Tafsir Surat An-Naml, ayat 83-86
{وَيَوْمَ
نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِمَّنْ يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ
يُوزَعُونَ (83) حَتَّى إِذَا جَاءُوا قَالَ أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ
تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمْ مَاذَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (84) وَوَقَعَ الْقَوْلُ
عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لَا يَنْطِقُونَ (85) أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا
جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ
لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (86) }
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari
tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu
mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). Hingga apabila mereka
datang, Allah berfirman, "Apakah kamu telah mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal
ilmu kamu tidak meliputinya, atau apakah yang telah kamu kerjakan?" Dan jatuhlah
perkataan (azab) atas mereka disebabkan kezaliman mereka, maka mereka
tidak dapat berkata (apa-apa). Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa
sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan
siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Allah Swt. berfirman menceritakan perihal hari kiamat, yaitu saat orang-orang
zalim dari kalangan mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah dan rasul-rasul-Nya
dihimpunkan di hadapan Allah Swt. Karena Allah akan meminta pertanggungjawaban
mereka terhadap apa yang telah mereka kerjakan selama di dunia, sebagai kecaman,
penghinaan, dan menganggap mereka kecil lagi diremehkan. Untuk itu Allah Swt.
berfirman:
{وَيَوْمَ
نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا}
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap
umat segolongan. (An-Naml: 83)
Yakni dari tiap-tiap umat dan generasi segolongan manusia, yaitu:
{مِمَّنْ
يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا}
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. (An-Naml: 83)
Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{احْشُرُوا
الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ}
(kepada malaikat diperintahkan), "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim
beserta teman sejawat mereka." (As-Saffat: 22)
Dan firman Allah Swt.:
{وَإِذَا
النُّفُوسُ زُوِّجَتْ}
dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh). (At-Takwir: 7)
****
Adapun firman Allah Swt.:
{فَهُمْ
يُوزَعُونَ}
lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). (An-Naml: 83)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah "mereka didorong"
Sedangkan menurut Qatadah, mereka dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok, lalu
dari yang pertama sampai yang terakhir didatangkan. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu
Aslam mengatakan bahwa mereka digiring.
{حَتَّى
إِذَا جَاءُوا}
Hingga apabila mereka datang. (An-Naml: 84)
dan diberhentikan di hadapan Allah Swt. di tempat penghisaban.
{قَالَ
أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمْ مَاذَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُونَ}
Allah berfirman, "Apakah kalian telah mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal
ilmu kalian tidak meliputinya, atau apakah yang telah kalian kerjakan?"
(An-Naml: 84)
Maka mereka ditanyai mengenai akidah mereka dan amal perbuatan mereka, dan
sudah barang tentu mereka bukanlah termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
Keadaan mereka adalah seperti digambarkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain
melalui firman-Nya:
{فَلا
صَدَّقَ وَلا صَلَّى. وَلَكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى}
Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur'an) dan tidak mau
mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari
kebenaran). (Al-Qiyamah: 31-32)
Maka pada saat itulah mereka dihujat dan mereka tidak mempunyai alasan yang
bisa diajukan. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{هَذَا
يَوْمُ لَا يَنْطِقُونَ وَلا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُون}
Ini adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu),
dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat)
minta uzur. (Al-Mursalat: 35-36)
Hal yang sama disebutkan dalam surat ini melalui firman-Nya:
{وَوَقَعَ
الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لَا يَنْطِقُونَ}
Dan jatuhlah perkataan (azab) atas mereka disebabkan kezaliman
mereka, maka mereka tidak dapat berkata (apa-apa). (An-Naml: 85)
Yakni mereka didustakan (dibungkam) dan tidak dapat menjawab, sebab selama di
dunia mereka adalah orang-orang yang berbuat aniaya terhadap diri mereka
sendiri'. Dan sekarang mereka telah sampai di hadapan Tuhan Yang mengetahui yang
gaib dan yang nyata, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
Kemudian Allah Swt. mengingatkan (manusia) akan kekuasaan-Nya yang sempurna,
pengaruh-Nya yang besar, dan kedudukan-Nya Yang Mahatinggi, yang sudah
seharusnya bagi mereka taat kepada-Nya dan tunduk kepada perintah-perintah-Nya
serta membenarkan perkara hak yang disampaikan oleh nabi-nabi-Nya tanpa bisa
ditentang. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{أَلَمْ
يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ}
Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah
menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya. (An-Naml: 86)
Yaitu di malam yang gelap, agar mereka dapat beristirahat dan jiwa mereka
menjadi tenang serta tubuh mereka diam untuk istirahat dari kelelahan dan
kepayahannya selama siang harinya.
{وَالنَّهَارَ
مُبْصِرًا}
dan siang yang menerangi. (An-Naml: 86)
Yakni terang benderang untuk memudahkan mereka bekerja dan mencari upaya
penghidupan, juga bepergian, berniaga, dan lain sebagainya yang menjadi urusan
keperluan mereka.
{إِنَّ
فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ}
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman. (An-Naml: 86)