Tafsir Surat Al-Furqan, ayat 51-54
{وَلَوْ
شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا (51) فَلا تُطِعِ الْكَافِرِينَ
وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا (52) وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ
هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا
وَحِجْرًا مَحْجُورًا (53) وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ
نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا (54) }
Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap
negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu
mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an
dengan jihad yang besar. Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit;
dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi: Dan Dia
(pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu
(punya) keturunan dan musaharah dan adalah Tuhanmu Mahakuasa.
Firman Allah Swt.:
{وَلَوْ
شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا}
Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap
negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). (Al-Furqan:51)
yang menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt. Tetapi Kami angkat kamu secara
khusus, hai Muhammad, sebagai rasul untuk seluruh penduduk bumi; dan Kami
perintahkan kamu untuk menyampaikan Al-Qur'an ini kepada mereka,
{لأنْذِرَكُمْ
بِهِ وَمَنْ بَلَغَ}
supaya dengannya aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada
orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al-An'am: 19)
Dalam ayat yang lainnya disebutkan pula:
{وَمَنْ
يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ}
Dan barang siapa di antara mereka, (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya. (Hud: 17)
{وَلِتُنْذِرَ
أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا}
dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura
(Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. (Al-An'am:
92)
{قُلْ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا}
Katakanlah, "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada
kalian semua.” (Al-A'raf: 158)
Di dalain kitab Sahihain disebutkan dalam salah satu hadisnya yang
mengatakan:
"بُعِثْتُ
إِلَى الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ"
Aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan yang berkulit
hitam.
Dan dalam hadis yang lainnya lagi yang juga ada di dalam kitab Sahihain
disebutkan:
"وَكَانَ
النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ
عَامَّةً"
Dahulu nabi diutus khusus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus
untuk seluruh umat manusia.
Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan
oleh firman-Nya:
{فَلا
تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ}
Maka janganlah kamu mengikuti orang- orang kafir, dan berjihadlah terhadap
mereka dengan Al-Qur’an. (Al-Furqan: 52)
Menurut Ibnu Abbas, damir yang ada dalam ayat ini merujuk kepada
Al-Qur'an.
{جِهَادًا
كَبِيرًا}
dengan jihad yang besar. (Al-Furqan: 52)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain oleh firman-Nya:
{يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ}
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang
munafik itu. (At-Taubah: 73), hingga akhir ayat.
*****
Adapun firman Allah Swt.:
{وَهُوَ
الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ
أُجَاجٌ}
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang
ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit. (Al-Furqan: 53)
Artinya, Dialah yang menciptakan kedua air itu, yakni air yang tawar dan yang
asin. Air yang tawar terdapat di sungai-sungai, mata air-mata air, dan
sumur-sumur; air tawar ini segar lagi mudah diminum.
Demikianlah menurut takwil Ibnu Juraij, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Pengertian ini tidak diragukan lagi kebenarannya, karena sesungguhnya di alam
wujud ini tiada suatu laut pun yang airnya berasa tawar lagi menyegarkan. Dan
sesungguhnya Allah Swt. menyebutkan hal ini tiada lain untuk mengingatkan kepada
hamba-hamba-Nya akan nikmat-nikmat yang telah Dia limpahkan kepada mereka agar
mereka bersyukur kepada-Nya.
Air yang tawar adalah air yang dikonsumsi oleh manusia, Allah membagi-baginya
di antara makhluk-Nya karena mereka sangat memerlukannya, melalui sungai-sungai
dan mata air-mata air di setiap kawasan di belahan bumi ini sesuai dengan
kebutuhan mereka, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk keperluan tanah
mereka.
****
Firman Allah Swt.:
{وَهَذَا
مِلْحٌ أُجَاجٌ}
dan yang lain asin lagi pahit. (Al-Furqan: 53)
Yakni berasa asin, pahit, sulit untuk diminum. Air ini banyak di dapat di
laut-laut yang telah dikenal baik di belahan timur maupun di belahan barat.
Yaitu di lautan yang luas dan laut-laut lainnya yang berhubungan dengannya,
seperti Laut Merah, Laut Yaman, Laut Basrah, Laut Persia, Laut Cina, Lautan
Hindia, Laut Tengah, dan laut-laut lainnya yang tenang tidak mengalir, tetapi
berombak dan ombaknya makin besar bila musim dingin tiba dan musim angin
kencang. Di antara laut-laut itu ada yang mengalami pasang dan surut. Pada
permulaan tiap bulan terjadi pasang; dan apabila bulan makin berkurang,
terjadilah surut, maka permukaan laut kembali seperti semula. Kemudian bila
bulan lainnya tiba, laut kembali mengalami pasang sampai pertengahan bulan, lalu
pada hari-hari berikutnya mulai menyurut. Allah Swt. Yang Mahakuasa yang
mengatur demikian itu dalam tatanan alam ini.
Semua laut diciptakan oleh Allah Swt. berair asin, agar tidak menimbulkan
pencemaran pada udara yang akhirnya akan merusak lingkungan, juga agar bumi
(pantai) tidak berbau busuk karena hewan-hewan yang mati di dalam laut.
Mengingat air laut asin, maka udaranya segar dan bangkai hewannya halal. Karena
itulah Rasulullah Saw. ketika ditanya tentang air laut, bolehkah dipakai sarana
untuk berwudu? Maka beliau menjawab:
"هُوَ
الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ".
Laut itu bersih airnya lagi halal bangkainya.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, dan para pemilik
kitab sunan dengan sanad yang jayyid.
****
Firman Allah Swt.:
{وَجَعَلَ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا}
dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas. (Al-Furqan: 53)
Yaitu yang membatasi antara air tawar dan air asin. Makna barzakhan
adalah dinding yang berupa tanah kering.
{وَحِجْرًا
مَحْجُورًا}
dan batas yang menghalangi. (Al-Furqan: 53)
Yakni yang menjadi penghalang di antara keduanya, agar salah satu di
antaranya tidak bercampur dengan yang lainnya. Perihalnya sama dengan apa yang
disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{مَرَجَ
الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ * بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ * فَبِأَيِّ
آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ}
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 19-21)
Dan firman Allah Swt.:
{أَمَّنْ
جَعَلَ الأرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ
وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ
لَا يَعْلَمُونَ}
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang
menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung
untuk (mengokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut?
Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya)
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. (An-Naml: 61)
****
Adapun firman Allah Swt.:
وَهُوَ
الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air. (Al-Furqan:
54)
Artinya, Dia menciptakan manusia dari nutfah yang lemah, lalu Dia sempurnakan
dan Dia rapikan kejadiannya hingga mempunyai bentuk yang sempurna sebagai
manusia, baik laki-laki ataupun perempuan menurut apa yang dikehendaki-Nya.
{فَجَعَلَهُ
نَسَبًا وَصِهْرًا}
lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan musaharah.
(Al-Furqan: 54)
Pada mulanya seseorang itu berupa bayi yang dilahirkan. Setelah dewasa, ia
kawin, lalu mempunyai mertua, dan selanjutnya ia mempunyai menantu dan besan
serta kerabat; semuanya itu bermula dari air yang hina (nutfah). Karena itulah
disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman berikutnya:
{وَكَانَ
رَبُّكَ قَدِيرًا}
dan adalah Tuhanmu Mahakuasa. (Al-Furqan: 54)