Surat Al-Fatihah - 0025
عن
أبي تميمة وهو الْهُجَيْمِيُّ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ عُمَيْرٍ
عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَذَكَرَهُ وَقَالَ: «لَا تَقُلْ هَكَذَا فَإِنَّهُ يَتَعَاظَمُ حَتَّى يَكُونَ
كَالْبَيْتِ، وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يَصْغُرُ حَتَّى يَكُونَ
كَالذُّبَابَةِ» فَهَذَا مِنْ تَأْثِيرِ بَرَكَةِ بِسْمِ اللَّهِ، وَلِهَذَا
تُسْتَحَبُّ فِي أَوَّلِ كُلِّ عَمَلٍ وَقَوْلٍ، فَتُسْتَحَبُّ فِي أَوَّلِ
الْخُطْبَةِ لِمَا جَاءَ «كُلُّ أَمْرٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَجْذَمُ »
25. Dari Abu Tamimah, dan dia adalah Al Hujaimi, dari Abu Al
Malih bin Usamah bin Umair, dia berkata, "Aku dibonceng oleh Nabi SAW, lalu unta
kami tergelincir. Maka aku berkata, Celakalah syaitan." Beliau berkata,
"Janganlah kamu mengucapkan celakalah syaitan. Sebab dia akan membesar,
sampai menjadi seperti rumah. Akan tetapi, ucapkanlah: Bismillaah. Sesungguhnya
dia akan menjadi kecil, sampai menjadi seperti lalat."
Ini termasuk pengaruh 'Bismillah'. Oleh karena itu disunahkan
membacanya pada permulaan setiap pekerjaan dan ucapan, sebagaimana juga
disunahkan membacanya pada awal khutbah, karena tersebut dalam hadits,
"Setiap perkara yang tidak dimulai dengan membaca 'Bismillahirrahmanirrahim',
maka ia tidak sempurna."
Dha’if: Al Albani (Dha’if Al
Jami': 4217)