Tafsir Surat Asy-Syu'ara', ayat 165-175
{أَتَأْتُونَ
الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ (165) وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ
مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ (166) قَالُوا لَئِنْ لَمْ
تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ (167) قَالَ إِنِّي
لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ (168) رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ
(169) فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ (170) إِلا عَجُوزًا فِي
الْغَابِرِينَ (171) ثُمَّ دَمَّرْنَا الآخَرِينَ (172) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ
مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ (173) إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً وَمَا كَانَ
أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (174) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
(175) }
"Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kalian
tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian, bahwa
kalian adalah orang-orang yang melampaui batas.” Mereka menjawab, "Hai Lut,
sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang
yang diusir.” Lut berkata, "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatan
kalian.” (Lut berdoa), "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku
dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” Lalu Kami selamatkan ia
beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang
termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan
Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka amat jeleklah hujan yang
menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan
mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang
Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
Setelah Nabi Lut melarang mereka melakukan perbuatan fahisyah dan
menggauli laki-laki, seraya memberi petunjuk kepada mereka untuk mendatangi kaum
wanita yang telah diciptakan oleh Allah buat mereka, maka tiada lain jawaban
mereka adalah seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{لَئِنْ
لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ}
Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, hai Lut. (Asy-Syu'ara':
167)
Yakni dari apa yang kamu datangkan kepada kami itu.
{لَتَكُونَنَّ
مِنَ الْمُخْرَجِينَ}
benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir. (Asy-Syu'ara':
167)
Maksudnya, kami akan membuangmu jauh dari kami. Seperti yang diceritakan pula
dalam ayat lain melalui firman-Nya:
فَمَا
كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ
قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan, “Usirlah Lut beserta
keluarganya dari negeri kalian, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang
(mendakwakan) dirinya bersih.” (An-Naml: 56)
Setelah Nabi Lut melihat bahwa mereka tidak juga kapok dari kebiasaan mereka,
bahkan mereka semakin gencar dalam kesesatannya, maka Lut berlepas diri dari
mereka seraya berkata:
{قَالَ
إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ}
Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatan kalian. (Asy-Syu'ara':
168)
Yaitu tidak menyukainya dan tidak pula merestuinya dan sesungguhnya aku
berlepas diri dari perbuatan kalian. Kemudian Nabi Lut berdoa kepada Allah untuk
kebinasaan mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
{رَبِّ
نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ}
Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat)
perbuatan yang mereka kerjakan. (Asy-Syu'ara': 169)
Adapun firman Allah Swt.:
{فَنَجَّيْنَاهُ
وَأَهْلَهُ أَجْمَعِينَ}
Lalu Kami selamatkan Lut beserta keluarganya semua. (Asy-Syu'ara':
170)
Yakni seluruh keluarganya,
{إِلا
عَجُوزًا فِي الْغَابِرِينَ}
kecuali seorang perempuan tua yang termasuk dalam golongan yang tinggal.
(Asy-Syu'ara': 171)
Dia adalah istri Lut sendiri yang sudah berusia tua lagi berwatak jahat. Ia
tinggal dan akhirnya binasa bersama orang-orang dari kaumnya yang tinggal. Hal
yang sama telah disebutkan pula dalam surat Al-A'raf, surat Hud, dan surat
Al-Hijr, yaitu ketika Allah memerintahkan kepada Lut agar berangkat membawa
keluarganya di malam hari kecuali istrinya. Mereka tidak ada yang menoleh ke
belakang manakala mereka mendengar suara mengguntur yang menimpa kaumnya. Dan
mereka bersabar menaati perintah Allah, lalu mereka meneruskan
langkah-langkahnya. Allah menurunkan azab yang menimpa kaum yang berdosa itu
secara keseluruhan; Allah menghujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
{ثُمَّ
دَمَّرْنَا الآخَرِينَ. وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا}
Kemudian Kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan
(batu). (Asy-Syu'ara': 172-173)
sampai dengan firman-Nya:
وَإِنَّ
رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha
Penyayang. (Asy-Syu'ara": 175)