Tafsir Surat Al-Mulk, ayat 28-30
قُلْ
أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ
يُجِيرُ الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (28) قُلْ هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا
بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (29)
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ
مَعِينٍ (30)
Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika Allah
mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada
kami, (maka kami akan masuk surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi
orang-orang kafir dari azab yang pedih?” Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha
Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Kelak kamu
akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang nyata."
Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka
siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?"
Allah Swt. berfirman:
{قُلْ}
Katakanlah.
(Al-Mulk: 28)
hai Muhammad, kepada orang-orang yang mempersekutukan Allah lagi ingkar
kepada nikmat-nikmat-Nya.
{أَرَأَيْتُمْ
إِنْ أَهْلَكَنِيَ اللَّهُ وَمَنْ مَعِيَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَنْ يُجِيرُ
الْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ}
Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang
bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk
surga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab
yang pedih? (Al-Mulk: 28)
Artinya, selamatkanlah diri kalian, karena sesungguhnya tiada yang dapat
menyelamatkan kalian dari azab Allah selain dari tobat dan kembali ke jalan
agama-Nya. Dan tiada gunanya lagi bagi kalian apa yang kalian khayalkan bahwa
azab dan pembalasan akan menimpa kami. Maka sama saja apakah Allah mengazab kami
atau merahmati kami, tidak akan mengubah nasib kalian yang pasti akan tertimpa
pembalasan dan azab-Nya yang pedih. Kemudian disebutkan dalam firman
berikutnya:
{قُلْ
هُوَ الرَّحْمَنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا}
Katakanlah, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan
kepada-Nyalah kami bertawakal. (Al-Mulk: 29)
Yakni kami beriman kepada Tuhan semesta alam Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, dan kepada-Nyalah kami bertawakal dalam semua urusan kami.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
فَاعْبُدْهُ
وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ
maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. (Hud: 123)
Untuk itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
{فَسَتَعْلَمُونَ
مَنْ هُوَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ}
Kelak kamu akan mengetahui siapakah dia yang berada dalam kesesatan yang
nyata, (Al-Mulk: 29)
Yaitu apakah kami atau kalian, dan bagi siapakah kesudahan yang baik di dunia
dan di akhirat nanti? Kemudian Allah Swt. berfirman, menampakkan rahmat-Nya
kepada makhluk-Nya:
{قُلْ
أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا}
Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi
kering.” (Al-Mulk: 30)
Yakni meresap jauh ke dalam lapisan yang sangat dalam di bumi, sehingga tidak
dapat dicapai dengan cangkul dan alat besi, tidak pula dapat diraih dengan
tangan-tangan yang kuat. Lafaz al-gair adalah lawan kata dari
an-nabi', yakni kering lawan kata dari menyemburkan. Maka disebutkan
dalam firman berikutnya:
{فَمَنْ
يَأْتِيكُمْ بِمَاءٍ مَعِينٍ}
maka siapakah yang akan mendatangkan air yang
mengalir bagimu? (Al-Mulk: 30)
Maksudnya, air yang memancar dan mengalir di permukaan bumi. Makna yang
dimaksud ialah tiada yang dapat melakukannya selain dari Allah Swt. Maka
termasuk dari kemurahan dan karunia-Nya, Allah menyemburkan air bagi kalian dan
menjadikannya mengalir di berbagai kawasan di bumi sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya di masing-masing kawasan, ada yang memerlukan
secukupnya dan ada pula yang memerlukan banyak. Maka segala puji dan karunia
hanyalah bagi Allah Swt.
[آخِرُ
تَفْسِيرِ سُورَةِ "تبارك" ولله الحمد]