Tafsir Surat Asy-Syu'ara', ayat 213-220
{فَلا
تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ (213)
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ (214) وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (215) فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا
تَعْمَلُونَ (216) وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (217) الَّذِي يَرَاكَ
حِينَ تَقُومُ (218) وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ (219) إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (220) }
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping
Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab. Dan berilah
peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu
terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika
mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kalian kerjakan.” Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang
Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, Yang melihat kamu ketika kamu berdiri
(untuk salat), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di
antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Allah Swt. berfirman seraya memerintahkan (kepada hamba-hamba-Nya) agar
menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya; juga memberitahu kan bahwa barang
siapa yang menyekutukan-Nya, Dia pasti akan mengazabnya. Kemudian Allah Swt.
berfirman kepada Rasul-Nya agar memberi peringatan kepada keluarganya yang
terdekat, dan bahwa tiada yang menyelamatkan seseorang pun dari kaum kerabatnya
kecuali imannya kepada Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahaagung. Lalu Allah
memerintahkan kepada Rasul-Nya agar bersikap lemah lembut kepada orang-orang
yang mengikutinya dari kalangan hamba-hamba Allah yang mukmin. Dan barang siapa
di antara makhluk Allah durhaka kepada-Nya, hendaklah ia berlepas diri dari apa
yang dilakukannya. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
{فَإِنْ
عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ}
Jika mereka mendurhakaimu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak
bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan." (Asy-Syu'ara':
216)
Peringatan yang khusus ini tidak bertentangan dengan peringatan yang umum,
bahkan ia merupakan bagian darinya, seperti yang disebutkan dalam ayat yang lain
melalui firman-Nya:
{لِتُنْذِرَ
قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ}
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang leluhurnya belum pernah
mendapat peringatan, karena itu mereka lalai. (Yasin: 6)
Dan firman Allah Swt.:
{لِتُنْذِرَ
أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا}
agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura
(Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. (Al-An'am: 92 dan
Asy Syura: 7)
{وَأَنْذِرْ
بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ}
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya. (Al-An'am: 51)
{لِتُبَشِّرَ
بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا}
agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur'an itu kepada
orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada
kaum yang membangkang. (Maryam: 97)
Dan firman Allah Swt.:
{لأنْذِرَكُمْ
بِهِ وَمَنْ بَلَغَ}
supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada
orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al-An'am: 19)
Dan dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:
{وَمَنْ
يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ}
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya. (Hud: 17)
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan Rasulullah Saw. bersabda:
"وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أحدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ، يَهُودِيٌّ وَلَا
نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ لَا يُؤْمِنُ بِي إِلَّا دَخَلَ النَّارَ".
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tidak
sekali-kali ada seseorang dari kalangan umat ini yang beragama Yahudi dan tidak
pula yang beragama Nasrani mendengar tentang diriku, lalu ia tidak beriman
kepadaku, melainkan pasti masuk neraka.
Banyak hadis yang menceritakan tentang turunnya ayat ini. Berikut ini kami
sebutkan hadis-hadis tersebut.
Hadis pertama.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْر،
عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّة، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَير، عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ: لَمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: {وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ
الأقْرَبِينَ} ، أَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّفَا
فَصَعِدَ عَلَيْهِ، ثُمَّ نَادَى: "يَا صَبَاحَاهُ". فَاجْتَمَعَ النَّاسُ إِلَيْهِ
بَيْنَ رَجُلٍ يَجِيءُ إِلَيْهِ، وَبَيْنَ رَجُلٍ يَبْعَثُ رَسُولِهِ، فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يا بَنِي عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ، يَا بَنِي فِهْرٍ، يَا بَنِي لُؤَيٍّ، أَرَأَيْتُمْ لَوْ
أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا بِسَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ، تُرِيدُ أَنْ تُغِيرَ
عَلَيْكُمْ، صَدَّقْتُمُونِي؟ ". قَالُوا: نَعَمْ. قَالَ: "فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ
بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٌ شَدِيدٍ". فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ: تَبًّا لَكَ سَائِرَ
الْيَوْمِ، أَمَا دَعَوْتَنَا إِلَّا لِهَذَا؟ وَأَنْزَلَ اللَّهُ: {تَبَّتْ يَدَا
أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ}
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Abdullah ibnu Namir, dari Al-A'masy ibnu Amr ibnu Murrah, dari Sa'id ibnu
Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang telah mengatakan bahwa ketika ayat berikut
diturunkan, yaitu firman-Nya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
yang terdekat. (Asy-Syu'ara': 214) Maka Nabi Saw. datang ke Bukit Safa, lalu
menaikinya dan berseru, "Hai orang-orang yang ada di pagi hari ini!" Maka
orang-orang berkumpul di hadapannya, ada yang datang langsung dan ada yang hanya
mengirimkan orang suruhannya. Lalu Rasulullah Saw. berseru: "Hai Bani Abdul
Muttalib, hai Bani Fihr, hai Bani Lu-ay, bagaimanakah menurut kalian seandainya
kuberitakan kepada kalian bahwa ada pasukan berkuda musuh di lereng bukit ini
hendak menyerang kalian, apakah kalian akan percaya kepadaku?" Mereka
menjawab, "Ya, kami percaya." Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku
memperingatkan kalian sebelum datangnya azab yang keras.” Maka Abu Lahab
berkata, "Celakalah kamu sepanjang hari ini, apakah engkau memanggil kami untuk
tujuan ini?” Lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Binasalah kedua tangan Abu
Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa" (Al-Lahab: 1), hingga akhir
surat.
Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Turmuzi serta Imam Nasai telah
meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Al-A'masy dengan sanad yang
sama.
Hadis kedua.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ: لَمَّا نَزَلَتْ: {وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ} ،
قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: "يَا فَاطِمَةُ
ابْنَةَ مُحَمَّدٍ، يَا صَفِيَّةُ ابْنَةَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، يَا بَنِي عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ، لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا، سَلُونِي مِنْ مَالِي مَا
شِئْتُمْ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah
menceritakan kepada kami Hisyam, dari ayahnya dari Aisyah, bahwa ketika ayat
berikut diturunkan, yaitu firman Allah Swt.: Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Asy-Syu'ara': 214) Maka Rasulullah Saw.
bersabda: Hai Fatimah binti Muhammad, hai Safiyyah binti Abdul Muttalib, hai
Bani Abdul Muttalib, aku tidak mempunyai kekuasaan apapun bagi kalian terhadap
Allah, mintalah kepadaku dari harta milikku sesuka kalian.
Imam Muslim mengetengahkan hadis ini secara tunggal.
Hadis ketiga.
قَالَ
أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَير، عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {وَأَنْذِرْ
عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ} ، دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ [قُرَيْشًا]، فعمَّ وخصَّ، فَقَالَ: "يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ، أَنْقِذُوا
أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ. يَا مَعْشَرَ بَنِي كَعْبٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ
مِنَ النَّارِ. يَا مَعْشَرَ بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ
النَّارِ. يَا مَعْشَرَ بَنِي هَاشِمٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ. يَا
مَعْشَرَ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ. [يَا
فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ، أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنَ النَّارِ] ، فَإِنِّي
-وَاللَّهِ -مَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا أَنَّ لَكُمْ رَحمًا
سأبُلها بِبلالها".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Amr,
telah menceritakan kepada kami Zaidah Abdul Malik ibnu Umair, dari Musa Ibnu
Talhah, dari Abu Hurairah r.a. yang telah mengatakan bahwa ketika ayat ini
diturunkan, yaitu: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat. (Asy-Syu'ara': 214) Maka Rasulullah Saw. menyeru orang-orang
Quraisy secara umum dan khusus, lalu beliau bersabda: Hai golongan
orang-orang Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari neraka. Hai golongan
orang-orang Bani Ka'b, selamatkanlah diri kalian dari neraka. Hai golongan
orang-orang Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka. Hai golongan
orang-orang Bani Abdul Muttalib, selamatkanlah diri kalian dari neraka, Hai
Fatimah binti Muhammad, selamatkanlah dirimu dari neraka. Karena sesungguhnya
aku demi Allah, tidak mempunyai kekuasaan apa pun bagi kalian terhadap Allah
melainkan hanya kalian mempunyai tali persaudaraan denganku yang mengikatku
dengan kalian.
Imam Muslim dan Imam Turmuzi telah meriwayatkannya melalui hadis Abdul Malik
ibnu Umair dengan sanad yang sama.
Imam Turmuzi mengatakan bahwa bila ditinjau dari jalurnya hadis ini
berpredikat garib, Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Musa
ibnuTalhah secara mursal tanpa menyebutkan nama Abu Hurairah di dalamnya.
Predikat mausul hadis ini adalah pendapat yang benar. Imam Bukhari dan
Imam Muslim telah meriwayatkannya di dalam kitab sahih masing-masing melalui
hadis Az-Zuhri, dari Sa'id ibnul Musayyab dan Abu Salamah ibnu Abdur Rahman,
dari Abu Hurairah.
وَقَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ -يَعْنِي ابْنَ
إِسْحَاقَ -عَنْ أَبِي الزنَاد، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ اللَّهِ. يَا
صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ، وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ،
اشْتَرِيَا أَنْفُسَكُمَا مِنَ اللَّهِ، لَا أُغني عَنْكُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا،
سَلَانِي مِنْ مَالِي مَا شِئْتُمَا".
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj,
dari Abu Hurairah r.a. yang telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda: Hai Bani Abdul Muttalib, tebuslah diri kalian dari (azab)
Allah. Hai Safiyyah bibi Rasulullah, hai Fatimah binti Rasulullah, tebuslah
diri kamu berdua dari (azab) Allah, karena sesungguhnya aku tidak dapat
menolong kalian sedikit pun terhadap Allah, mintalah olehmu berdua dari hartaku
sesukamu.
Imam Ahmad meriwayatkannya secara tunggal melalui jalur ini.
Ia pun meriwayatkannya secara tunggal dari Mu'awiyah, dari Zaidah, dari Abuz
Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. dengan lafaz yang
semisal. Ia telah meriwayatkannya pula dari Hasan yang telah mengatakan bahwa
telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah
secara marfu'.
وَقَالَ
أَبُو يَعْلَى: حَدَّثَنَا سُوَيد بْنُ سَعيد، حَدَّثَنَا ضِمَام بْنُ
إِسْمَاعِيلَ، عَنْ مُوسَى بْنِ وَرْدَان، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا بَنِي قُصَي، يَا بَنِي هَاشم، يَا بَنِي
عَبْدِ مَنَافٍ. أَنَا النَّذِيرُ وَالْمَوْتُ الْمُغِيرُ. وَالسَّاعَةُ
الْمَوْعِدُ"
Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah
menceritakan kepada kami Damam ibni Israil, dari Musa ibnu Wardan, dari Abu
Hurairah, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Hai Bani Qusay, hai Bani
Hasyim, hai Bani Abdu Manaf, akulah pemberi peringatan, maut pasti datang
menyerang, dan kiamat adalah hari yang telah dijanjikan.
Hadis keempat.
قَالَ
أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا التَّيْمِيُّ، عَنْ أَبِي
عُثْمَانَ، عَنْ قَبِيصة بْنِ مُخَارق وزُهَير
بْنِ عَمْرٍو قَالَا لَمَّا نَزَلَتْ: {وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ} صَعد
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَضْمَةً مِنْ جَبَلٍ عَلَى
أَعْلَاهَا حَجَرٌ، فَجَعَلَ يُنَادِي: "يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، إِنَّمَا أَنَا
نَذِيرٌ، إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَرَجُلٍ رَأَى الْعَدُوَّ، فَذَهَبَ
يَرْبَأُ أَهْلَهُ، يَخْشَى أَنْ يَسْبِقُوهُ، فَجَعَلَ يُنَادِي وَيَهْتِفُ: يَا
صَبَاحَاهُ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, telah
menceritakan kepada kami At-Taimi, dari Abu Us'man, dari Qubaisah ibnu Mukhariq
dan Zuhair ibnu Amr, keduanya mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan,
yaitu: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.
(Asy-Syu'ara': 214) Maka Rasulullah Saw. menaiki sebuah tumpukan batu besar
yang ada di puncak sebuah bukit, lalu berseru: Hai Bani Abdu Manaf,
sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sesungguhnya
perumpamaan diriku dan diri kalian adalah bagaikan seorang lelaki yang melihat
kedatangan musuh, lalu ia memberikan peringatan dini kepada kaumnya agar jangan
kedahuluan oleh musuh. Untuk itu ia berseru dengan sekuat suaranya, "Awas
serangan musuh!"
Imam Muslim meriwayatkannya—demikian pula Imam Nasai—melalui hadis Sulaiman
ibnuTarkhan At-Taimi, dari Abu Us'man alias Abdur Rahman ibnu Sahi An-Nahdi,
dari Qubaisas dan Zuhair ibnu Amr Al-Hilali dengan sanad yang sama.
Hadis kelima.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ، حَدَّثَنَا شَرِيك عَنِ
الْأَعْمَشِ، عَنِ المْنهَال، عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسَدِيِّ،
عَنْ عَلِيٍّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ:
{وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ} جَمَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، فَاجْتَمَعَ ثَلَاثُونَ، فَأَكَلُوا وَشَرِبُوا
قَالَ: وَقَالَ لَهُمْ: "مَنْ يَضْمَنُ عَني دَيْنِي وَمَوَاعِيدِي، وَيَكُونُ
مَعِي فِي الْجَنَّةِ، وَيَكُونُ خَلِيفَتِي فِي أَهْلِي؟ ". فَقَالَ رَجُلٌ -لَمْ
يُسَمِّهِ شَرِيكٌ -يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنْتَ كُنْتَ بَحْرًا مَنْ يَقُومُ
بِهَذَا؟ قَالَ: ثُمَّ قَالَ الْآخَرُ، قَالَ: فَعَرَضَ ذَلِكَ عَلَى أَهْلِ
بَيْتِهِ، فَقَالَ عَليٌ: أَنَا
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aswad ibnu Amir, telah
menceritakan kepada kami Syarik, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal, dari Abbad ibnu
Abdullah Al-Asadi, dari Ali r.a. yang telah menceritakan bahwa ketika ayat ini
diturunkan, yaitu: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat. (Asy-Syu'ara': 214) Maka Nabi Saw. mengumpulkan semua ahli
baitnya, sehingga terkumpullah sebanyak tiga puluh orang, lalu mereka diberi
jamuan makan dan minum. Ali melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. bersabda
kepada mereka, ''Siapakah (di antara kalian) yang sanggup untuk menjamin
keselamatan agama dan janji-janjiku? Maka kelak ia akan bersamaku di dalam surga
dan menjadi penggantiku di kalangan keluargaku." Maka ada seorang lelaki
—yang tidak disebutkan namanya oleh Syarik— berkata, "Wahai Rasulullah, engkau
adalah orang yang lebih mengerti siapa yang dapat mengemban tugas ini." Lalu ada
lelaki lain yang menjawab hal yang sama sebanyak tiga kali. Akhirnya Rasulullah
Saw. menawarkan hal tersebut kepada ahli baitnya, lalu Ali berkata, "Saya."
Jalur lain yang meriwayatkannya lebih rinci disebutkan oleh Imam Ahmad,
حَدَّثَنَا
عَفَّانُ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانة، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ، عَنْ أَبِي
صَادِقٍ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ نَاجِذٍ، عَنْ عَلِيٍّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
قَالَ: جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -أَوْ دَعَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ،
وَهُمْ رَهْطٌ، كُلُّهُمْ يَأْكُلُ الْجَذَعَةَ وَيَشْرَبُ الفّرَق -قَالَ:
وَصَنَعَ لَهُمْ مُدًّا مِنْ طَعَامٍ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا -قَالَ: وَبَقِيَ
الطَّعَامُ كَمَا هُوَ كَأَنَّهُ لَمْ يُمَسَّ. ثُمَّ دَعَا بغُمَرٍ فَشَرِبُوا
حَتَّى رَوُوا، وَبَقِيَ الشَّرَابُ كَأَنَّهُ لَمْ يُمَسَّ -أولم يُشْرَبْ
-وَقَالَ: "يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، إِنِّي بُعِثْتُ إِلَيْكُمْ خَاصَّةً
وَإِلَى النَّاسِ عَامَّةً، وَقَدْ رَأَيْتُمْ مِنْ هَذِهِ الْآيَةِ مَا
رَأَيْتُمْ، فَأَيُّكُمْ يُبَايِعُنِي عَلَى أَنْ يَكُونَ أَخِي وَصَاحِبِي؟ ".
قَالَ: فَلَمْ يَقُمْ إِلَيْهِ أَحَدٌ. قَالَ: فقمتُ إِلَيْهِ -وَكُنْتُ أَصْغَرَ
الْقَوْمِ -قَالَ: فَقَالَ: "اجْلِسْ". ثُمَّ قَالَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، كُلُّ ذَلِكَ
أَقْوَمُ إِلَيْهِ فَيَقُولُ لِيَ: "اجْلِسْ". حَتَّى كَانَ فِي الثَّالِثَةِ
ضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى يَدِي
telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Abu
Uwanah, telah menceritakan kepada kami Us'man ibnul Mugirah, dari Abu Sadiq,
dari Rabi'ah ibnu Majid, dari Ali r.a. yang telah menceritakan bahwa Rasulullah
mengumpulkan atau mengundang Bani Abdul Muttalib yang terdiri dari sejumlah
banyak orang, yang untuk menjamu mereka diperlukan seekor unta jaza'ah dan satu
farq air minum. Tetapi Rasulullah Saw. hanya membuat satu mud makanan
untuk mereka, dan ternyata mereka semua kenyang, sedangkan makanan yang
dijamukan masih tetap utuh seperti sediakala seakan-akan masih belum disantap.
Kemudian Rasulullah Saw. memerintahkan agar didatangkan satu kendi air minum,
dan mereka minum darinya hingga kenyang, sedangkan air minum itu masih utuh
seperti sediakala sebelum diminum. Lalu beliau Saw. bersabda: "Hai Bani Abdul
Muttalib, sesungguhnya aku diutus kepada kalian secara khusus dan juga kepada
seluruh manusia secara umum. Kalian telah menyaksikan sendiri mukjizat ini
sebagaimana yang telah kalian lihat, maka siapakah di antara kalian yang mau
berbaiat (berjanji setia) kepadaku untuk menjadi saudara dan temanku?”
Ali mengatakan bahwa tiada seorang pun yang berdiri menyambut seruannya, "Maka
aku bangkit menuju ke arahnya, 'saat itu aku adalah orang yang termuda' di
antara yang hadir. Nabi Saw. bersabda, 'Duduklah kamu!' sebanyak tiga
kali, yang pada masing-masingnya aku berusaha bangkit menuju ke arahnya, dan
beliau selalu bersabda, 'Duduklah kamu!' Setelah ketiga kalinya, barulah
beliau menjabatkan tangannya ke tanganku (pertanda setuju).”
Jalur lain lebih garib, tetapi lebih rinci daripada teks yang
sebelumnya dengan ada beberapa tambahan.
قَالَ
الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَيْهَقِيُّ فِي "دَلَائِلِ النُّبُوَّةِ": أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ
بْنُ يَعْقُوبَ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ، حَدَّثَنَا يُونُس
بْنُ بُكَيْر، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ: فَحَدَّثَنِي مَنْ سَمِعَ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْحَارِثِ بْنِ نَوْفَلٍ -وَاسْتَكْتَمَنِي اسْمَهُ -عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ:
لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: {وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ
اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ} ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "عَرَفْتُ أَنِّي إِنْ بادأتُ بِهَا قومِي، رَأَيْتُ مِنْهُمْ ما
أكره، فَصَمَتُّ.
فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، إِنَّ لَمْ
تَفْعَلْ مَا أَمَرَكَ بِهِ رَبُّكَ عَذَّبَكَ رَبُّكَ". قَالَ عَلِيٌّ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ: فَدَعَانِي فَقَالَ: "يَا عَلِيُّ، إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَمَرَنِي
[أَنْ] أُنْذِرَ عَشِيرَتِي الْأَقْرَبِينَ، فَعَرَفْتُ أَنِّي إِنْ بَادَأْتُهُمْ
بِذَلِكَ رَأَيْتُ مِنْهُمْ مَا أَكْرَهُ، فَصَمت عَنْ ذَلِكَ، ثُمَّ جَاءَنِي
جِبْرِيلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، إِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَا أُمِرْتَ بِهِ عَذَّبَكَ
رَبُّكَ. فَاصْنَعْ لَنَا يَا عَلِيُّ شَاةً عَلَى صَاعٍ مِنْ طَعَامٍ، وَأَعِدَّ
لَنَا عُسَّ لَبَنٍ، ثُمَّ اجْمَعْ لِيَ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ". ففعلتُ
فَاجْتَمَعُوا لَهُ، وَهُمْ يَوْمئِذٍ أَرْبَعُونَ رَجُلًا يَزِيدُونَ رَجُلًا أَوْ
يَنْقُصُونَ رَجُلًا. فِيهِمْ أَعْمَامُهُ: أَبُو طَالِبٍ، وَحَمْزَةُ،
وَالْعَبَّاسُ، وَأَبُو لَهَبٍ الْكَافِرُ الْخَبِيثُ. فَقَدَّمْتُ إِلَيْهِمْ
تِلْكَ الجَفْنَةَ، فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مِنْهَا حِذْيَة فَشَقَّهَا بِأَسْنَانِهِ ثُمَّ رَمَى بِهَا فِي نَوَاحِيهَا،
وَقَالَ: "كُلُوا بِسْمِ اللَّهِ". فَأَكَلَ القومُ حَتَّى نَهلوا عَنْهُ مَا يُرَى
إِلَّا آثَارُ أَصَابِعِهِمْ، وَاللَّهِ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ مِنْهُمْ لَيَأْكُلُ
مِثْلَهَا. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"اسْقِهِمْ يَا عَلِيُّ". فَجِئْتُ بِذَلِكَ القَعب فَشَرِبُوا مِنْهُ حَتَّى
نَهِلُوا جَمِيعًا، وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ مِنْهُمْ لَيَشْرَبُ
مِثْلَهُ. فَلَمَّا أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنْ يُكَلِّمَهُمْ، بَدَره أَبُو لَهَبٍ إِلَى الْكَلَامِ فَقَالَ: لَهَدّ مَا
سَحَّرَكُمْ صَاحِبُكُمْ. فَتَفَرَّقُوا وَلَمْ يُكَلِّمْهُمْ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَلَمَّا كَانَ الغدُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا عَلِيُّ، عُدْ لَنَا بِمِثْلِ الَّذِي
كُنْتَ صَنَعْتَ بِالْأَمْسِ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ؛ فَإِنَّ هَذَا
الرَّجُلَ قَدْ بَدَرني إِلَى مَا سمعتَ قَبْلَ أَنْ أُكَلِّمَ الْقَوْمَ".
فَفَعَلْتُ، ثُمَّ جَمَعْتُهُمْ لَهُ، فَصَنَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا صَنَعَ بِالْأَمْسِ، فَأَكَلُوا حَتَّى نَهِلُوا عَنْهُ،
وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ مِنْهُمْ لَيَأْكُلُ مِثْلَهَا. ثُمَّ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "اسْقِهِمْ يَا عَلِيُّ". فَجِئْتُ
بِذَلِكَ القَعب فَشَرِبُوا مِنْهُ حَتَّى نَهِلُوا جَمِيعًا. وَايْمُ اللَّهِ إِنْ
كَانَ الرَّجُلُ مِنْهُمْ لَيَشْرَبُ مِثْلَهُ. فَلَمَّا أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إن يُكَلِّمَهُمْ بَدَره أَبُو لَهَبٍ
بِالْكَلَامِ فَقَالَ: لَهَدَّ مَا سَحَّرَكُمْ صَاحِبُكُمْ. فَتَفَرَّقُوا وَلَمْ
يُكَلِّمْهُمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَلَمَّا كَانَ
الْغَدُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا عَلِيُّ،
عُدْ لَنَا بِمِثْلِ الَّذِي كُنْتَ صنعتَ لَنَا بِالْأَمْسِ مِنَ الطَّعَامِ
وَالشَّرَابِ؛ فَإِنَّ هَذَا الرَّجُلَ قَدْ بَدَرني إِلَى مَا سمعتَ قَبْلَ أَنْ
أُكَلِّمَ الْقَوْمَ". فَفَعَلْتُ، ثُمَّ جَمَعْتُهُمْ لَهُ فَصَنَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ [كَمَا صَنَعَ] بِالْأَمْسِ، فَأَكَلُوا
حَتَّى نَهِلُوا عَنْهُ، ثُمَّ سَقَيْتُهُمْ مِنْ ذَلِكَ الْقَعْبِ حَتَّى نَهِلُوا
عَنْهُ، وَايْمُ اللَّهِ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ مِنْهُمْ لَيَأْكُلُ مِثْلَهَا
وَيَشْرَبُ مِثْلَهَا، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم:
"يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، إِنِّي -وَاللَّهِ -مَا أَعْلَمُ شَابًّا مِنَ
الْعَرَبِ جَاءَ قَوْمَهُ بِأَفْضَلَ مِمَّا جِئْتُكُمْ بِهِ، إِنِّي قَدْ
جِئْتُكُمْ بِأَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ".
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Baihaqi di dalam kitabnya Dalailun Nubuwwah
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah Al-Hafiz,
telah menceritakan kepada kami Abul Abbas Muhammad ibnu Ya'qub, telah
menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdul Jabbar, telah menceritakan kepada kami
Yusuf ibnu Bukair, dari Muhammad ibnu Ishaq yang mengatakan bahwa telah
menceritakan kepadanya seseorang yang mendengar hadis berikut dari Abdullah
ibnul Haris ibnu Naufal tanpa menyebutkan namanya, dari Ibnu Abbas, dari Ali
ibnu Abu Talib r.a. yang telah menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan
kepada Rasulullah Saw., yaitu: Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang
yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (Asy-Syu'ara': 214-215)
Maka Rasulullah Saw. berkata, "Aku mengetahui bahwa jika aku sampaikan hal
ini dengan segera kepada mereka (kaumku), pastilah aku akan melihat jawaban
mereka yang tidak kusukai. Karena itu, terpaksa aku hanya diam." Maka
datanglah Jibril kepadaku dan berkata, "Hai Muhammad, sesungguhnya jika kamu
tidak segera melakukan apa yang telah diperintahkan kepadamu, niscaya Tuhanmu
akan mengazabmu." Ali melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. memanggilku dan
berkata, "Hai Ali sesungguhnya Allah Swt. telah memerintahkan kepadaku untuk
memberikan peringatan kepada kaum kerabat terdekatku, dan aku mengetahui bahwa
jika aku segera menyampaikan hal itu kepada mereka, pastilah aku akan mendapat
jawaban yang tidak aku sukai. Karena itu, aku diam. Kemudian Jibril datang
kepadaku dan berkata, "Hai Muhammad, jika kamu tidak melakukan apa yang
diperintahkan kepadamu, niscaya Tuhanmu akan mengazabmu.' Hai Ali buatkanlah
makanan untuk kami dengan menyembelih seekor kambing dan satu sa' makanan serta
siapkanlah susu satu qirbah, kemudian kumpulkanlah semua orang Bani Abdul
Muttalib." Maka saya lakukan perintahnya dan berkumpullah di rumah Nabi Saw.
semua Banil Muttalib yang saat itu berjumlah kurang lebih empat puluh orang; di
antaranya terdapat paman-paman beliau seperti Al-Abbas, Hamzah, Abu Talib, dan
Abu Lahab yang kafir lagi kotor itu. Lalu saya suguhkan hidangan itu kepada
mereka. Rasulullah Saw. mengambil sepotong daging, lalu membelahnya dengan
giginya, dan menaburkannya ke seluruh hidangan tersebut seraya bersabda,
"Makanlah dengan menyebut nama Allah." Maka semua yang hadir makan hingga
kenyang, dan tiada yang tersisa kecuali bekas tangan-tangan mereka. Padahal,
demi Allah, seseorang dari mereka saja dapat menghabiskan hidangan tersebut.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, "Berilah mereka minum, hai Ali." Maka
saya datang dengan membawa qirbah tersebut, dan mereka minum darinya
hingga kenyang semuanya. Padahal, demi Allah, sesungguhnya seseorang dari mereka
dapat menghabiskan minuman itu sendirian. Ketika Rasulullah Saw. hendak
berbicara kepada mereka, Abu Lahab mendahuluinya dan mengatakan, "Sungguh kalian
telah disihir oleh teman kalian ini (maksudnya Nabi Saw. yang menyuguhkan
makanan dan minuman sedikit, tetapi cukup untuk mereka semua)." Mereka bubar dan
Rasulullah Saw. tidak sempat berbicara dengan mereka. Pada keesokan harinya
Rasulullah Saw. bersabda, "Hai Ali, buatkanlah jamuan bagi kita seperti yang
kamu lakukan kemarin, yaitu jamuan makan dan minum, karena sesungguhnya Abu
Lahab telah mendahuluiku berbicara seperti yang telah kamu dengar sebelum aku
berbicara dengan kaum." Maka saya lakukan perintahnya, kemudian saya undang
mereka untuk datang kepada Nabi Saw. Dan Rasulullah Saw. melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukannya kemarin, lalu mereka semuanya makan hingga kenyang.
Padahal, demi Allah, seseorang saja dari mereka dapat menghabiskan jamuan itu
sendirian. Seusai mereka makan, Rasulullah Saw. bersabda, "Hai Ali, berilah
mereka minum!" Maka saya datangkan qirbah (wadah minum) itu dan
mereka minum darinya hingga semuanya kenyang. Padahal, demi Allah, seseorang
saja dari mereka dapat menghabiskan minuman itu sendirian. Ketika Rasulullah
Saw. hendak berbicara kepada mereka, Abu Lahab mendahuluinya dengan ucapan,
"Sungguh teman kalian ini telah menyihir kalian." Akhirnya mereka bubar,
sedangkan Rasulullah Saw. belum sempat berbicara dengan mereka. Pada keesokan
harinya lagi Rasulullah Saw. bersabda, "Hai Ali buatlah jamuan makan dan
minum buat kita seperti kemarin, karena sesungguhnya Abu Lahab telah mendahului
bicaraku seperti yang telah engkau dengar sendiri sebelum aku berbicara dengan
kaum." Maka saya lakukan perintahnya. Saya kumpulkan mereka di rumah beliau
Saw., dan beliau Saw. melakukan seperti apa yang telah dilakukannya kemarin
(mengambil sepotong daging, lalu menyobek-nyobeknya dan menyebarkannya ke
seluruh hidangan). Mereka semua makan hingga kenyang, dan saya beri mereka minum
dari wadah minuman tersebut hingga semuanya merasa kenyang. Padahal, demi Allah,
seseorang dari mereka saja dapat menghabiskan jamuan makan dan minum itu
sendirian. Kali ini Rasulullah Saw. langsung berbicara: Hai Bani Abdul
Muttalib, sesungguhnya aku, demi Allah, belum pernah mengetahui ada seorang
pemuda Arab yang menyampaikan kepada kaumnya perkara yang lebih baik daripada
apa yang akan kusampaikan kepada kalian ini. Sesungguhnya aku menyampaikan
kepada kalian kebaikan dunia dan akhirat.
Ahmad ibnu Abdul Jabbar mengatakan bahwa Ibnu Ishaq hanya mendengarnya dari
Abdul Gaffar ibnul Qasim Abu Maryam, dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Abdullah
ibnul Haris.
وَقَدْ
رَوَاهُ أَبُو جَعْفَرِ بْنُ جَرِيرٍ، عَنِ ابْنِ حُمَيْدٍ، عَنْ سَلَمَةَ، عَنِ
ابْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ عَبْدِ الْغَفَّارِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ
عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ عَلِيِّ
بْنِ أَبِي طَالِبٍ، فَذَكَرَ مِثْلَهُ، وَزَادَ بَعْدَ قَوْلِهِ: "إِنِّي
جِئْتُكُمْ بِخَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ". "وَقَدْ أَمَرَنِي اللَّهُ أَنْ
أَدْعُوَكُمْ إِلَيْهِ، فَأَيُّكُمْ يُؤَازِرُنِي عَلَى هَذَا الْأَمْرِ عَلَى أَنْ
يَكُونَ أَخِي، وَكَذَا وكذا"؟ قال: فأحجم الْقَوْمُ
عَنْهَا جَمِيعًا، وَقُلْتُ -وَإِنِّي لَأَحْدَثُهُمْ سِنًّا، وأرمصُهم عَيْنًا،
وَأَعْظَمُهُمْ بَطْنًا، وَأَحْمَشُهُمْ سَاقًا. أَنَا يَا نَبِيَّ اللَّهِ،
أَكُونُ وَزِيرَكَ عَلَيْهِ، فَأَخَذَ يَرْقُبُني ثُمَّ قَالَ: "إِنَّ هَذَا أَخِي،
وَكَذَا وَكَذَا، فَاسْمَعُوا لَهُ وَأَطِيعُوا". قَالَ: فَقَامَ الْقَوْمُ
يَضْحَكُونَ وَيَقُولُونَ لِأَبِي طَالِبٍ: قَدْ أَمَرَكَ أَنْ تَسْمَعَ لِابْنِكَ
وَتُطِيعَ
Abu Ja'far ibnu Jarir telah meriwayatkannya dari Ibnu Humaid, dari Salamah,
dari Ibnu Ishaq, dari Abdul Gaffar ibnul Qasim Abu Maryam, dari Al-Minhal ibnu
Amr, dari Abdullah ibnul Haris, dari Ibnu Abbas, dari Ali ibnu Abu Talib, lalu
disebutkan hal yang semisal dengan hadis di atas. Hanya ditambahkan dalam
riwayat ini hal berikut: Sesungguhnya aku menyampaikan kepada kalian kebaikan
dunia dan akhirat. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk
mengajak kalian agar menyembah-Nya. Maka siapakah di antara kalian yang menjadi
wakilku dalam menyampaikan perkara ini, dia kelak akan menjadi saudaraku dan
beroleh anu dan anu. Ali melanjutkan kisahnya, bahwa semua kaum yang hadir
diam, dan ia saat itu adalah orang yang paling muda di antara hadirin, paling
kurang awas matanya, paling besar perutnya dan paling kecil betisnya, lalu ia
berkata, "Saya sanggup, wahai Nabi Allah, untuk menjadi pendukungmu dalam
menyampaikannya." Maka Rasulullah Saw. memegang pundakku dan bersabda,
"Sesungguhnya orang ini adalah saudaraku dan anu dan anu, maka tunduk
patuhlah kalian kepadanya." Kemudian kaum yang hadir tertawa dan berkata
kepada Abu Talib, "Dia telah memerintahkan kepadamu agar tunduk patuh kepada
anakmu itu."
Teks ini diriwayatkan secara tunggal oleh Abdul Gaffar ibnul Qasim Abu
Maryam, dia orangnya berpredikat matruk (tidak terpakai hadisnya) lagi
pendusta, dan seorang syi'ah militan. Ali ibnul Madini dan lain-lainnya
menuduhnya sebagai orang yang suka membuat-buat hadis, sedangkan para imam
menilainya Daif (lemah).
Jalur lain,
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى بْنِ
مَيْسَرة الْحَارِثِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْقُدُّوسِ، عَنِ
الْأَعْمَشِ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ
قَالَ: قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ:
{وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ} ، قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اصْنَعْ لِي رِجْلَ شَاةٍ بِصَاعٍ مِنْ طَعَامٍ وَإِنَاءً
لَبَنًا". قَالَ: فَفَعَلْتُ، ثُمَّ قَالَ: "ادْعُ بَنِي هَاشِمٍ". قَالَ:
فَدَعَوْتُهُمْ وَإِنَّهُمْ يَوْمئِذٍ لَأَرْبَعُونَ غَيْرَ رَجُلٍ -أَوْ:
أَرْبَعُونَ وَرَجُلٌ -قَالَ: وَفِيهِمْ عَشَرَةٌ كُلُّهُمْ يَأْكُلُ الجذَعَة
بِإِدَامِهَا. قَالَ: فَلَمَّا أَتَوْا بِالْقَصْعَةِ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ ذرْوَتها ثُمَّ قَالَ: "كُلُوا"،
فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا، وَهِيَ على هيئتها لم يرزؤوا مِنْهَا إِلَّا يَسِيرًا،
قَالَ: ثُمَّ أَتَيْتُهُمْ بِالْإِنَاءِ فَشَرِبُوا حَتَّى رَوُوا. قَالَ: وفَضَل
فَضْلٌ، فَلَمَّا فَرَغُوا أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ يَتَكَلَّمَ، فبدرُوه الْكَلَامَ، فَقَالُوا: مَا رَأَيْنَا
كَالْيَوْمِ فِي السَّحْرِ. فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَالَ: "اصْنَعْ [لِي] رِجْلَ شَاةٍ بِصَاعٍ مِنْ طَعَامٍ".
فَصَنَعْتُ، قَالَ: فَدَعَاهُمْ، فَلَمَّا أَكَلُوا وَشَرِبُوا، قَالَ: فَبَدَرُوهُ
فَقَالُوا مِثْلَ مَقَالَتِهِمُ الْأُولَى، فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لِيَ: "اصْنَعْ [لِي] رِجْلَ شَاةٍ بِصَاعٍ
مِنْ طَعَامٍ. فَصَنَعْتُ، قَالَ: فَجَمَعْتُهُمْ، فَلَمَّا أَكَلُوا وَشَرِبُوا
بَدَرهم رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَلَامَ فَقَالَ:
"أَيُّكُمْ يَقْضِي عَنِّي دَيني وَيَكُونُ خَلِيفَتِي فِي أَهْلِي؟ ". قَالَ:
فَسَكَتُوا وَسَكَتَ الْعَبَّاسُ خَشْيَةَ أَنْ يُحِيطَ ذَلِكَ بِمَالِهِ، قَالَ:
وسكتُّ أَنَا لسِنّ الْعَبَّاسِ. ثُمَّ قَالَهَا مَرَّةً أُخْرَى فَسَكَتَ
الْعَبَّاسُ، فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ قُلْتُ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ.
[فَقَالَ: "أَنْتَ"] قَالَ: وَإِنِّي يَوْمَئِذٍ لَأَسْوَأُهُمْ هَيْئَةً، وَإِنِّي
لَأَعْمَشُ الْعَيْنَيْنِ، ضَخْمُ الْبَطْنِ، حَمْش السَّاقَيْنِ.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Al-Husain, dari Isa ibnu Maisarah Al-Harisi, telah
menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abdul Quddus, dari Al-A'masy, dari
Al-Minhal ibnu Amr, dari Abdullah ibnul Haris yang telah menceritakan bahwa Ali
r.a. pernah menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.
(Asy-Syu'ara': 214) Rasulullah Saw. bersabda kepada saya, "Buatlah
makanan untukku berupa kaki kambing satu sa makanan dan semangkuk susu."
Maka saya kerjakan perintahnya, dan setelah itu beliau bersabda, "Undanglah
Bani Hasyim!" Maka saya mengundang mereka yang saat itu jumlah mereka kurang
lebih empat puluh orang. Di antara mereka terdapat sepuluh orang (jago makan)
yaitu dapat menghabiskan seekor unta jaza'ah berikut kulit-kulitnya. Ketika
mangkuk yang berisikan makanan itu dihidangkan, Rasulullah Saw. mengambil
(memotong) bagian puncaknya, lalu bersabda, "Silakan makan." Maka mereka
semua makan hingga kenyang, padahal makanan itu masih tetap utuh tidak menyusut
kecuali hanya sedikit saja. Kemudian saya sajikan minuman itu kepada mereka, dan
mereka semua minum hingga kenyang, sedangkan minuman itu masih tersisa banyak.
Setelah mereka selesai dari jamuan itu Rasulullah Saw. hendak berbicara, tetapi
tiba-tiba didahului oleh mereka, "Kami belum pernah melihat sihir seperti hari
ini." Rasulullah Saw. diam. Pada hari berikutnya Rasulullah Saw. bersabda,
"Buatkanlah untukku masakan kaki kambing dengan satu sa" makanan." Maka
saya membuatnya, dan Nabi Saw. mengundang mereka lagi. Setelah mereka makan dan
minum, mereka mendahului perkataan Nabi Saw. dengan mengucapkan kalimat yang
sama seperti kemarin. Akhirnya Rasulullah Saw. hanya diam. Pada keesokan harinya
lagi Rasulullah Saw. bersabda, "Hai Ali buatkanlah makanan kaki kambing
dengan satu sa 'makanan untukku." Maka kulakukan perintahnya, lalu aku
mengundang mereka. Setelah mereka makan dan minum, Rasulullah Saw. mendahului
mereka berbicara. ”Siapakah dari kalian yang sanggup melunasi utangku dan
akan menjadi penggantiku untuk mengurus keluargaku?" Mereka semua diam, dan
Al-Abbas paman beliau pun diam karena khawatir utang Nabi Saw. dapat meludeskan
semua hartanya. Rasulullah Saw. kembali mengucapkan sabdanya itu dan Al-Abbas
tetap diam. Setelah kulihat semuanya diam, maka aku berkata, "Sayalah, wahai
Rasulullah." Pada saat itu saya adalah orang yang paling sederhana
penampilannya, dan kedua mata saya mengalami kerabunan, perut saya besar, dan
kedua betis saya kecil.
Semua riwayat yang bermacam-macam ini bersumber dari Ali r.a. Makna
permintaan Nabi Saw. kepada paman-pamannya dan semua saudara sepupunya agar
melunasi utangnya dan menjadi penggantinya untuk mengurus keluarganya ialah jika
beliau tewas dalam jihad fi sabilillah. Seakan-akan beliau merasa
khawatir bila mulai mengerjakan tugas memberi peringatan, kelak ia akan tewas.
Tetapi setelah Allah Swt. menurunkan firman-Nya:
{يَا
أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ
تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ
النَّاسِ}
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu.
tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia. (Al-Maidah: 67)
Maka barulah beliau merasa tenang, pada mulanya beliau selalu dikawal hingga
turun firman Allah Swt. yang mengatakan:
{وَاللَّهُ
يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ}
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. (Al-Maidah:
67)
Pada saat itu tiada seorang pun dari kalangan Bani Hasyim yang lebih kuat
imannya, lebih teguh keyakinannya, serta lebih membenarkan Rasulullah Saw.
selain dari Ali r.a. Karena itulah maka Ali segera menyambut permintaan
Rasulullah Saw. mendahului mereka semua saat beliau mengajukannya kepada
mereka.
Seusai peristiwa tersebut —hanya Allah yang lebih
mengetahui— beliau Saw.
menyeru manusia dengan terang-terangan di atas Bukit Safa. Dan beliau memberikan
peringatan kepada semua puak kabilah Qurai'sy secara umum dan khusus, sehingga
beliau menyebut nama tiap-tiap orang dari kalangan paman-paman dan bibi-bibinya
serta tidak ketinggalan pula putri-putri beliau sendiri, agar dipandang tidak
pandang bulu. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa sesungguhnya aku hanyalah
seorang pemberi peringatan, sedangkan Allah-lah yang memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
وَقَدْ
رَوَى الْحَافِظُ ابْنُ عَسَاكِرَ فِي تَرْجَمَةِ عَبْدِ الْوَاحِدِ الدِّمَشْقِيِّ
-غَيْرِ مَنْسُوبٍ -مِنْ طَرِيقِ عَمْرِو بْنِ سَمُرَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
سُوقَةَ، عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ الدِّمَشْقِيِّ قَالَ: رَأَيْتُ أَبَا
الدَّرْدَاءِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يُحَدِّثُ النَّاسَ وَيُفْتِيهِمْ،
وَوَلَدُهُ إِلَى جَنْبِهِ، وَأَهْلُ بَيْتِهِ جُلُوسٌ فِي جَانِبِ الْمَسْجِدِ
يَتَحَدَّثُونَ، فَقِيلَ لَهُ: مَا بَالُ النَّاسِ يَرْغَبُونَ فِيمَا عِنْدَكَ
مِنَ الْعِلْمِ، وَأَهْلُ بَيْتِكَ جُلُوسٌ لَاهِينَ؟ فَقَالَ: لِأَنِّي سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "أَزْهَدُ النَّاسِ
فِي الدُّنْيَا الْأَنْبِيَاءُ، وَأَشَدُّهُمْ عَلَيْهِمُ
الْأَقْرَبُونَ".
Al-Hafiz Ibnu Asakir di dalam biografi Abdul Wahid Ad-Dimasyqi telah
meriwayatkan melalui jalur Amr ibnu Samurah, dari Muhammad ibnu Suqah, dari
Abdul Wahid Ad-Dimasyqi yang telah menceritakan bahwa pada suatu hari ia melihat
Abu Darda r.a. sedang memberi ceramah dan fatwanya kepada orang banyak,
sedangkan anaknya berada di sebelahnya dan ahli baitnya sedang duduk-duduk
mengobrol di serambi masjid. Maka dikatakan kepadanya, "Mengapa orang-orang
begitu suka menimba ilmu darimu, padahal ahli bait (keluarga)mu sedang enak-enak
duduk mengobrol?" Maka Abu Darda menjawab, bahwa sesungguhnya dia pernah
mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Orang yang paling berzuhud di dunia ini
adalah para nabi, dan yang paling memusuhi mereka adalah kaum
kerabat(nya).
Demikian itu terbukti melalui firman Allah Swt. yang mengatakan:
{وَأَنْذِرْ
عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِين}
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.
(Asy-Syu'ara': 214)
sampai dengan firman-Nya:
فَقُلْ
إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
maka katakanlah, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang kalian kerjakan.” (Asy-Syu'ara': 216)
******
Adapun firman Allah Swt.:
{وَتَوَكَّلْ
عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ}
Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha
Penyayang. (Asy-Syu'ara': 217)
Maksudnya, bertawakallah kepada Allah dalam semua urusanmu, karena
sesungguhnya Dia pasti akan mendukungmu, memeliharamu, menolongmu,
memenangkanmu, dan meninggikan kalimatmu.
Firman Allah Swt.:
{الَّذِي
يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ}
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (salat). (Asy-Syu'ara': 21
8)
Yakni Dia selalu memperhatikanmu, semakna dengan apa yang disebutkan dalam
ayat lain melalui firman-Nya:
{وَاصْبِرْ
لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا}
Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu
berada dalam penglihatan Kami. (At-Tur: 48)
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang melihat
kamu ketika kamu berdiri (untuk salat). (Asy-Syu'ara': 218) Artinya,
melihatmu berdiri untuk salatmu.
Ikrimah mengatakan bahwa Allah melihat berdiri, rukuk, dan sujudnya.
Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang melihat kamu
ketika kamu berdiri. (Asy-Syu'ara': 218) Yakni manakala kamu salat
sendirian.
Menurut Ad-Dahhak, Allah melihatmu ketika kamu bangun dari tempat tidurmu
atau dari majelismu.
Qatadah mengatakan bahwa Allah melihatmu berdiri, duduk dan semua keadaanmu.
*****
Firman Allah Swt.:
{وَتَقَلُّبَكَ
فِي السَّاجِدِينَ}
dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang
yang sujud. (Asy-Syu'ara': 219)
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang melihat kamu
ketika kamu berdiri, dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara
orang-orang yang sujud. (Asy-Syu'ara': 218-219) Maksudnya, dalam salatmu
yang sendirian Allah melihatmu, begitu pula dalam salatmu bersama jamaah (salat
berjamaah). Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah, Ata Al-Khurrasani, dan
Al-Hasan Al-Basri.
Mujahid mengatakan bahwa Rasulullah Saw. dapat melihat belakangnya sama
dengan beliau melihat depannya. Hal ini telah disebutkan oleh sebuah hadis sahih
yang mengatakan:
"سَوّوا
صُفُوفَكُمْ؛ فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي"
Luruskanlah saf kalian, karena sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari
arah belakangku.
Al-Bazzar dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui dua jalur dari Ibnu
Abbas, bahwa Ibnu Abbas pernah mengemukakan takwilnya sehubungan dengan makna
ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah perpindahan sulbi Nabi Saw. dari
sulbi nabi ke sulbi nabi lainnya hingga Allah mewujudkannya ke dunia ini sebagai
seorang nabi.
****
Firman Allah Swt.:
{إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ}
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Asy-Syu'ara': 220)
Yakni Maha Mendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui semua
gerakan dan diamnya mereka. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain
melalui firman-Nya:
{وَمَا
تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلا تَعْمَلُونَ مِنْ
عَمَلٍ إِلا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ}
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari
Al-Qur'an dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi
saksi atas kalian di waktu kalian melakukannya. (Yunus: 61), hingga akhir
ayat.