Tafsir Surat Al-Isra, ayat 20-21
{كُلا
نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ
مَحْظُورًا (20) انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلآخِرَةُ
أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلا (21) }
Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini
maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan
Tuhanmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian
dari mereka atas sebagian (yang lain).
Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar
keutamaannya.
Allah Swt. berfirman:
{كُلا}
Kepada masing-masing. (Al-Isra: 20)
Maksudnya, kepada tiap-tiap orang dari kedua golongan itu, yakni golongan
yang mengharapkan dunia dan golongan yang mengharapkan akhirat, Kami berikan
bantuan kepadanya,
{مِنْ
عَطَاءِ رَبِّكَ}
dari kemurahan Tuhanmu. (Al-Isra: 20)
Yakni Dialah yang mengatur lagi memutuskan yang tidak pernah aniaya dalam
keputusan-Nya. Maka Dia memberikan kepada tiap-tiap orang apa yang berhak
diterimanya, yakni nasib bahagia dan nasib celakanya. Tiada yang dapat menolak
keputusan-Nya, tiada yang dapat mencegah apa yang diberikan-Nya, dan tiada yang
dapat mengubah apa yang dike-hendaki-Nya. Karena itulah Allah Swt. berfirman
dalam ayat selanjutnya:'
{وَمَا
كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا}
Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra: 20)
Artinya, tiada seorang pun yang dapat mencegahnya dan tiada seorang pun yang
dapat menolak apa yang dikehendaki-Nya.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan kemurahan
Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra: 20) Bahwa yang dimaksud dengan
mahzura ialah dikurangi.
Sedangkan menurut Al-Hasan dan lain-lainnya, makna yang dimaksud ialah
dicegah.
*******************
Dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
{انْظُرْ
كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ}
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian
(yang lain). (Al-Isra: 21)
Yaitu di dunia, sehingga di antara mereka ada yang kaya dan ada yang miskin
serta ada yang berada di antara keduanya. Di antara mereka ada yang tampan, ada
yang buruk rupa, serta ada yang berada di antara keduanya. Di antara mereka ada
yang mati dalam usia muda, ada yang diberi usia panjang sehingga berusia lanjut,
serta ada pula yang ada di antara usia keduanya.
{وَلَلآخِرَةُ
أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلا}
Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar
keutamaannya. (Al-Isra: 21)
Dikatakan demikian karena perbedaan keadaan mereka di kampung akhirat jauh
lebih mencolok daripada kedaan mereka ketika di dunia. Di antara mereka ada yang
tinggal di dasar neraka Jahannam dalam keadaan terbelenggu oleh
rantai-rantainya, ada pula yang tinggal pada kedudukan yang tertinggi
bergelimangan dengan kenikmatan dan kegembiraan. Kemudian ahli neraka pun
berbeda-beda pula tingkatan tempatnya, sebagaimana berbeda-bedanya tingkatan
kedudukan ahli surga; karena sesungguhnya surga itu terdiri atas seratus derajat
(tingkatan), jarak antara satu tingkatan ke tingkat yang lainnya sama dengan
jarak antara bumi dan langit. Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
"إِنَّ
أَهْلَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى لَيَرَوْنَ أَهْلَ عِلِّيِّينَ، كَمَا تَرَوْنَ
الْكَوْكَبَ الْغَابِرَ فِي أُفُقِ السَّمَاءِ"
Sesungguhnya penduduk surga tingkatan tinggi, benar-benar dapat melihat
penduduk surga 'Illiyyin (yang lebih tinggi darinya) sebagaimana kalian
melihat bintang-bintang yang terletak jauh di ufuk langit.
Karena itulah dalam ayat ini di sebutkan oleh firman-Nya: Dan pasti
kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya.
(Al-Isra: 21)
Di dalam kitab Imam Tabrani melalui riwayat Zazan, dari Salman secara
marfu' disebutkan hadis berikut:
«ما
من عبد يريد أن يرتفع في الدنيا درجة فارتفع، إلا وضعه الله في الآخرة أكبر منها»
ثم قرأ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا.
Tiada seorang hamba (Allah) pun yang menginginkan diangkat satu
tingkat kedudukannya di dunia ini, lalu ia ditinggikan, melainkan merendahkannya
di akhirat nanti ketingkatan bawah yang lebih rendah dari itu. Kemudian
Salman membacakan firman-Nya: Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi
tingkatannya dan lebih besar keutamaannya. (Al-Isra: 21)