Tafsir Surat Al-Hajj, ayat 1-2
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ
(1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ
كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى
وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (2) }
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian;
sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (Ingatlah) pada hari
(ketika) kalian melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang
menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah kandungan semua wanita
yang hamil; dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya tidak
mabuk, tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.
Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar bertakwa
kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka peristiwa yang bakal mereka
hadapi pada hari kiamat, yaitu kengerian dan keguncangannya yang amat dahsyat.
Para ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan keguncangan hari kiamat
ini, apakah terjadi sesudah manusia dibangkitkan dari kuburnya di hari mereka
digiring menuju ke tempat pemberhentian hari kiamat, ataukah yang dimaksud
adalah guncangan bumi sebelum manusia dikeluarkan dari kubur mereka, seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya:
{إِذَا
زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ الأرْضُ
أَثْقَالَهَا}
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan
bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya.
(Az-Zalzalah: 1-2)
{وَحُمِلَتِ
الأرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً * وَاحِدَةً فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ
الْوَاقِعَةُ}
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali
bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. (Al-Haqqah: 14-15)
Dan firman Allah Swt.:
{إِذَا
رُجَّتِ الأرْضُ رَجًّا. وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا}
apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung
dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. (Al-Waqi'ah: 4-5)
Sebagian ulama mengatakan bahwa guncangan ini terjadi di penghujung usia
dunia dan mengawali kejadian hari kiamat.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah
menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari
Al-A'masy, dari Ibrahim, dari AIqamah sehubungan dengan makna firman-Nya:
sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat). (Al-Hajj: 1) Bahwa kejadian ini terjadi sebelum hari
kiamat.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis As-Sauri, dari Mansur dan
Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, lalu ia menyebutkan hal yang sama.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan pula dari Asy-Sya'bi, Ibrahim, dan Ubaid
ibnu Umair hal yang semisal.
Abu Kadinah telah meriwayatkan dari Ata, dari Amir Asy-Sya'bi sehubungan
dengan makna firman-Nya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian;
sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar. (Al-Hajj: 1) Kejadian ini menimpa dunia menjelang hari kiamat.
Imam Abu Ja'far ibnu Jarir telah meriwayatkan salah satu di antara sandaran
pendapat ini dalam hadis sur (sangkakala) yang diriwayatkan melalui
Ismail ibnu Rafi' (qadi penduduk Madinah), dari Yazid ibnu Abu Ziyad, dari
seorang lelaki Ansar, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari seorang lelaki,
dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"إِنَّ
اللَّهَ لَمَّا فَرَغَ مِنْ خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ خَلَقَ الصُّور،
فَأَعْطَاهُ إِسْرَافِيلَ، فَهُوَ وَاضِعُهُ عَلَى فِيه، شَاخِصٌ بِبَصَرِهِ إِلَى
العَرش، يَنْتَظِرُ مَتَى يُؤْمَرُ". قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
وَمَا الصُّورُ؟
قَالَ:
"قَرْنٌ" قَالَ: فَكَيْفَ هُوَ؟ قَالَ: "قَرْنٌ عَظِيمٌ يُنْفَخُ فِيهِ ثَلَاثُ
نفخات، الأولى نفخة الفزع، وَالثَّانِيَةُ
نَفْخَةُ الصَّعْق، وَالثَّالِثَةُ نَفْخَةُ الْقِيَامِ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ،
يَأْمُرُ اللَّهُ إِسْرَافِيلَ بِالنَّفْخَةِ لْأُولَى فَيَقُولُ: انفخ نَفْخَةَ
الْفَزَعِ. فيفزعُ أَهْلُ السَّمَوَاتِ وَأَهْلُ الْأَرْضِ، إِلَّا مَنْ شَاءَ
اللَّهُ، وَيَأْمُرُهُ َيَمُدُّهَا وَيُطَوِّلُهَا وَلَا يَفْتُرُ، وَهِيَ الَّتِي
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {وَمَا يَنْظُرُ هَؤُلاءِ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً مَا
لَهَا مِنْ فَوَاقٍ} [ص: 15] فَيُسير اللَّهُ الْجِبَالَ، فَتَكُونُ سَرَابًا وتُرج
الْأَرْضُ بِأَهْلِهَا رَجًّا، وَهِيَ الَّتِي يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {يَوْمَ
تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ. تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ. قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ}
[النَّازِعَاتِ: 6 -8] ، فَتَكُونُ الْأَرْضُ، كَالسَّفِينَةِ الْمُوبِقَةِ فِي
الْبَحْرِ، تَضْرِبُهَا الْأَمْوَاجُ تَكْفَؤُهَا بِأَهْلِهَا، وَكَالْقِنْدِيلِ
الْمُعَلَّقِ بِالْعَرْشِ تُرَجِّحُهُ الْأَرْوَاحُ. فَيَمْتَدُّ
النَّاسُ عَلَى ظَهْرِهَا، فَتَذْهَلُ الْمَرَاضِعُ، وَتَضَعُ الْحَوَامِلُ.
وَيَشِيبُ الْوِلْدَانُ، وَتَطِيرُ الشَّيَاطِينُ هَارِبَةً، حَتَّى تَأْتِيَ
الْأَقْطَارَ، فَتَلَقَّاهَا الْمَلَائِكَةُ فَتَضْرِبُ وُجُوهَهَا، فَتَرْجِعُ،
وَيُوَلِّي النَّاسُ مُدْبِرِينَ، يُنَادِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا، وَهُوَ الَّذِي
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {يَوْمَ التَّنَادِ * يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا
لَكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ}
[غَافِرٍ: 32، 33] فَبَيْنَمَا هُمْ عَلَى ذَلِكَ إِذِ انْصَدَعَتِ الْأَرْضُ مِنْ
قُطْرٍ إِلَى قُطْرٍ، فَرَأوا أَمْرًا عَظِيمًا، فَأَخَذَهُمْ لِذَلِكَ مِنَ
الْكَرْبِ مَا اللَّهُ أَعْلَمُ بِهِ، ثُمَّ نَظَرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا
هِيَ كَالْمُهْلِ، ثُمَّ خُسِفَ شَمْسُهَا وخُسفَ قَمَرُهَا، وَانْتَثَرَتْ
نُجُومُهَا، ثُمَّ كُشِطت عَنْهُمْ" قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "وَالْأَمْوَاتُ لَا يَعْلَمُونَ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ" قَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ: فَمَنِ اسْتَثْنَى اللَّهُ حِينَ يَقُولُ: {فَفَزِعَ مَنْ فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ} [النَّمْلِ: 87] ؟
قَالَ: أُولَئِكَ الشُّهَدَاءُ، وَإِنَّمَا يَصِلُ الْفَزَعُ إِلَى الْأَحْيَاءِ،
أُولَئِكَ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ، وَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ
الْيَوْمِ وَآمَنَهُمْ، وَهُوَ عَذَابُ اللَّهِ يَبْعَثُهُ عَلَى شِرَارِ خَلْقِهِ،
وَهُوَ الَّذِي يَقُولُ اللَّهُ: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ
زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ * يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ
مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى
النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ
شَدِيدٌ}
Sesungguhnya Allah Swt. setelah selesai menciptakan langit dan bumi,
beranjak menciptakan sur (sangkakala), lalu diserahkan kepada Malaikat
Israfd. Sekarang Israfil meletakkan sangkakala itu di mulutnya, sedangkan
matanya memandang ke arah 'Arasy menunggu bila ia diperintahkan (untuk
meniupnya). Sahabat Abu Hurairah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah sur
itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Seperti tanduk (terompet)." Abu
Hurairah bertanya, "Bagaimanakah bentuknya?" Rasulullah Saw. menjawab,
"Terompet besar, Israfil akan melakukan tiga kali tiupan padanya."
Tiupan pertama menimbulkan kedahsyatan yang sangat besar, tiupan kedua adalah
tiupan yang membinasakan semua makhluk, dan tiupan yang ketiga adalah tiupan
yang membangkitkan semua makhluk hidup kembali untuk menghadap kepada Tuhan
semesta alam. Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada Israfil untuk
melakukan tiupan pertama, "Tiuplah, tiupan yang menimbulkan kedahsyatan yang
besar!" Maka terkejutlah semua penduduk langit dan bumi, terkecuali orang-orang
yang dikehendaki oleh Allah tidak merasa terkejut. Allah memerintahkan kepada
Israfil, maka saat itu juga Israfil langsung menjulurkan dan meniupnya. Hal ini
dikisahkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya: Tidaklah yang mereka
tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang.
(Shad: 15) Maka semua gunung beterbangan menjadi debu, dan bumi mengalami
gempa yang amat dahsyat mengguncangkan semua penghuninya. Hal ini disebutkan
oleh firman-Nya: pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,
tiupan yang pertama itu diiringi dengan tiupan yang kedua. Hati manusia pada
waktu itu sangat takut. (An-Nazi'at: 6-8) Saat itu bumi bagaikan sebuah
perahu yang terombang-ambingkan oleh ombak laut yang sangat besar berikut para
penumpangnya yang bergelayutan bagaikan pelita gantung yang ditiup angin keras.
Semua manusia yang ada di bumi bergelindingan, dan wanita-wanita yang hamil saat
itu juga melahirkan bayi-bayinya, anak-anak kecil mendadak beruban karena
kesusahan yang sangat. Setan-setan pun beterbangan melarikan diri hingga
mencapai batas ufuk cakrawala; tetapi para malaikat menghadangnya, lalu memukuli
wajahnya hingga setan kembali lagi ke bumi. Manusia porak-poranda melarikan diri
seraya sebagian dari mereka memanggil-manggil sebagian lainnya. Keadaan inilah
yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya: (yaitu) hari
(ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagi kalian
seorang pun yang menyelamatkan kalian dari (azab) Allah; dan siapa yang
disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi
petunjuk. (Al-Mu’min: 33) Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba
bumi terbelah dari satu kawasan ke kawasan yang lainnya, dan mereka melihat
peristiwa besar yang membuat mereka mendapat mala petaka yang tak terperikan
besarnya; hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Kemudian mereka melihat ke
arah langit, tiba-tiba mereka melihatnya mendidih, lalu matahari dan bulan pudar
sinarnya serta bintang-bintang bertaburan dan saling berbenturan, lalu lenyap
dari pandangan mereka. Rasulullah Saw. bersabda, "Orang-orang yang telah
mati tidak mengetahui sedikit pun dari peristiwa itu." Abu Hurairah
bertanya, "Siapakah orang-orang yang dikecualikan oleh Allah Swt. dalam
firman-Nya itu?" (yakni firman Allah Swt. yang mengatakan): maka terkejutlah
segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. (An-Naml: 87) Rasulullah Saw. bersabda: Mereka adalah para
syuhada, sesungguhnya kedahsyatan yang besar itu hanya dialami oleh orang-orang
yang hidup. Para syuhada itu sekalipun mereka hidup di sisi Allah dalam keadaan
diberi rezeki, tetapi Allah telah memelihara dan menyelamatkan mereka dari
peristiwa buruk yang terjadi di hari itu, yaitu azab Allah yang ditimpakan
kepada makhluk-Nya yang jahat-jahat, seperti yang diceritakan oleh Allah Swt.
dalam firman-Nya, "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya
keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (Ingatlah)pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan
itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu
sangat besarnya.”(Al-Hajj: 1-2)
Imam Tabrani, Imam Ibnu Jarir, dan Imam Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan
hadis ini pula dengan panjang lebar.
Tujuan pengetengahan hadis ini adalah untuk membuktikan bahwa keguncangan ini
terjadi sebelum hari kiamat, hanya penyebutannya dikaitkan dengan hari kiamat
karena peristiwa tersebut dekat sekali dengan kejadian hari kiamat, seperti
halnya penyebutan tentang tanda-tanda hari kiamat dan yang semisal
dengannya.
Ulama lainnya berpendapat bahwa kedahsyatan, kengerian, dan keguncangan itu
justru terjadi pada hari kiamat di Padang Mahsyar saat semua makhluk
dibangkitkan hidup kembali dari kuburannya. Pendapat inilah yang dipilih oleh
Ibnu Jarir, ia memilih pendapat ini karena berlandaskan kepada hadis-hadis
berikut:
Hadis pertama.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ هِشَامٍ، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عن
الحسن، عن عمران [ابن] حُصَين؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ، وَقَدْ تَفَاوَتَ بَيْنَ
أَصْحَابِهِ السَّيْرُ، رَفَعَ بِهَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ صَوْتَهُ: {يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ
تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ
حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ
عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ} فَلَمَّا
سَمِعَ أَصْحَابُهُ بِذَلِكَ حَثْوا المُطي، وَعَرَفُوا أَنَّهُ عِنْدَ قَوْلٍ
يَقُولُهُ، فَلَمَّا تَأَشَّهُوا حَوْلَهُ قَالَ: " أَتَدْرُونَ أَيُّ يَوْمٍ
ذَاكَ؟ يَوْمَ يُنَادَى آدَمُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَيُنَادِيهِ رَبُّهُ عَزَّ
وَجَلَّ، فَيَقُولُ: يَا آدَمُ، ابْعَثْ بَعْثَكَ إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ: يَا
رَبِّ، وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ فَيَقُولُ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعُمِائَةٍ
وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدٌ فِي الْجَنَّةِ". قَالَ فَأَبْلَسَ
أَصْحَابُهُ حَتَّى مَا أَوْضَحُوا بِضَاحِكَةٍ، فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ قَالَ:
"أَبْشِرُوا وَاعْمَلُوا، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ لَمَعَ
خَليقتين مَا كَانَتَا مَعَ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ: يَأْجُوجُ
وَمَأْجُوجُ، وَمَنْ هَلَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ وَبَنِي إِبْلِيسَ" قَالَ: فسُرّي
عَنْهُمْ، ثُمَّ قَالَ: اعْمَلُوا وَأَبْشِرُوا، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ، مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّامَةِ فِي جَنْبِ الْبَعِيرِ،
أَوِ الرَّقْمَةِ فِي ذِرَاعِ الدَّابَّةِ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Hisyam;
telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Al-Hasan, dari Imran ibnu Husain,
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda membacakan kedua ayat berikut dengan suara
yang keras di salah satu perjalanannya, yang saat itu orang-orang yang bepergian
dengan beliau sudah saling berdekatan: Hai manusia, bertakwalah kepada
Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang
sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat
keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui dari anak yang disusukannya
dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil; dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu
sangat kerasnya. (Al-Hajj: 1-2) Ketika para sahabat (yang bepergian
dengannya) mendengar bacaan beliau, mereka segera memacu kendaraannya mendekati
sumber suara itu. Ternyata setelah dekat, mereka mengetahui bahwa yang
membacanya adalah Nabi Saw. dan saat mereka telah berada di sekelilingnya, maka
Nabi Saw. bersabda, "Tahukah kalian, hari apakah yang dimaksud oleh ayat
ini? Yaitu suatu hari yang saat itu Adam dipanggil oleh Tuhannya, lalu
Tuhan berfirman kepadanya, "Hai Adam, bangkitkanlah kirimanmu ke neraka." Adam
bertanya, "Wahai Tuhanku, berapa banyakkah yang dikirimkan ke neraka?" Allah
berfirman, "Dari seribu orang yang sembilan ratus sembilan puluh sembilannya
dimasukkan ke dalam neraka, sedangkan yang seorang dimasukkan ke dalam
surga." Para sahabat merasa berduka cita karena mereka masih belum memahami
apa yang dimaksud oleh sabda Nabi Saw. itu. Melihat gejala tersebut Nabi Saw.
bersabda menjelaskannya: Bergembiralah kalian dan beramallah. Demi Tuhan yang
jiwa Muhammad berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya kalian
benar-benar bersama dengan dua jenis makhluk lainnya, yang tidak sekali-kali
kedua jenis makhluk itu dikumpulkan bersama sesuatu, melainkan membuat sesuatu
itu menjadi banyak bilangannya. Yaitu Ya-juj dan Ma-juj, dan orang-orang yang
binasa dari kalangan anak Adam serta anak-anak iblis. Mendengar penjelasan
ini hati para sahabat menjadi lega. Kemudian Rasulullah Saw. melanjutkan
sabdanya: Beramallah dan bergembiralah kalian. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad
berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiadalah kalian ini dibandingkan dengan
seluruh manusia, melainkan seperti tahi lalat yang ada di lambung unta, atau
seperti belang yang ada di kaki ternak.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam
kitab tafsirnya, bagian dari kitab sunnah masing-masing, melalui Muhammad ibnu
Basysyar, dari Yahya ibnul Qattan, dari Hisyam Ad-Dustuwa-i, dari Qatadah dengan
sanad yang sama dan lafaz yang semisal. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini
hasan sahih.
Jalur lain hadis ini diketengahkan oleh Imam Turmuzi. Ia mengatakan:
حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي عُمَرَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا ابْنُ
جُدعان، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ عِمْرَانِ بْنِ حُصَيْن؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ
اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ} إِلَى قَوْلِهِ:
{وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ} ، قَالَ: أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ هَذِهِ، وَهُوَ
فِي سَفَرٍ، فَقَالَ: "أَتَدْرُونَ أَيَّ يَوْمٍ ذَلِكَ؟ " فَقَالُوا: اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: "ذَلِكَ يَوْمٌ يَقُولُ اللَّهُ لِآدَمَ: ابْعَثْ
بَعْثَ النَّارِ. قَالَ: يَا رَبِّ، وَمَا بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: تِسْعُمِائَةٌ
وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ إِلَى النَّارِ، وَوَاحِدٌ إِلَى الْجَنَّةِ" فَأَنْشَأَ
الْمُسْلِمُونَ يَبْكُونَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "قَارِبُوا وسَدِّدوا، فَإِنَّهَا لَمْ تَكُنْ نُبُوَّةٌ قَطُّ إِلَّا
كَانَ بَيْنَ يَدَيْهَا جَاهِلِيَّةٌ" قَالَ: "فَيُؤْخَذُ الْعَدَدُ مِنَ
الْجَاهِلِيَّةِ، فَإِنْ تَمَّتْ وَإِلَّا كُمّلت مِنَ الْمُنَافِقِينَ، وَمَا
مَثَلُكُمْ وَالْأُمَمُ إِلَّا كَمَثَلِ الرَّقمة فِي ذِرَاعِ الدَّابَّةِ، أَوْ
كَالشَّامَةِ فِي جَنْبِ الْبَعِيرِ" ثُمَّ قَالَ: "إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ
تَكُونُوا رُبْعَ أهل الجنة" فَكَبَّرُوا ثُمَّ قَالَ: "إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ
تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ" فَكَبَّرُوا، ثُمَّ قَالَ: "إِنِّي لَأَرْجُو
أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الْجَنَّةِ" فَكَبَّرُوا، قَالَ: وَلَا أَدْرِي
أَقَالَ الثُّلُثَيْنِ أَمْ لَا؟
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami
Sufyan ibnu Uyaynah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Jad'an, dari Al-Hasan,
dari Imran ibnu Husain, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda ketika diturunkan
firman-Nya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. (Al-Hajj: 1) sampai
dengan firman-Nya: tetapi azab Allah itu sangat keras. (Al-Hajj: 2) saat
itu beliau Saw. sedang dalam perjalanan. Beliau Saw. bersabda, "Tahukah
kalian hari apakah yang dimaksud dalam ayat ini?" Mereka menjawab, "Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw. bersabda, "Hari itu adalah
hari saat Allah berfirman kepada Adam, 'Kirimkanlah orang-orang yang masuk
neraka!' Adam bertanya, 'Wahai Tuhanku, berapa orangkah yang harus dikirim ke
neraka?' Allah berfirman, 'Dari seribu orang yang sembilan ratus sembilan puluh
sembilan dikirim ke neraka, sedangkan yang seorang dikirim ke surga." Maka
kaum muslim menangis, lalu Rasulullah Saw. bersabda, "Dekatkanlah diri kalian
(kepada Allah) dan teruslah beramal baik karena sesungguhnya tiada suatu
kenabian pun melainkan di hadapannya terdapat masa Jahiliah." Nabi Saw.
bersabda, "Maka diambillah sejumlah orang dari kaum Jahiliah jika memang ada.
Jika tidak ada, bilangannya dilengkapi dengan kaum munafik. Tiadalah kalian ini
bila dibandingkan dengan umat-umat lainnya, melainkan seperti belang yang ada di
kaki hewan atau tahi lalat yang ada di lambung unta." Kemudian Nabi Saw.
bersabda, "Sesungguhnya aku berharap semoga kalian adalah seperempat penduduk
surga." Maka mereka bertakbir. Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya
aku berharap semoga kalian sepertiga penduduk surga." Mereka bertakbir lagi.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku berharap semoga kalian
adalah separo penduduk surga." Maka mereka bertakbir lagi. Dan Imran ibnu
Husain berkata, "Saya tidak mengetahui apakah beliau Saw. mengucapkan dua
pertiga atau tidak."
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Sufyan ibnu Uyaynah
dengan sanad yang sama; kemudian Imam Turmuzi mengatakan pula bahwa hadis ini
sahih. Dia telah meriwayatkan hadis ini dari Urwah, dari Al-Hasan, dari
Imran ibnul Husain. Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Sa'id ibnu Abu
Arubah dari Qatadah dari Al-Hasan dan Al-AIa ibnu Ziyad Al-Adawi, dari Imran
ibnul Husain, lalu disebutkan hadis yang semisal.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan hal yang sama dari Bandar, dari Gundar, dari
Auf, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa telah sampai suatu berita kepadanya
bahwa ketika Rasulullah Saw. kembali dari perang Al-Usrah bersama-sama para
sahabatnya dan hampir tiba di Madinah, maka beliau Saw. membaca firman-Nya:
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat
itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Al-Hajj: 1) lalu
disebutkan hadis yang teksnya sama dengan hadis Ibnu Jad'an.
Hadis kedua, diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Disebutkan bahwa: telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan
kepada kami Ibnut Tabba', telah menceritakan kepada kami Abu Sufyan Al-Ma'mari,
dari Ma'mar, dari Qatadah, dari Anas yang mengatakan bahwa ketika ayat ini
diturunkan, yaitu firman-Nya: sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah
suatu kejadian yang sangat besar. (Al-Hajj: 1) kemudian disebutkan hadis
yang teksnya sama dengan hadis Al-Hasan dari Imran ibnul Husain, hanya di dalam
riwayat ini disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
"وَمَنْ
هَلَكَ مِنْ كَفَرَةِ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ".
"Dan juga orang-orang yang telah binasa dari kalangan kebanyakan jin dan
manusia."
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dengan panjang lebar melalui riwayat
Ma'mar.
Hadis ketiga, diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Ia mengatakan: telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada
kami Sa'id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Abbad ibnul Awwam,
telah menceritakan kepada kami Hilal ibnu Habbab, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas
yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. membaca ayat ini. Teks hadis selanjutnya
sama dengan hadis di atas, hanya dalam riwayat ini disebutkan,
"إِنِّي
لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ"، ثُمَّ قَالَ: "إِنِّي
لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ" ثُمَّ قَالَ: "إِنِّي
لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ" فَفَرِحُوا، وَزَادَ أَيْضًا:
"وَإِنَّمَا أَنْتُمْ جُزْءٌ مِنْ أَلْفِ جُزْءٍ"
"Sesungguhnya aku berharap semoga kalian adalah seperempat penghuni
surga." Disebutkan lagi, "Sesungguhnya aku berharap semoga kalian
sepertiga penduduk surga." Disebutkan lagi, "Aku berharap semoga kalian
separo ahli surga," maka mereka (para sahabat) senang mendengarnya. Di dalam
riwayat ini disebutkan pula, "Sesungguhnya kalian hanyalah sebagian dari
seribu (yakni seperseribu jumlah umat lain)".
Hadis keempat, diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dalam tafsir ayat ini, bahwa:
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، حَدَّثَنَا أَبُو
صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا آدَمُ، فَيَقُولُ:
لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ. فَيُنَادَى بِصَوْتٍ: إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكَ
أَنْ تُخْرِجَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ بَعْثًا إِلَى النَّارِ. قَالَ: يَا رَبِّ، وَمَا
بَعْثُ النَّارِ؟ قَالَ: مِنْ كُلِّ أَلْفٍ -أَرَاهُ قَالَ-تِسْعَمِائَةٍ
وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ. فَحِينَئِذٍ تَضَعُ الْحَامِلُ حَمْلَهَا، وَيَشِيبُ
الْوَلِيدُ، {وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ
اللَّهِ شَدِيدٌ} فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ حَتَّى تَغَيَّرَتْ وُجُوهُهُمْ،
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "من يأجوج ومأجوج تسعمائة وتسعة
وتسعين، وَمِنْكُمْ وَاحِدٌ، ثُمَّ أَنْتُمْ فِي النَّاسِ كَالشَّعْرَةِ
السَّوْدَاءِ فِي جَنْبِ الثَّوْرِ الْأَبْيَضِ، أَوْ كَالشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ
فِي جَنْبِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ، وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ
أَهْلِ الْجَنَّةِ". فَكَبَّرْنَا، ثُمَّ قَالَ: "ثُلُثُ أَهْلِ الْجَنَّةِ".
فَكَبَّرْنَا، ثُمَّ قَالَ: "شَطْرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ"
فَكَبَّرْنَا
telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Hafs, telah menceritakan kepada kami
ayahku, telah menceritakan kepada kami Al A'masy, telah menceritakan kepada
kami Abu Saleh, dari Abu Sa’id yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda, bahwa kelak di hari kiamat Allah berfirman, "Hai Adam!" Adam
menjawab, "Labbaika, ya Tuhan kami. Saya penuhi panggilan-Mu dengan penuh
kebahagiaan." Kemudian terdengarlah suara yang berseru, "Sesungguhnya Allah
memerintahkan kepadamu agar mengeluarkan sebagian dari keturunanmu untuk
dikirimkan ke neraka." Adam bertanya, "Wahai Tuhanku, berapakah jumlah yang akan
dikirim ke neraka?" Dijawab, "Dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan
puluh sembilan orang." Dalam keadaan seperti itu wanita-wanita yang hamil
melahirkan anaknya dan anak-anak beruban. dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu
sangat keras. (Al-Hajj: 2) Maka berita itu terasa berat oleh para sahabat,
sehingga wajah mereka berubah menjadi pucat karenanya. Maka Nabi Saw. bersabda:
"Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari kalangan Ya-juj dan Ma-juj,
sedangkan dari kalian satu orang. Kalian di kalangan manusia sama halnya dengan
sehelai bulu hitam yang terdapat pada tubuh banteng yang berbulu putih, atau
seperti sehelai bulu putih yang ada di lambung banteng yang berbulu hitam.
Sesungguhnya aku berharap semoga kalian adalah seperempat ahli surga, " maka
kami bertakbir. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, "Sepertiga ahli surga,
" maka kami bertakbir. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, "Separo ahli
surga, " dan kami bertakbir lagi.
Imam Bukhari telah meriwayatkan pula di lain kitab tafsir, dan Imam Muslim,
serta Imam Nasai di dalam kitab tafsirnya melalui berbagai jalur dari Al-A'masy
dengan sanad yang sama.
Hadis kelima, diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا
عَمَّارُ بْنُ مُحَمَّدٍ -ابْنُ أُخْتِ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ-وَعُبَيْدَةَ
الْمَعْنَى، كِلَاهُمَا عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ،
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "إن اللَّهَ يَبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُنَادِيًا [يُنَادِي]: يَا
آدَمُ، إِنْ اللَّهَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَبْعَثَ بَعْثًا مِنْ ذُرِّيَّتِكَ إِلَى
النَّارِ، فَيَقُولُ آدَمُ: يَا رَبِّ، مَنْ هُمْ؟ فَيُقَالُ لَهُ: مِنْ كُلِّ
مِائَةٍ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ". فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: مَنْ هَذَا
النَّاجِي مِنَّا بَعْدَ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "هَلْ تَدْرُونَ مَا
أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّامَةِ فِي صَدْرِ الْبَعِيرِ"
telah menceritakan kepada kami Imarah ibnu Muhammad (anak lelaki dari saudara
perempuan Sufyan As-Sauri), juga dari Ubaidah Al-Ammi; keduanya dari Ibrahim
ibnu Muslim, dari Abul Ahwas, dari Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. kelak di hari kiamat
memerintahkan kepada juru penyeru untuk menyerukan, "Hai Adam, sesungguhnya
Allah memerintahkan kepadamu agar mengirimkan sejumlah orang dari keturunanmu ke
neraka.” Maka Adam bertanya, "Wahai Tuhanku, siapa sajakah mereka?'' Dikatakan
kepadanya, “Dari seratus orang, sembilan puluh sembilan orang.” Kemudian
seseorang lelaki dari kaum (yang hadir) bertanya, "Siapakah orang yang selamat
di antara kita sesudah itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah Saw. bersabda,
"Tahukah kalian, tiadalah kalian ini di kalangan umat manusia melainkan
seperti tahi lalat yang ada di lambung unta.”
Ditinjau dari sanad dan teks hadisnya, Imam Ahmad meriwayatkannya secara
munfarid (tunggal).
Hadis keenam, diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Dinyatakan bahwa:
حَدَّثَنَا
يَحْيَى، عَنْ حَاتِمِ بْنِ أَبِي صَغِيرَةَ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ؛
أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَهُ، عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّكُمْ تُحْشَرُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حُفاة عُرَاةً غُرْلًا". قَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ قَالَ: "يَا عَائِشَةُ،
إِنَّ الْأَمْرَ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكَ".
telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Hatim ibnu Abu Safirah, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Mulaikah; Al-Qasim ibnu Muhammad pernah
menceritakan kepadanya bahwa Siti Aisyah pernah menceritakan hadis berikut dari
Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya kalian akan dihimpunkan kepada
Allah pada hari kiamat dalam keadaan tak beralas kaki, telanjang, lagi tidak
berkhitan. Siti Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, kaum laki-laki dan kaum
wanita sebagian dari mereka melihat sebagian lainnya.” Rasulullah Saw.
menjawab, "Hai Aisyah, sesungguhnya peristiwanya jauh lebih dahsyat daripada
memalingkan mereka ke arah itu."
Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini di dalam kitab
sahihnya masing-masing.
Hadis ketujuh.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا ابْنُ
لَهِيعة، عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِي عِمْران، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَلْ يَذْكُرُ الْحَبِيبُ
حَبِيبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: "يَا عَائِشَةُ، أَمَّا عِنْدَ ثَلَاثٍ
فَلَا أَمَّا عِنْدَ الْمِيزَانِ حَتَّى يِثْقُلَ أَوْ يَخِفَّ، فَلَا. وَأَمَّا
عِنْدَ تَطَايُرِ الْكُتُبِ فَإِمَّا يُعْطَى بِيَمِينِهِ أَوْ يُعْطَى
بِشَمَالِهِ، فَلَا. وَحِينَ يَخْرُجُ عُنُق مِنَ النَّارِ فَيَنْطَوِي عَلَيْهِمْ،
وَيَتَغَيَّظُ عَلَيْهِمْ، وَيَقُولُ ذَلِكَ الْعُنُقُ: وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ،
وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ، وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ: وُكِّلْتُ بِمَنِ ادَّعَى مَعَ
اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ، وَوُكِّلْتُ بِمَنْ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ،
وَوُكِّلْتُ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ" قَالَ: "فَيَنْطَوِي عَلَيْهِمْ،
وَيَرْمِيهِمْ فِي غَمَرَاتٍ، وَلِجَهَنَّمَ جِسْرٌ أَدَقُّ مِنَ الشِّعْرِ
وَأَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ، عَلَيْهِ كَلَالِيبُ وَحَسَكٌ يأخُذْنَ مَنْ شَاءَ
اللَّهُ، وَالنَّاسُ عَلَيْهِ كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ،
وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ وَالرِّكَابِ، وَالْمَلَائِكَةُ يَقُولُونَ: رَبِّ،
سَلِّم، سَلِّم. فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ، وَمَخْدُوشٌ مُسَلَّمٌ، ومكَوّر فِي النَّارِ
عَلَى وَجْهِهِ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ishaq, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Luhai'ah, dari Khalid ibnu Abu Imran, dari
Al-Qasim ibnu Muhammad, dari Aisyah r.a. yang menceritakan bahwa ia pernah
bertanya kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, apakah seorang kekasih
teringat kepada orang yang dikasihinya kelak di hari kiamat?" Rasulullah Saw.
menjawab, "Adapun pada tiga tempat, maka tidak mungkin; juga di saat neraca
amal perbuatan telah dipasang untuk menimbang amal perbuatan apakah berat atau
ringan, tidak mungkin akan teringat. Begitu pula di saat kitab-kitab catatan
amal perbuatan beterbangan, adakalanya seseorang diberi kitabnya dari arah
kanannya atau arah kirinya, tidak mungkin akan teringat. Saat itu keluarlah
leher api neraka, lalu mengelilingi mereka dan mengeluarkan suara gemuruhnya
kepada mereka. Leher api neraka itu berkata, 'Saya diperintahkan untuk membakar
tiga macam orang, saya diperintahkan untuk menyiksa tiga macam orang. Saya
diperintahkan untuk menyiksa orang yang mengakui ada tuhan lain di samping
Allah, saya diperintahkan untuk menyiksa orang yang tidak beriman kepada hari
perhitungan amal perbuatan, dan saya diperintahkan untuk menyiksa semua orang
yang angkara murka lagi pengingkar kebenaran.' Kemudian mereka dibelit dan
dicampakkan ke dalam neraka Jahanam yang bergolak. Jahanam memiliki jembatan
yang lebih tipis daripada sehelai rambut dan lebih tajam daripada pedang. Di
kedua sisinya terdapat pengait-pengait dan duri-duri yang keduanya mengambil
orang-orang yang dikehendaki oleh Allah (masuk neraka). Manusia dalam melewati
jembatan itu ada yang cepatnya bagaikan kilat, ada yang cepatnya bagaikan
sekedipan mata, ada yang cepatnya bagaikan angin, ada yang cepatnya bagaikan
kuda balap dan unta yang kencang larinya. Para malaikat saat itu berkata, 'Ya
Tuhanku, selamatkanlah, selamatkanlah.' Maka sebagian orang ada yang selamat
dalam keadaan utuh; ada yang selamat, tetapi dalam keadaan tergores dan
luka-luka; dan ada yang sebagian lain dijungkalkan ke dalam neraka dengan kepala
di bawah."
Hadis-hadis yang menceritakan kengerian pada hari kiamat dan asar-asar
mengenainya sangat banyak, tetapi dibahas di tempat lain dari kitab ini. Karena
itulah Allah Swt. berfirman dalam surat ini:
{إِنَّ
زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ}
sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat). (Al-Hajj: 1)
Yakni suatu kejadian yang besar, petaka yang dahsyat, bencana yang
mengerikan, peristiwa yang besar huru-haranya, dan sangat aneh. Yang dimaksud
dengan az-zalzal ialah kengerian dan rasa terkejut yang menimpa j iwa
manusia, sebagaimana yang disebut oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{هُنَالِكَ
ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالا شَدِيدًا}
Di situlah diuji orang-orang-mukmin dan diguncangkan (hatinya)
dengan guncangan yang sangat. (Al-Ahzab: 11)
*******************
Adapun firman Allah Swt.:
{يَوْمَ
تَرَوْنَهَا}
(Yaitu) pada hari (ketika) kamu melihat. (Al-Hajj: 2)
Ungkapan ini mengandung pengertian yang sama dengan keterangan keadaan.
Karena itu, dijelaskan dalam firman berikutnya:
{تَذْهَلُ
كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ}
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya.
(Al-Hajj: 2)
Yaitu kengerian yang dialaminya membuatnya lupa kepada orang yang paling
disayanginya, padahal dia adalah orang yang paling sayang kepada anaknya; saat
itu ia lupa kepada anak yang disusuinya, padahal si anak sangat membutuhkan
persusuannya. Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya, "Kullu murdi'atin
(semua wanita yang menyusui anaknya)" tidak disebutkan, "Kullu murdi'in
(semua wanita yang menyusui).
Firman Allah Swt.:
{عَمَّا
أَرْضَعَتْ}
dari anak yang disusuinya. (Al-Hajj: 2)
Maksudnya, dari anak yang disusuinya sebelum mencapai usia penyapihannya.
Firman Allah Swt.:
{وَتَضَعُ
كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا}
dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil. (Al-Hajj: 2)
Yakni sebelum masa kandungannya sempurna karena kerasnya kengerian di hari
itu.
{وَتَرَى
النَّاسَ سُكَارَى}
dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk. (Al-Hajj: 2)
Menurut qiraat lain dibaca sakra. Yakni disebabkan dahsyatnya
peristiwa yang terjadi dan mereka alami pada hari itu hilanglah kesadaran akal
mereka, begitu pula ingatan mereka. Barang siapa yang melihat mereka, pasti
menduga mereka mabuk.
{وَمَا
هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ}
padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.
(Al-Hajj: 2)