Tafsir Surat Yusuf, ayat 96-98
{فَلَمَّا 
أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ أَلَمْ 
أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (96) قَالُوا يَا 
أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ (97) قَالَ سَوْفَ 
أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (98) 
}
Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, 
maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Ya’qub, lalu kembalilah dia dapat 
melihat. Berkata Ya’qub, "Tidakkah aku katakan kepada kalian bahwa aku 
mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya.” Mereka berkata, 
"Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, 
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa).” Ya’qub berkata, "Kelak aku akan memohonkan 
ampun bagi kalian kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi 
Maha Penyayang.”
Ibnu Abbas dan Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, 
"Al-Basyir, " tukang pos. Menurut Mujahid dan As-Saddi, tukang pos itu 
adalah Yahuza ibnu Ya'qub. As-Saddi mengatakan bahwa sesungguhnya dialah yang 
membawa baju gamis Yusuf, karena dialah dahulu yang mendatangkan baju gamis 
Yusuf yang dilumuri dengan darah palsu. Maka Yahuza bermaksud ingin membersihkan 
kesalahan yang dahulu dengan perbuatannya sekarang. Lalu ia datang dengan 
membawa baju gamis Yusuf dan ia letakkan baju gamis itu ke wajah ayahnya; maka 
seketika itu juga ayahnya dapat melihat kembali dan langsung berkata kepada 
anak-anaknya:
{أَلَمْ 
أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ}
Tidakkah aku katakan kepada kalian bahwa aku mengetahui dari Allah apa 
yang kalian tidak mengetahuinya. (Yusuf: 96)
Yakni aku mengetahui bahwa Allah akan mengembalikan Yusuf kepadaku, dan aku 
katakan kepada kalian:
{إِنِّي 
لأجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلا أَنْ تُفَنِّدُونِ}
Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kalian tidak menuduhku lemah 
akal (tentu kalian membenarkan aku). (Yusuf: 94)
Maka pada saat itu mereka berkata kepada ayah mereka dengan nada meminta 
belas kasihan:
{يَا 
أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ قَالَ سَوْفَ 
أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ}
Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, 
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa). Ya’qub 
berkata, "Kelak aku akan memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku. 
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yusuf: 
97-98)
Barang siapa yang bertobat kepada-Nya, niscaya Dia menerima tobatnya. 
Ibnu Mas'ud, Ibrahim At-Taimi, Amr ibnu Qais, Ibnu Juraij, dan lain-lainnya 
mengatakan bahwa Nabi Ya'qub menangguhkan permohonan mereka sampai waktu 
sahur.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Saib, telah 
menceritakan kepada kami Ibnu Idris, bahwa ia pernah mendengar Abdur Rahman ibnu 
Ishaq menceritakan asar berikut dari Muharib ibnu Disar, bahwa Khalifah Umar 
r.a. datang ke masjid, lalu ia mendengar seseorang mengucapkan doa berikut: "Ya 
Allah, Engkau telah menyeruku, lalu aku memenuhi seruan-Mu. Dan Engkau telah 
memerintahkan kepadaku, lalu aku taati. Demi waktu sahur ini, berilah ampunan 
kepadaku." Umar mendengarkan suara itu, lalu menyelidikinya, dan ternyata suara 
itu berasal dari rumah Abdullah ibnu Mas'ud r.a. Ketika ia ditanya tentang 
bacaan doanya itu, ia menjawab, "Sesungguhnya Ya'qub menangguhkan permintaan 
anak-anaknya sampai waktu sahur melalui ucapannya yang disitir oleh firman Allah 
Swt.: 'Kelak aku akan memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku.' 
(Yusuf: 98)."
Di dalam hadis disebutkan bahwa hal itu terjadi pada malam Jumat, seperti 
yang dikatakan oleh Ibnu Jarir pula dalam riwayat lainnya; bahwa: 
حَدَّثَنِي 
الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو أَيُّوبَ 
الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، أَنْبَأَنَا ابْنُ جُرَيْج، عَنْ عَطَاءٍ 
وعِكْرِمة، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ: {سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي} يَقُولُ: حَتَّى تَأْتِيَ لَيْلَةُ 
الْجُمُعَةِ، وَهُوَ قَوْلُ أَخِي يَعْقُوبَ لِبَنِيهِ
telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami 
Sulaiman ibnu Abdur Rahman Abu Ayyub Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami 
Abul Walid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari Ata dan Ikrimah, 
dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah Saw. mengenai firman-Nya: Kelak aku akan 
memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku. (Yusuf: 98) Bahwa yang 
dimaksud ialah hingga datang malam Jumat. Itulah yang dimaksudkan oleh perkataan 
saudaraku Ya'qub kepada anak-anaknya.
Bila ditinjau dari jalur ini, hadis ini berpredikat garib; dan 
mengenai predikat marfu'-nya masih perlu dipertimbangkan 
kebenarannya.