Tafsir Surat Yasin, ayat 1-7
{يس
(1) وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ (2) إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (3) عَلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ (4) تَنزيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (5) لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا
أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ (6) لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى
أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ (7) }
Ya sin. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai
wahyu) yang diturunkan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang, agar kamu
memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi
peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan
(ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak
beriman.
Dalam pembahasan terdahulu telah diterangkan huruf-huruf yang mengawali
kebanyakan surat-surat Al-Qur'an, yaitu di dalam tafsir surat Al-Baqarah.
Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a., Ikrimah, Ad-Dahhak, Al-Hasan,
dan Sufyan ibnu Uyaynah, bahwa Yasin artinya ya insan alias hai manusia.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa memang seperti itulah maknanya dalam
bahasa Habsyah (Etiopia).
Malik ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, Yasin adalah salah satu dari asma
Allah Swt.
{وَالْقُرْآنِ
الْحَكِيمِ}
Demi Al-Qur'an yang penuh dengan hikmah. (Yasin: 2)
Yakni yang muhkam, yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari
depan maupun dari belakangnya.
{إِنَّكَ}
يَا مُحَمَّدُ {لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ * عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ}
sesungguhnya kamu [Hai Muhammad] salah seorang dari rasul-rasul
(yang berada) di atas jalan yang lurus. (Yasin: 3-4)
Artinya, berada pada suatu tuntunan, agama yang benar, dan syariat yang
lurus
{تَنزيلَ
الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ}
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
(Yasin: 5)
Yaitu jalan, tuntunan dan agama yang engkau sampaikan ini diturunkan
keterangannya dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang untuk
hamba-hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain
melalui firman-Nya:
{وَإِنَّكَ
لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ * صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي
السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ أَلا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ
الأمُورُ}
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus, (yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua
urusan. (Asy-Syura: 52-53)
************
Adapun firman Allah Swt.:
{لِتُنْذِرَ
قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ}
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum
pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (Yasin: 6)
Yang dimaksud dengan 'mereka' adalah orang-orang Arab, karena sesungguhnya
belum pernah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan sebelum Nabi
Muhammad Saw. Penyebutan 'mereka' secara tersendiri, bukan berarti meniadakan
yang lainnya. Sebagaimana penyebutan beberapa orang tertentu, tidak meniadakan
pengertiannya secara umum. Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan ayat-ayat
dan hadis-hadis yang mutawatir, yang menunjukkan bahwa kerasulan Nabi
Muhammad Saw. bersifat umum untuk seluruh umat manusia, yaitu pada tafsir
firman-Nya:
{قُلْ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا}
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk
kalian semuanya.” (Al-A'raf: 158)
**********
Firman Allah Swt.:
{لَقَدْ
حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ}
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah)
terhadap kebanyakan mereka. (Yasin: 7)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa azab Allah telah dipastikan atas sebagian besar
dari mereka. Dengan kata lain, Allah telah menetapkan di dalam Lauh Mahfuz,
bahwa sebagian besar dari mereka tidak beriman.
{فَهُمْ
لَا يُؤْمِنُونَ}
karena mereka tidak beriman. (Yasin: 7)
kepada Allah dan tidak membenarkan rasul-rasul-Nya.