Tafsir Surat Al-Kahfi, ayat 92-96
{ثُمَّ
أَتْبَعَ سَبَبًا (92) حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ
دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلا (93) قَالُوا يَا ذَا
الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ فَهَلْ
نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94)
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95) آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا
سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ
آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا (96) }
Kemudian dia menempuh suatu jalan
(yang lain lagi). Hingga apabila dia
telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu
suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, "Hai
Zulqarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi; maka dapatkah kami memberikan suatu upeti kepadamu,
supaya kamu membuat dinding (pemisah) antara kami dan mereka?” Zulqarnain
berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah
lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat)
agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku
potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah Zulqarnain, "Tiuplah (api itu).
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun
berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas
besi panas itu."
Allah Swt. berfirman menceritakan tentang kisah Zulqarnain:
{ثُمَّ
أَتْبَعَ سَبَبًا}
kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). (Al-Kahfi: 92)
Yakni dia menempuh jalan lain dari belahan timur bumi.
{حَتَّى
إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ}
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung. (Al-Kahfi:
93)
As-saddain artinya dua buah bendungan, makna yang dimaksud ialah dua
buah gunung yang berdampingan, sedangkan di tengah-tengahnya terdapat celah yang
memisahkan di antara keduanya. Dari celah itulah Ya-juj dan Mu-juj memasuki
dunia manusia, menyerang negeri Turki serta menimbulkan banyak kerusakan
padanya, hewan ternak, dan tanam-tanaman.
Ya-juj dan Ma-juj adalah keturunan Bani Adam, seperti yang disebutkan di
dalam hadis kitab Sahihain:
"إِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: يَا آدَمُ. فَيَقُولُ: لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ.
فَيَقُولُ: ابْعَثْ بَعْثَ النَّارِ. فَيَقُولُ: وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ فَيَقُولُ:
مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعُمِائَةٌ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ إِلَى النَّارِ، وَوَاحِدٌ
إِلَى الْجَنَّةِ؟ فَحِينَئِذٍ يَشِيبُ الصَّغِيرُ، وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ
حَمْلَهَا، فَيُقَالُ: إِنَّ فِيكُمْ أُمَّتَيْنِ، مَا كَانَتَا فِي شَيْءٍ إِلَّا
كَثَّرَتَاهُ: يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ"
Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, "Hai Adam!". Adam menjawab, "Labbaika
wasa'daika.”Allah berfirman, "Kirimkanlah rombongan ke neraka!" Adam bertanya,
"Berapa orangkah yang dikirimkan ke neraka?”Allah Swt. berfirman, "Dari setiap
seribu orang yang sembilan ratus sembilan puluh sembilannya ke neraka, sedangkan
yang seorang dikirimkan ke surga.” Maka pada saat itulah anak kecil beruban
(karena susah dan tekanan hari itu), dan setiap wanita yang mengandung
mendadak melahirkan kandungannya (karena terkejut dengan peristiwa hari
kiamat). Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya di antara kalian terdapat dua
umat, tidak sekali-kali mereka berada pada sesuatu, melainkan menjadikannya
golongan mayoritas, yaitu Ya-juj dan Ma-juj.”
Imam Nawawi rahimahullah telah meriwayatkan di dalam kitab Syarah
Muslim-nya dari sebagian orang-orang, bahwa Ya-juj dan Ma-juj diciptakan
dari air mani yang dikeluarkan oleh Nabi Adam, kemudian air mani itu bercampur
dengan tanah (pasir), maka mereka diciptakan darinya.
Dengan demikian, berarti mereka diciptakan dari Adam saja, tanpa ibu Hawa;
pendapat ini garib sekali. Kemudian tidak ada dalil yang menguatkannya,
baik ditinjau dari rasio maupun dalil naqli. Tidak boleh dijadikan pegangan
dalam hal ini apa yang diriwayatkan dari sebagian dari Ahli Kitab, karena di
dalam kitab mereka banyak kisah yang telah dirubah dan dibuat-buat.
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad disebutkan melalui Samurah, bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"وَلَدُ
نُوحٌ ثَلَاثَةً: سَامٌ أَبُو الْعَرَبِ، وَحَامٌ أَبُو السُّودَانِ، وَيَافِثُ
أَبُو التُّرْكِ"
Nuh melahirkan tiga orang anak, yaitu Sam kakek moyang bangsa Arab, Ham
kakek moyang bangsa orang yang berkulit hitam, dan Yafis kakek moyang bangsa
Turki.
Sebagian ulama mengatakan bahwa Ya-juj dan Ma-juj berasal dari keturunan
Yafis kakek moyangnya bangsa Turki. Disebutkan bahwa sesungguhnya sebutan nama
Turki bagi mereka karena mereka ditinggalkan di belakang bendungan tersebut,
yakni dikucilkan dari dunia ramai. Sebab pada kenyataannya Ya-juj dan Ma-juj
masih serumpun dengan bangsa Turki, hanya saja Ya-juj dan Ma-juj berwatak
angkara murka, suka merusak, dan mempunyai keberanian yang luar biasa.
Sehubungan dengan hal ini Ibnu Jarir telah meriwayatkan sebuah asar yang
cukup panjang lagi aneh isinya. Di dalamnya disebutkan tentang perjalanan
Zulqarnain dan pembangunan bendungan yang dilakukannya serta semua kejadian yang
dialaminya, di dalamnya terkandung banyak hal yang aneh lagi tidak rasional
menyangkut bentuk, sifat, tinggi, dan pendek kaum-kaum yang dijumpainya serta
telinga mereka. Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari ayahnya sehubungan dengan
hal ini hadis-hadis yang garib, tidak sahih sanadnya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَجَدَ
مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلا}
dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak
mengerti pembicaraan. (Al-Kahfi: 93)
karena bahasa mereka asing dan mereka jauh dari keramaian manusia.
{قَالُوا
يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ فَهَلْ
نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا}
Mereka berkata, "Hai Zulqarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan
sesuatu pembayaran kepadamu (upeti). (Al-Kahfi: 94)
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ata, dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud
dengan kharjan ialah imbalan yang besar. Mereka bermaksud akan menghimpun
dana di antara sesama mereka dalam jumlah yang cukup besar untuk diberikan
kepada Zulqarnain sebagai imbalan jasanya. Maka Zulqarnain menjawab dengan nada
yang terhormat, menunjukkan pendalaman agamanya yang sempurna, saleh lagi
menghendaki kebaikan:
{مَا
مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ}
Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih
baik. (Al-Kahfi: 95)
Yaitu kerajaan dan kekuasaan yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadaku
lebih baik bagiku daripada harta yang kalian himpunkan. Perihalnya sama dengan
perkataan Sulaiman a.s. yang disitir oleh firman-Nya:
{أَتُمِدُّونَنِ
بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِمَّا آتَاكُمْ بَلْ أَنْتُمْ
بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ}
Apakah (patut) kalian menolong aku dengan harta? Maka apa yang
diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikanNya kepada
kalian. (An-Naml: 36)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Zulqarnain, yaitu: "Apa yang ada padaku
jauh lebih baik daripada apa yang kalian berikan itu, tetapi aku meminta kepada
kalian agar membantuku dengan sekuat tenaga melalui jasa kerja kalian dan
pengadaan bahan bangunan yang diperlukan."
{أَجْعَلْ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا * آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ}
agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku
potongan-potongan besi. (Al-Kahfi: 95-96)
Az-zubur bentuk jamak dari zabrah, artinya potongan besi.
Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah,
potongan besi itu akan dijadikan sebagai batanya. Menurut suatu riwayat, berat
setiap potongan besinya adalah satu kuintal Damaskus atau lebih.
{حَتَّى
إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ}
Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak)
gunung itu. (Al-Kahfi: 96)
Yakni setelah potongan-potongan besi itu disusun mulai dari pondasinya,
hingga ketinggiannya sama rata dengan puncak kedua bukit seraya menutup celah
yang ada di antara keduanya; para ulama berbeda pendapat tentang tinggi dan
lebar dinding tersebut, banyak pendapat mengenainya di kalangan mereka.
{قَالَ
انْفُخُوا}
berkatalah Zulqarnain, "Tiuplah (api itu).” (Al-Kahfi: 96)
Maksudnya, nyalakanlah api untuk membakarnya, hingga manakala dinding besi
itu telah menjadi api.
{قَالَ
آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا}
dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar
kutuangkan ke atas besi panas itu.” (Al-Kahfi: 96)
Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan
bahwa yang dituangkan itu adalah tembaga; sebagian dari mereka menambahkan
tembaga yang telah dilebur, dengan berdalilkan firman Allah Swt.:
{وَأَسَلْنَا
لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ}
dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. (Saba: 12)
Karena itulah maka bendungan ini diserupakan dengan kain burdah yang berlurik
(bergaris).
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا بِشْرٌ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنْ
قَتَادَةَ قَالَ: ذُكِرَ لَنَا أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ
رَأَيْتَ سَدَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، قَالَ: "انْعَتْهُ لِي" قَالَ: كَالْبُرْدِ
الْمُحَبَّرِ، طَرِيقَةٌ سَوْدَاءُ. وَطَرِيقَةٌ حَمْرَاءُ. قَالَ: "قَدْ
رَأَيْتُهُ"
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Yazid, telah
menceritakan kepada kami Sa'id, dari Qatadah yang mengatakan, "Pernah
diceritakan kepada kami (para Tabi'in) bahwa seorang lelaki berkata kepada
Rasullullah Saw.; "Wahai Rasulullah Saw., sesungguhnya saya telah melihat
bendungan Ya-juj dan Ma-juj." Nabi Saw. bersabda, "Kalau begitu, gambarkanlah
keadaannya kepadaku!". Lelaki itu berkata, "Dari kejauhan tampak bentuknya
seperti kain burdah yang bergaris, yakni garis hitam dan garis merah." Nabi Saw.
bersabda, "Kalau begitu, berarti kamu telah melihatnya." Hadis ini
berpredikat mursal.
Khalifah Al-Wasiq di masa pemerintahannya pernah memerintahkan kepada salah
seorang amir (pembantu)nya untuk membuat tim ekspedisi guna melihat
bendungan tersebut, lalu bila mereka kembali nanti harus menceritakan kepadanya
keadaan bendungan tersebut secara rinci. Tim yang tergabung dalam ekspedisi ini
menjelajahi berbagai negeri dan kerajaan, hinga konon akhirnya mereka berhasil
menemukan bendungan tersebut dan menyaksikan bangunannya yang terbuat dari besi
dan tembaga.
Disebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu besar pada bendungan itu dan
gembok yang sangat besar. Mereka sempat pula melihat adanya sisa-sisa batu bata
dan pekerjaan di salah satu menaranya, dan bahwa bendungan tersebut dijaga ketat
oleh penjaga-penjaga dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengannya. Dikatakan
pula bahwa bendungan tersebut sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada
bukit-bukit yang ada di sekitarnya.
Kemudian tim ekspedisi ini kembali ke negeri mereka. Lama masa perjalanan
mereka lebih dari dua tahun; dalam perjalanannya itu mereka menyaksikan berbagai
kejadian yang mengerikan dan hal-hal yang aneh.