Hadits - 0046

رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ أَبُو الْعَلَاءِ، حَدَّثَنَا لَيْثٌ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ: أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا، وَعَلَى جَنْبَتَيِ الصِّرَاطِ سُورَانِ فِيهِمَا أَبْوَابٌ مُفَتَّحَةٌ، وَعَلَى الْأَبْوَابِ سُتُورٌ مُرْخَاةٌ، وَعَلَى بَابِ الصِّرَاطِ دَاعٍ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، ادْخُلُوا الصِّرَاطَ جَمِيعًا وَلَا تُعَوِّجُوا، وَدَاعٍ يَدْعُو مِنْ فَوْقِ الصِّرَاطِ، فَإِذَا أَرَادَ الْإِنْسَانُ أَنْ يَفْتَحَ شَيْئًا مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ، قَالَ: وَيْحَكَ، لَا تَفْتَحْهُ؛ فَإِنَّكَ إِنْ تَفْتَحْهُ تَلِجْهُ. فَالصِّرَاطُ الْإِسْلَامُ، وَالسُّورَانِ حُدُودُ اللَّهِ، وَالْأَبْوَابُ الْمُفَتَّحَةُ مَحَارِمُ اللَّهِ، وَذَلِكَ الدَّاعِي عَلَى رَأْسِ الصِّرَاطِ كِتَابُ اللَّهِ، وَالدَّاعِي مِنْ فَوْقِ الصِّرَاطِ وَاعِظُ اللَّهِ فِي قَلْبِ كُلِّ مُسْلِمٍ"
46. Imam Ahmad berkata, Al Hasan Ibnu Sawwar Abu Al Ala menceritakan kepada kami, Laits yakni Ibnu Sa'd menceritakan kepada kami dari Mu'awiyah bin Shalih bahwa Abdullah bin Jubair menceritakan kepadanya dari ayahnya, dari Nawwas bin Sam'an, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Allah telah membuat permisalan sebuah jalan yang lurus. Pada kedua sisi jalan tersebut terdapat dua buah pagar. Pada kedua pagar tersebut terdapat pintu-pintu yang terbuka. Dan pada pintu-pintu tersebut terdapat tirai-tirai yang tergerai. Di ujung jalan itu ada seorang penyeru yang berkata, 'Wahai manusia, masuklah kalian semua ke jalan ini, dan janganlah kalian berbelok.' Seorang penyeru yang lain menyeru dari atas jalan. Jika seseorang ingin membuka salah satu dari pintu-pintu itu, dia berkata, 'Celakalah kamu! Janganlah kamu membukanya. Sebab, jika kamu membukanya, maka kamu akan memasukinya.' Jalan itu adalah Islam. Kedua pagar itu adalah hukum-hukum Allah. Pintu-pintu yang terbuka itu adalah larangan-larangan Allah. Penyeru yang ada di ujung jalan itu adalah Kitab Allah. Dan penyeru yang ada di atas jalan itu adalah peringatan Allah yang ada dalam hati setiap mukmin."
Shahih: Al Albani (Shahih Al Jami’: 3887).

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Keajaiban Terapi Ruqyah

Tafsir Surat Al Mu’minun, ayat 99-100