Tafsir Surat Asy-Syura, ayat 16-18
{وَالَّذِينَ
يُحَاجُّونَ فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيبَ لَهُ حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ
عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ (16) اللَّهُ
الَّذِي أَنزلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ وَالْمِيزَانَ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ
السَّاعَةَ قَرِيبٌ (17) يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِهَا
وَالَّذِينَ آمَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا وَيَعْلَمُونَ أَنَّهَا الْحَقُّ أَلا
إِنَّ الَّذِينَ يُمَارُونَ فِي السَّاعَةِ لَفِي ضَلالٍ بَعِيدٍ (18)
}
Dan orang-orang yang membantah
(agama) Allah sesudah agama itu
diterima, maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka
mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang keras. Allah-lah
yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan)
neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu
(sudah) dekat? orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta
supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut
kepadanya dan yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi).
Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya
kiamat itu benar-benar dalam kesesaatan yang jauh.
Allah Swt. mengancam orang-orang yang menghalang-halangi orang yang beriman
dari jalan Allah. Untuk itu Dia berfirman:
{وَالَّذِينَ
يُحَاجُّونَ فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيبَ لَهُ}
Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu
diterima. (Asy-Syura: 16)
Yakni mereka membantah orang-orang mukmin yang memenuhi seruan Allah dan
rasul-Nya, dengan tujuan untuk menghalang-halangi mereka dari jalan hidayah yang
ditempuhnya.
{حُجَّتُهُمْ
دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ}
Maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka.
(Asy-Syura: 16)
Yaitu batil di sisi Allah.
{وَعَلَيْهِمْ
غَضَبٌ} أَيْ: مِنْهُ {وَلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ}
mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang keras.
(Asy-Syura: 16)
Yakni kelak di hari kiamat.
Ibnu Abbas r.a. dan Mujahid mengatakan bahwa mereka mendebat kaum mukmin
sesudah kaum mukmin memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya, untuk
menghalang-halangi mereka dari jalan petunjuk dan menginginkan agar orang-orang
mukmin itu kembali ke jalan Jahiliah sama dengan mereka.
Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani. Mereka mengatakan kepada orang-orang mukmin, "Agama kami
lebih baik daripada agamamu, dan nabi kami ada sebelum nabi kamu. Maka kami
lebih baik daripada kamu dan lebih diutamakan oleh Allah daripada kamu." Padahal
mereka dusta dalam pengakuannya itu. Dalam firman berikutnya disebutkan:
{اللَّهُ
الَّذِي أَنزلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ}
Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran.
(Asy-Syura: 17)
Yaitu kitab-kitab yang diturunkan dari sisi-Nya kepada nabi-nabi-Nya
{وَالْمِيزَانَ}
dan (menurunkan) neraca (keadilan). (Asy-Syura: 17)
Menurut Mujahid dan Qatadah, makna yang dimaksud ialah keadilan dan sikap
pertengahan. Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
{لَقَدْ
أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ
وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ}
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
(Al-Hadid: 25)
Dan firman Allah Swt.:
{وَالسَّمَاءَ
رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ. أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ. وَأَقِيمُوا
الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ}
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
(Ar-Rahman: 7-9)
************
Adapun firman Allah Swt.:
{وَمَا
يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيبٌ}
Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?
(Asy-Syura: 17)
Di dalam ayat ini terkandung anjuran yang memacu untuk beramal guna menyambut
kedatangannya, sekaligus mengandung peringatan yang mendorong agar takut
terhadapnya dan berzuhud terhadap duniawi.
Firman Allah Swt.:
{يَسْتَعْجِلُ
بِهَا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِهَا}
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu
segera didatangkan. (Asy-Syura: 18)
Mereka mengatakan,
{مَتَى
هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ}
"Bilakah janji hari kiamat itu? Jika kamu memang orang-orang yang
benar." (Saba: 29)
Dan sesungguhnya mereka mengatakan seperti ini hanyalah semata-mata karena
mendustakannya, menganggap mustahil kejadiannya, kafir, dan ingkar
terhadapnya.
{وَالَّذِينَ
آمَنُوا مُشْفِقُونَ مِنْهَا}
Dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya.
(Asy-Syura: 18)
Yakni khawatir dan takut terhadap kejadiannya.
{وَيَعْلَمُونَ
أَنَّهَا الْحَقُّ}
dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar. (Asy-Syura: 18)
akan terjadi dan pasti, karenanya mereka bersiap-siap untuk menyambut nya
dengan melakukan amal saleh sebagai bekalnya.
Telah diriwayatkan pula melalui berbagai jalur yang cukup banyak hingga
mencapai derajat mutawatir di dalam hadis-hadis sahih, hasan, sunan,
dan musnad, yang menurut salah satu teksnya menyebutkan:
أَنَّ
رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَوْتٍ
جَهْوَرِيّ، وَهُوَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ فَنَادَاهُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ.
فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوًا مِنْ صَوْتِهِ
"هَاؤُمُ". فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "وَيْحَكَ، إِنَّهَا كَائِنَةٌ، فَمَا أَعْدَدْتَ
لَهَا؟ " فَقَالَ: حُب اللَّهِ وَرَسُولِهِ. فَقَالَ: "أَنْتَ مَعَ مَنْ
أَحْبَبْتَ
bahwa pernah ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Saw. dengan suara
yang keras di saat beliau berada di dalam suatu perjalanannya. Lelaki itu
menyeru Nabi Saw. seraya berkata, "Hai Muhammad." Maka Rasulullah Saw. menjawab
dengan suara yang sama, "Ya!" Lelaki itu bertanya, "Bilakah hari kiamat
itu?" Rasulullah Saw. balik bertanya, "Celakalah kamu, sesungguhnya hari
kiamat itu pasti terjadi, lalu apakah yang telah engkau persiapkan untuk
menyambutnya?" Maka lelaki itu menjawab, "Kecintaan kepada Allah dan
rasul-Nya." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Engkau (akan dihimpunkan
bersama dengan) orang yang engkau cintai.
Dan sabda Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis:
"الْمَرْءُ
مَعَ مَنْ أَحَبَّ"
Seseorang itu (akan dihimpunkan bersama dengan) orang yang
disukainya.
Hadis ini mutawatir tanpa diragukan lagi. Dalam hadis ini Rasulullah
Saw. tidak menjawabnya dengan jawaban tentang waktunya, melainkan memerintahkan
kepada lelaki itu agar membuat persiapan untuk menyambut kedatangan hari kiamat
itu.
***********
Firman Allah Swt.:
{أَلا
إِنَّ الَّذِينَ يُمَارُونَ فِي السَّاعَةِ}
Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah pentang
terjadinya kiamat itu. (Asy-Syura: 18)
Mereka membantah tentang keberadaannya dan menganggap mustahil akan
kejadiannya.
{لَفِي
ضَلالٍ بَعِيدٍ}
benar-benar dalam kesesatan yang jauh. (Asy-Syura: 18)
Yakni berada di dalam kebodohan yang nyata, karena sesungguhnya Tuhan yang
telah menciptakan langit dan bumi mampu menghidupkan kembali orang-orang mati
dan itu lebih mudah bagi-Nya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam
firmarf-Nya:
{وَهُوَ
الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ
عَلَيْهِ}
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
mengembalikannya (menghidupkannya) kembali, dan menghidupkan kembali itu
lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum: 27)