salat. Hadis diketengahkan oleh Imam Abu Daud.
Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
{وَاجْعَلُوا
بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَبَشِّرِ
الْمُؤْمِنِينَ}
dan jadikanlah rumah-rumah itu oleh kalian tempat salat, dan dirikanlah
oleh kalian sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman. (Yunus:
87)
Yakni dengan pahala dan kemenangan yang dekat waktunya.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir ayat ini,
bahwa orang-orang Bani Israil berkata kepada Musa a.s., "Kami tidak mampu
menampakkan salat kami kepada kaki tangan Fir'aun itu." Maka Allah mengizinkan
mereka melakukan salat di rumah masing-masing. Dan Allah memerintahkan kepada
mereka untuk menjadikan rumah-rumah mereka menghadap ke arah kiblat.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan
jadikanlah oleh kalian rumah-rumah kalian itu sebagai tempat salat. (Yunus:
87) Ketika kaum Bani Israil merasa takut Fir'aun akan membunuh mereka di
gereja-gereja tempat mereka berkumpul melakukan ibadahnya, maka mereka
diperintahkan menjadikan rumah-rumah mereka sebagai masjid-masjidnya dengan
menghadap ke arah Ka'bah; mereka boleh melakukan sembahyangnya di dalam rumah
masing-masing secara sembunyi-sembunyi. Hal yang sama telah dikatakan oleh
Qatadah dan Ad-Dahhak.
Sa'id ibnu Jubair telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: dan
jadikanlah oleh kalian rumah-rumah itu tempat ibadah. (Yunus: 87) Bahwa yang
dimaksud dengan istilah qiblah ialah berhadapan, yakni sebagian darinya
berhadapan dengan yang lainnya.