Tafsir Surat Al-Haqqah, ayat 13-18
فَإِذَا
نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (13) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ
فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (14) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (15)
وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (16) وَالْمَلَكُ عَلَى
أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (17)
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ (18)
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan
diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada
hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru
langit. Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung 'Arasy Tuhanmu di atas
(kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu
pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Allah Swt. menceritakan perihal huru-hara yang terjadi di hari kiamat, yang
hal ini terjadi pada tiupan pertama yang mengagetkan. Kemudian diiringi dengan
tiupan kematian, saat itulah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi mati
semuanya kecuali orang yang dikehendaki olah Allah. Kemudian dilakukanlah tiupan
kebangkitan untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam, maka bangkit dan hidup
kembalilah semua makhluk. Dan itu terjadi pada tiupan yang disebutkan dalam ayat
di atas yang diungkapkan dengan lafaz yang dikukuhkan, yaitu bahwa tiupan ku
sekali; karena perintah Allah tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan
tidak perlu adanya ulangan atau pengukuhan. Menurut Ar-Rabi', terjadinya
peristiwa tersebut adalah pada tiupan yang terakhir. Tetapi pendapat yang jelas
adalah seperti apa yang kami sebutkan pada permulaan. Karena itulah disebutkan
dalam ayat ini:
{وَحُمِلَتِ
الأرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً}
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali
bentur. (Al-Haqqah: 14)
Yakni bumi digelarkan sebagaimana digelarkan kulit yang dijajakan di pasar
'Ukaz, lalu bumi ini diganti dengan bumi lainnya.
{فَيَوْمَئِذٍ
وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ}
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. (Al-Haqqah: 15)
Maksudnya, mulai terjadi hari kiamat.
{وَانْشَقَّتِ
السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ}
dan terbelahlah langit, karena langit pada hari itu menjadi lemah.
(Al-Haqqah: 16)
Sammak telah meriwayatkan dari seorang syekh, dari Bani Asad, dari Ali yang
mengatakan bahwa langit terbelah mulai dari bagian atasnya; demikianlah menurut
riwayat Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa ayat ini semakna dengan firman-Nya:
وَفُتِحَتِ
السَّماءُ فَكانَتْ أَبْواباً
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. (An-Naba':
19)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa langit berlubang dan 'Arasy tepat berada di
atasnya.
{وَالْمَلَكُ
عَلَى أَرْجَائِهَا}
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah:
17)
Al-Malak adalah isim jenis, yakni para malaikat berada di semua
penjuru langit.' Menurut Ibnu Abbas, mereka berada di bagian langit yang tidak
lemah, yakni di semua pinggirannya. Hal yang sama dikatakan oleh Sa'id ibnu
Jubair dan Al-Auza'i. Ad-Dahhak mengatakan bahwa Arja-iha artinya
pinggiran-pinggirannnya. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, makna yang dimaksud ialah
beradadi pintu-pintunya.
Ar-Rabi' ibnu Anas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. (Al-Haqqah: 17)
Yakni berada di atas bagian langit yang terbelah untuk melihat penduduk
bumi.
Firman Allah Swt.:
{وَيَحْمِلُ
عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ}
Dan pada hari itu ada delapan malaikat menjunjung 'Arasy Tuhanmu di atas
(kepala) mereka. (Al-Haqqah: 17)
Yaitu di hari kiamat 'Arasy dipikul oleh delapan malaikat. ;Arasy atau
singgasana ini dapat diartikan 'Arasy yang terbesar, atau 'Arasy yang diletakkan
di bumi pada hari kiamat nanti untuk memutuskan peradilan; hanya Allah-lah Yang
Maha Mengetahui.
Di dalam hadis Abdullah ibnu Umairah, dari Al-Ahnaf ibnu Qais, dari Al-Abbas
ibnu Abdul Muttalib sehubungan dengan mereka yang memikul 'Arasy, disebutkan
bahwa mereka terdiri dari delapan ekor kijang jantan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id alias
Yahya ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, telah
menceritakan kepadaku Abus Samah Al-Basri, telah menceritakan kepada kami Abu
Qil alias Huyay ibnu Hani'; ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr mengatakan
bahwa para malaikat pemikul 'Arasy ada delapan, jarak antara kedua sudut mata
seseorang dari mereka sama dengan jarak perjalanan seratus tahun (saking
besarnya).
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ: كَتَبَ إِلَيَّ أَحْمَدُ بْنُ حَفْصِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ النَّيْسَابُورِيُّ: حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "أذنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَكُمْ عَنْ مَلَكٍ مِنْ حَمَلة الْعَرْشِ:
بُعْدُ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ وَعُنُقِهِ بِخَفْقِ الطَّيْرِ سَبْعُمِائَةِ
عَامٍ"
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku yang
mengatakan bahwa Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah An-Naisaburi menulis surat
kepadanya yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku ayahku, telah
menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnu Tuhman, dari Musa ibnu Uqbah, dari
Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda: Telah diizinkan bagiku untuk menceritakan kepada kamu tentang
malaikat-malaikat pemikul 'Arasy, bahwa jarak antara daun telinganya sampai ke
lehernya sama dengan jarak yang ditempuh burung terbang selama tujuh ratus
tahun.
Sanad hadis ini jayyid, semua perawinya siqat.
Imam Abu Daud telah meriwayatkannya di dalam Kitabus Sunnah, bagian dari
kitab sunannya:
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ حَفْصِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
الْمُنْكَدِرِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ
مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ: أَنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ
إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ"
telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Hafs ibnu Abdullah, telah
menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu
Tuhman, dari Musa ibnu Uqbah, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir ibnu
Abdullah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Telah diizinkan bagiku untuk
menceritakan tentang seorang malaikat dari para malaikat pemikul 'Arasy Allah
Swt., bahwa jarak antara daun telinganya sampai kepundaknya sama dengan jarak
perjalanan tujuh ratus tahun,
Ini menurut lafaz Imam Abu Daud.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah,
telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada
kami Jarir, dari Asy'as, dari Ja'far, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan
makna firman-Nya: Danpada hari itu ada delapan malaikat menjunjung 'Arasy
Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haqqah: 17) Bahwa makna yang dimaksud
ialah delapan baris malaikat.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah diriwayatkan hal yang semisal dari
Asy-Sya'bi, Ikrimah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Juraij. Hal yang semisal telah
diriwayatkan oleh As-Saddi, dari Abu Malik, dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang
dimaksud ialah delapan baris malaikat. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh
Al-Aufi, dari Ibnu Abbas. Ad-Dahhak mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka
adalah Malaikat Karubiyyun, terdiri dari delapan bagian; setiap bagian
(golongan) dari mereka sama banyaknya dengan bilangan manusia, jin, setan, dan
para malaikat lainnya.
*******************
Firman Allah Swt.:
يَوْمَئِذٍ
تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari
keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)
Yakni kalian akan dihadapkan kepada Tuhan Yang mengetahui rahasia dan
pembicaraan rahasia, Yang tiada sesuatu pun dari keadaanmu tersembunyi bagi-Nya.
Bahkan Dia mengetahui semua yang nyata dan semua yang tersembunyi dan semua
rahasia serta yang terkandung di dalam hati. Karena itulah maka disebutkan oleh
firman-Nya:
{لَا
تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ}
tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
(Al-Haqqah: 18)
Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ismail,
telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Ja'far ibnu Barqan,
dari Sabit Al-Hajjaj yang mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab pernah mengatakan,
"'Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab, timbanglah perbuatanmu sendiri
sebelum amal perbuatanmu ditimbang. Karena sesungguhnya cara ini lebih
meringankan hisabmu di kemudian hari, bila kamu menghisab dan menimbang amalmu
sendiri di hari sekarang untuk menghadapi hari hisab yang besar."
{يَوْمَئِذٍ
تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ}
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesatu pun dari
keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكِيع، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَلِيِّ بْنِ
رَفَاعَةَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُعْرَضُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَ
عَرَضَاتٍ، فَأَمَّا عَرْضَتَانِ فجدالٌ ومعاذيرُ، وَأَمَّا الثَّالِثَةُ فَعِنْدَ
ذَلِكَ تَطِيرُ الصُّحُفُ فِي الْأَيْدِي، فَآخِذٌ بِيَمِينِهِ وَآخِذٌ
بِشِمَالِهِ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Ali ibnu Rifa'ah, dari Al-Hasan, dari Abu Musa yang
mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak manusia dihadapkan
kepada Tuhan mereka pada hari kiamat sebanyak tiga kali; pada penampilan yang
pertama dan yang kedua terjadi perdebatan dan alasan-alasan. Sedangkan pada
penampilan yang ketiga saat itu beterbanganlah semua buku catatan amal perbuatan
di terima di tangan masing-masing; maka ada yang menerimanya dari sebelah
kanannya, dan ada pula yang menerimanya dari sebelah kirinya.
Ibnu Majah meriwayatkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Waki'. Imam
Turmuzi meriwayatkannya dari Abu Kuraib, dari Waki', dari Ali ibnu Ali, dari
Al-Hasan, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Mujahid ibnu Musa, dari Yazid, dari Sulaim
ibnu Hayyan, dari Marwan Al-Asgar, dari Abu Wa-il, dari Abdullah yang mengatakan
bahwa manusia ditampilkan ke hadapan Tuhan mereka sebanyak tiga kali di hari
kiamat; pada penampilan yang pertama dan yang kedua terjadi ungkapan
alasan-alasan dan perdebatan, sedangkan pada penampilan yang ketiga kitab-kitab
catatan amal perbuatan beterbangan diterima di tangan masing-masing dari mereka;
ada yang menerimanya dari sebelah kanannya, ada pula yang menerimanya dari
sebelah kirinya.
Sa'id ibnu Abu Arubah telah meriwayatkannya dari Qatadah secara mursal dengan
lafaz yang semisal.