Tafsir Surat Asy-Syu'ara', ayat 160-164
{كَذَّبَتْ
قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ (160) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلا
تَتَّقُونَ (161) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (162) فَاتَّقُوا اللَّهَ
وَأَطِيعُونِ (163) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا
عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (164) }
Kaum Lut mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka Lut berkata kepada
mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul
kepercayaan (yang diutus) kepada kalian, maka bertakwalah kepada Allah
dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas
ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Allah Swt. menceritakan tentang hamba dan Rasul-Nya Lut a.s. Dia adalah Lut
ibnu Haran ibnu Azar yang berarti dia adalah keponakan Nabi Ibrahim a.s. Allah
mengutusnya kepada suatu kaum yang besar di masa Nabi Ibrahim a.s. masih hidup;
mereka tinggal di Sadom dan kota-kota yang ada di sekitarnya yang dibinasakan
oleh Allah, lalu Allah mengubah bekas tempat tinggal mereka menjadi danau yang
baunya busuk lagi kotor. Letaknya adalah di negeri Al-Gaur yang bersebelahan
dengan bukit-bukit Baitul Maqdis, juga bersebelahan dengan negeri Al-Kark dan
Asy-Syawik.
Nabi Lut menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan hendaknya mereka taat kepada rasul
mereka yang diutus oleh Allah kepada mereka. Nabi mereka melarang mereka
melakukan perbuatan durhaka kepada Allah dan melarang melakukan perbuatan yang
belum pernah ada seorang pun di dunia ini berani melakukannya selain mereka,
yaitu menggauli laki-laki, bukan wanita. Karena itulah disebutkan oleh firman
selanjutnya: