Tafsir Surat Al-Hijr, ayat 2-3
رُبَمَا
يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (2) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا
وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الأمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (3)
Orang-orang yang kafir itu sering kali
(nanti di akhirat) menginginkan kiranya
mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka
(di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan
(kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan
mereka). (Al-Hijr: 2-3)
Firman Allah Swt.:
{رُبَمَا
يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ}
Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat)
menginginkan. (Al-Hijr: 2), hingga akhir ayat.
Ayat ini menceritakan tentang orang-orang kafir, bahwa di akhirat kelak
mereka akan menyesali kekafiran mereka selama di dunia, dan mereka hanya bisa
berharap seandainya saja mereka menjadi orang-orang muslim ketika di dunia.
As-Saddi di dalam kitab tafsirnya telah menukil sebuah asar berikut sanadnya
yang berpredikat masyhur dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud serta
sahabat-sahabat lainnya, bahwa orang-orang kafir Quraisy —saat mereka akan
dimasukkan ke dalam neraka— berharap seandainya saja mereka dahulu menjadi
orang-orang muslim.
Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah setiap orang kafir di saat
menghadapi kematiannya menginginkan seandainya saja dia menjadi orang mukmin
sebelumnya.
Menurut pendapat yang lainnya, ayat ini menceritakan perihal hari kiamat,
sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَلَوْ
تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا
نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ}
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke
neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan
tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman,
" (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). (Al-An'am:
27)
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Abuz
Zahiriyah, dari Abdullah (Ibnu Mas'ud) sehubungan dengan makna firman Allah
Swt.: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat)
menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang
muslim. (Al-Hijr: 2) Bahwa ayat ini menceritakan perihal orang-orang yang
menghuni neraka Jahanam ketika melihat teman-teman mereka dikeluarkan dari
neraka.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah
menceritakan kepada kami Muslim, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Farwah Al-Abdi, bahwa Ibnu Abbas dan Anas ibnu
Malik menakwilkan ayat ini, yaitu firman-Nya: Orang-orang yang kafir itu
sering kali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu
(di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2) dengan pengertian
berikut: Ayat ini menceritakan hari (ketika itu) Allah memasukkan orang-orang
yang berdosa dari kalangan kaum muslim ke dalam neraka bersama orang-orang
musyrik. Kemudian orang-orang musyrik berkata kepada mereka, "Tiada manfaatnya
bagi kalian penyembahan kalian (kepada Allah) ketika di dunia." Maka Allah murka
kepada orang-orang musyrik, lalu berkat kemurahan dari-Nya, Dia mengeluarkan
orang-orang muslim dari neraka. Yang demikian itu disebutkan oleh Allah Swt.
dalam firman-Nya: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di
akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi
orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2)
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari
Hammad, dari Ibrahim dan dari Khasifi dari Mujahid, keduanya mengatakan bahwa
penghuni tetap neraka berkata kepada ahli tauhid yang berada di dalam neraka,
"Tiada manfaatnya bagi kalian iman kalian." Manakala mereka mengatakan demikian,
Allah berfirman, "Keluarkanlah semua orang yang di dalam kalbunya terdapat iman
sebesar biji sawi!" Perawi mengatakan bahwa yang demikian itulah apa yang
disebutkan oleh firman Allah Swt.: Orang-orang yang kafir itu sering kali
(nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia)
menjadi orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2)
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ad-Dahhak, Qatadah, Abul Aliyah, dan
lain-lainnya.
Masalah ini disebutkan pula dalam banyak hadis marfu’ seperti
penjelasan berikut.
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ، هُوَ الْأَخْرَمُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
مَنْصُورٍ الطُّوسِيُّ، حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ إِسْحَاقَ الْجَهْبَذُ دَلَّنِي
عَلَيْهِ يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا مُعَرّف بْنُ وَاصِلٍ، عَنْ يَعْقُوبَ
بْنِ أَبِي نُبَاتَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَغَرِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ نَاسًا مِنْ أَهْلٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
يَدْخُلُونَ النَّارَ بِذُنُوبِهِمْ، فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُ اللَّاتِ
وَالْعُزَّى: مَا أَغْنَى عَنْكُمْ قَوْلُكُمْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَنْتُمْ مَعَنَا فِي النَّارِ؟. فَيَغْضَبُ اللَّهُ لَهُمْ، فَيُخْرِجُهُمْ،
فَيُلْقِيهِمْ فِي نَهْرِ الْحَيَاةِ، فَيَبْرَءُونَ مِنْ حَرْقِهِمْ كَمَا
يَبْرَأُ الْقَمَرُ مِنْ خُسُوفِهِ، فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ، ويسمَّون فِيهَا
الْجَهَنَّمِيِّينَ" فَقَالَ رَجُلٌ: يَا أَنَسُ، أَنْتَ سمعتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ أَنَسٌ: سمعتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مِنْ كَذَبَ عَلِيَّ مُتَعَمَّدًا،
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ". نَعَمْ، أَنَا سَمِعْتُ رسول الله صلى
الله عليه وسلم يقول هَذَا.
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Abbas (yaitu Al-Akhram), telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Mansur At-Tusi, telah menceritakan kepada
kami Saleh ibnu Ishaq Al-Jahbaz dan Ibnu Ulayyah Yahya ibnu Musa, telah
menceritakan kepada kami Ma'ruf ibnu Wasil, dari Ya'qub ibnu Nabatah, dari Abdur
Rahman Al-Agar, dari Anas ibnu Malik r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Sesungguhnya ada sebagian orang dari kalangan orang-orang yang
mengucapkan, "Tidak ada Tuhan selain Allah, " masuk ke dalam neraka karena
dosa-dosa mereka. Maka berkatalah kepada mereka para penyembah Lata dan 'Uzza
(orang-orang musyrik), "Tiada manfaatnya bagi kalian ucapan kalian,
'Tidak ada Tuhan selain Allah, ' sedangkan kalian sekarang berada di dalam
neraka bersama-sama kami.” Maka Allah murka terhadap mereka, lalu Allah
mengeluarkan ahli tauhid yang berdosa itu (dari neraka) dan melemparkan
mereka ke dalam sungai kehidupan, maka mereka menjadi bersih dari kehangusannya,
sebagaimana bersihnya rembulan setelah gerhana. Lalu mereka dimasukkan ke dalam
surga, dan mereka di dalam surga dijuluki dengan sebutan golongan Jahannamiyyun.
Lalu ada seorang lelaki berkata kepada sahabat Anas, "Hai Anas, apakah benar
kamu mendengar hadis ini dari Rasulullah Saw.?" Sahabat Anas menjawab bahwa ia
pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang mendustakan aku
dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap-siap untuk menduduki tempatnya di
neraka.”Ya, saya mendengarnya langsung dari Rasulullah Saw. saat beliau
mengatakan hadis ini."
Kemudian Imam Tabrani mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Al-Jahbaz
secara munfarid.
Hadis kedua:
Imam Tabrani mengatakan:
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنَا أَبُو الشَّعْثَاءِ
عَلِيُّ بْنُ حَسَنٍ الْوَاسِطِيُّ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ نَافِعٍ
الْأَشْعَرِيُّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي
مُوسَى، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِذَا اجْتَمَعَ أَهْلُ النَّارِ فِي النَّارِ، وَمَعَهُمْ
مَنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ، قَالَ الْكُفَّارُ لِلْمُسْلِمِينَ:
أَلَمْ تَكُونُوا مُسْلِمِينَ؟ قَالُوا: بَلَى. قَالُوا: فَمَا أَغْنَى عَنْكُمُ
الْإِسْلَامُ! فَقَدْ صِرْتُمْ مَعَنَا فِي النَّارِ؟ قَالُوا: كَانَتْ لَنَا
ذُنُوبٌ فَأُخِذْنَا بِهَا. فَسَمِعَ (10) اللَّهُ مَا قَالُوا، فَأَمَرَ بِمَنْ
كَانَ فِي النَّارِ مِنْ أَهْلِ الْقِبْلَةِ فَأُخْرِجُوا، فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ
مَنْ بَقِيَ مِنَ الْكُفَّارِ قَالُوا: يَا لَيْتَنَا كُنَّا مُسْلِمِينَ
فَنَخْرُجَ كَمَا خَرَجُوا". قَالَ: ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، {الر تِلْكَ
آيَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْآنٍ مُبِين رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ
كَانُوا مُسْلِمِينَ}
telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hambal, telah
menceritakan kepada kami Abusy Sya'sa Ali ibnu Hasan Al-Wasiti, telah
menceritakan kepada kami Khalid ibnu Nafi' Al-Asy'ari, dari Sa'id ibnu Abu
Burdah, dari ayahnya, dari Abu Musa r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda: Apabila ahli neraka telah berkumpul di dalam neraka yang
antara lain termasuk ahli kiblat yang dikehendaki oleh Allah (masuk neraka),
maka orang-orang kafir berkata kepada orang-orang muslim, "Bukankah kalian
orang-orang muslim?” Orang-orang muslim menjawab, "Benar, kami orang muslim.”
Mereka berkata, "Tiada manfaatnya Islam bagi kalian, sedangkan kalian menjadi
orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka bersama-sama kami.” Orang-orang
muslim menjawab, "Dahulu kami banyak melakukan dosa, maka kami dihukum
karenanya.” Allah mendengar apa yang dikatakan oleh mereka, maka Dia
memerintahkan agar orang-orang yang ada di dalam neraka dari kalangan ahli
kiblat dikeluarkan. Ketika orang-orang kafir yang masih tetap di dalam neraka
melihat hal tersebut, maka mereka berkata, "Sekiranya kami dahulu menjadi
orang-orang muslim, tentulah kami akan dikeluarkan (dari neraka)
sebagaimana mereka dikeluarkan.” Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa
setelah itu Rasulullah Saw. membacakan firman Allah yang dimulainya dengan
bacaan, "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk." Alif,
Lam, Ra. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab
(yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al-Our'an yang memberi
penjelasan. Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat)
menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang
muslim. (Al-Hijr: 1-2)
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan hadis ini melalui Khalid ibnu Nafi' dengan sanad
yang sama, tetapi di dalamnya disebutkan "Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" sebagai ganti dari isti’azah.
Hadis yang ketiga:
Imam Tabrani telah mengatakan pula:
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ هَارُونَ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ رَاهَوَيْهِ قَالَ: قُلْتُ
لِأَبِي أُسَامَةَ: أَحَدَّثَكُمْ أَبُو رَوْقٍ -وَاسْمُهُ عَطِيَّةُ بْنُ
الْحَارِثِ-: حَدَّثَنِي صَالِحُ بْنُ أَبِي طَرِيفٍ قَالَ: سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ
الْخُدْرِيَّ فَقُلْتُ لَهُ: هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي هَذِهِ الْآيَةِ: {رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ
كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ} ؟ قَالَ: نَعَمْ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ: "يُخرج
اللَّهُ نَاسًا من المؤمنين من النار
بعد ما يَأْخُذُ نِقْمَتَهُ مِنْهُمْ"، وَقَالَ: "لَمَّا أَدْخَلَهُمُ اللَّهُ
النَّارَ مَعَ الْمُشْرِكِينَ قَالَ لَهُمُ الْمُشْرِكُونَ: تَزْعُمُونَ أَنَّكُمْ
أَوْلِيَاءُ اللَّهِ فِي الدُّنْيَا، فَمَا بَالُكُمْ مَعَنَا فِي النَّارِ؟
فَإِذَا سَمِعَ اللَّهُ ذَلِكَ مِنْهُمْ، أَذِنَ فِي الشَّفَاعَةِ لَهُمْ
فَتَشْفَعُ الْمَلَائِكَةُ وَالنَّبِيُّونَ، وَيَشْفَعُ الْمُؤْمِنُونَ، حَتَّى
يَخْرُجُوا بِإِذْنِ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى الْمُشْرِكُونَ ذَلِكَ، قَالُوا: يَا
لَيْتَنَا كُنَّا مِثْلَهُمْ، فَتُدْرِكَنَا الشَّفَاعَةُ، فَنَخْرُجُ مَعَهُمْ".
قَالَ: "فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ: {رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ
كَانُوا مُسْلِمِينَ} فَيُسَمَّوْنَ فِي الْجَنَّةِ الجُهَنَّمِيِّين مِنْ أَجْلِ
سَواد فِي وُجُوهِهِمْ، فَيَقُولُونَ: يَا رَبِّ، أَذْهِبْ عَنَّا هَذَا الِاسْمَ،
فَيَأْمُرُهُمْ فَيَغْتَسِلُونَ فِي نَهْرِ الْجَنَّةِ، فَيَذْهَبُ ذَلِكَ الِاسْمُ
عَنْهُمْ"، فَأَقَرَّ بِهِ أَبُو أُسَامَةَ، وَقَالَ: نَعَمْ.
telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Harun, telah menceritakan kepada
kami Ishaq ibnu Rahawaih, yang telah mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada
Abu Usamah, "Apakah pernah Abu Rauq yang nama aslinya Atiyyah ibnul Haris
menceritakan kepadamu bahwa telah menceritakan kepadanya Saleh ibnu Abu Syarif
yang telah mengatakan bahwa dia pernah bertanya kepada Abu Sa'id Al-Khudri,
'Pernahkah engkau mendengar dari Rasulullah Saw. tafsir firman Allah Swt.
berikut', yaitu: Orang-orang yang kafir itu sering kali {nanti di
akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi
orang-orang muslim. (Al-Hijr: 2) Abu Sa'id menjawab, 'Ya, saya pernah
mendengar beliau bersabda', yakni: Allah mengeluarkan sejumlah manusia dari
kalangan kaum mukmin dari nereka sesudah mereka menerima kemurkaan dari-Nya.
Dan beliau Saw. bersabda pula: Setelah Allah memasukkan mereka
(orang-orang mukmin yang durhaka) bersama dengan orang-orang musyrik ke
dalam neraka., maka orang-orang musyrik bertanya kepada mereka, "Kamu mengira
bahwa kamu adalah kekasih-kekasih Allah ketika di dunia, lalu mengapa kamu bisa
dimasukkan ke dalam neraka bersama-sama dengan kami?” Maka apabila Allah
mendengar ucapan tersebut dari orang-orang musyrik, lalu Allah memberi izin
untuk diberikan syafaat kepada mereka (orang-orang mukmin yang durhaka itu).
Lalu para malaikat, para nabi, dan orang-orang mukmin yang bersih memberi
syafaat kepada mereka, hingga mereka dikeluarkan dari neraka dengan seizin
Allah. Dan apabila orang-orang musyrik melihat hal tersebut, berkatalah mereka,
"Aduhai, sekiranya kami dahulu seperti mereka, tentulah kami pun akan beroleh
syafaat pula dan dikeluarkan dari neraka ini bersama-sama dengan
mereka.”
Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman
Allah Swt.: Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat)
menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang
muslim. (Al-Hijr: 2) Maka orang-orang mukmin durhaka yang terbelakang masuk
surganya itu diberi nama kaum Jahannamiyyin karena wajah mereka masih
kelihatan menghitam. Lalu mereka berkata, "Ya Tuhanku, lenyapkanlah julukan ini
dari kami." Maka Allah memerintahkan kepada mereka untuk mandi, lalu mereka
mandi di sungai surga, setelah itu lenyaplah julukan itu dari mereka (karena
muka mereka tidak hitam lagi).
Lalu Abu Usamah mengakui pernah mendengar hadis itu, dan menjawab Ishaq ibnu
Rahawaih dengan kata-kata mengiakan.
Hadis keempat.
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ، حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ
بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ حَدَّثَنَا مِسْكِينٌ أَبُو فَاطِمَةَ، حَدَّثَنِي
الْيَمَانُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حِمْير عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ،
عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم:
"مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ
تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى حُجْزَتِهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى
عنُقه، عَلَى قَدْرِ ذُنُوبِهِمْ وَأَعْمَالِهِمْ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْكُثُ فِيهَا
شَهْرًا ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْكُثُ فِيهَا سَنَةً ثُمَّ
يَخْرُجُ مِنْهَا، وَأَطْوَلُهُمْ فِيهَا مُكْثًا بِقَدْرِ الدُّنْيَا مُنْذُ
يَوْمِ خُلِقَتْ إِلَى أَنْ تَفْنَى، فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَخْرُجُوا
مِنْهَا قَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى وَمَنْ فِي النَّارِ مِنْ أَهْلِ
الْأَدْيَانِ وَالْأَوْثَانِ، لِمَنْ فِي النَّارِ مِنْ أَهْلِ التَّوْحِيدِ:
آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، فَنَحْنُ وَأَنْتُمُ الْيَوْمَ فِي
النَّارِ سَوَاءً، فَيَغْضَبُ اللَّهُ لَهُمْ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْهُ لِشَيْءٍ
فِيمَا مَضَى، فَيُخْرِجُهُمْ إِلَى عَيْنٍ فِي الْجَنَّةِ، وَهُوَ قَوْلُهُ:
{رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ}
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain,
telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnul Walid Al-Bursi, telah menceritakan
kepada kami Miskin Abu Fatimah, telah menceritakan kepadaku Al-Yaman ibnu Yazid,
dari Muhammad ibnu Jubair, dari Muhammad ibnu Ali, dari ayahnya, dari kakeknya
yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Di antara ahli neraka
ada yang dibakar oleh api neraka sampai batas lututnya, di antara mereka ada
yang dibakar api neraka sampai batas pinggangnya, di antara mereka ada yang
dibakar api neraka sampai batas lehernya, masing-masing orang disesuaikan dengan
kadar dosa dan amal perbuatannya. Di antara mereka ada yang tinggal di dalam
neraka selama satu bulan, kemudian dikeluarkan darinya. Di antara mereka ada
yang tinggal di dalamnya selama satu tahun, kemudian dikeluarkan darinya. Dan
orang yang paling lama menghuni neraka adalah seusia dunia sejak dunia
diciptakan hingga kiamat. Apabila Allah hendak mengeluarkan mereka dari neraka,
berkatalah orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan para penghuni neraka
dari kalangan agama lain dan para penyembah berhala kepada penghuni neraka dari
kalangan ahli tauhid, "Kalian telah beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya, tetapi kami dan kalian sekarang sama saja berada di dalam
neraka.” Maka Allah murka dengan kemurkaan yang tidak pernah dialami-Nya sebelum
itu karena sesuatu hal, lalu Allah mengeluarkan ahli tauhid (dan
melemparkan mereka) ke dalam mata air di dalam surga. Hal ini disebutkan oleh
firman Allah, "Orang-orang yang kafir itu (nanti di akhirat) menginginkan
kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim "
(Al-Hijr: 2).
*******************
Firman Allah Swt.:
{ذَرْهُمْ
يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا}
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang.
(Al-Hijr: 3)
Dalam ayat ini terkandung peringatan yang keras dan ancaman yang pasti,
seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lainnya melalui firman Allah
Swt.:
{قُلْ
تَمَتَّعُوا فَإِنَّ مَصِيرَكُمْ إِلَى النَّارِ}
Katakanlah, "Bersenang-senanglah kalian, karena sesungguhnya tempat
kembali kalian ialah neraka.” (Ibrahim: 30)
{كُلُوا
وَتَمَتَّعُوا قَلِيلا إِنَّكُمْ مُجْرِمُونَ}
(Dikatakan kepada orang-orang kafir), "Makanlah dan bersenang-senanglah
kalian (di dunia dalam waktu) yang pendek, sesungguhnya kalian adalah
orang-orang yang berdosa.” (Al-Mursalat: 46) .
Dan dalam firman berikutnya disebutkan:
{وَيُلْهِهِمُ
الأمَلُ}
dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). (Al-Hijr: 3)
Maksudnya, lalai dari bertobat dan tidak mau sadar.
{فَسَوْفَ
يَعْلَمُونَ}
maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (Al-Hijr.
3)