Gambaran tentang Nabi Isa alaihi salaam (Tafsir Surat An-Nisa, ayat 155-159)
Di dalam hadis terdahulu yang diriwayatkan melalui Abdur Rahman ibnu Adam,
dari Abu Hurairah r.a. telah disebutkan:
Di dalam hadis An-Nuwwas ibnu Sam'an disebutkan seperti berikut:
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan melalui jalur Az-Zuhri, dari Sa'id ibnul Musayyab, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda,
Imam Bukhari meriwayatkan melalui hadis Mujahid, dari Ibnu Umar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan melalui jalur Musa ibnu Uqbah, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, bahwa di suatu hari Nabi Saw. pernah menceritakan tentang Dajjal di hadapan orang-orang banyak, dan beliau bersabda:
Menurut riwayat Imam Muslim yang juga melalui Musa ibnu Uqbah, secara marfu' disebutkan:
Di dalam sanad hadis ini diikutkan Ubaidillah, dari Nafi'.
Kemudian Imam Bukhari meriwayatkan dari Ahmad ibnu Muhammad Al-Makki, dari Ibrahim ibnu Sa'd, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya yang mengatakan bahwa demi Allah, Nabi Saw. tidak menyebutkan tentang Isa sebagai orang yang berkulit kemerahan-merahan, melainkan beliau Saw. mengatakan:
Az-Zuhri mengatakan bahwa Ibnu Qatn adalah seorang lelaki dari kalangan Bani Khuza'ah yang telah meninggal dunia di masa Jahiliah.
Semua hadis yang disebutkan berdasarkan lafaz Imam Bukhari. Dalam hadis terdahulu melalui hadis Abdur Rahman ibnu Adam, dari Abu Hurairah, disebutkan bahwa Isa a.s. tinggal di bumi sesudah turun selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan disalatkan oleh kaum muslim.
Di dalam hadis Abdullah ibnu Umar yang ada pada Imam Muslim disebutkan bahwa Nabi Isa tinggal di bumi selama tujuh tahun. Dengan interpretasi bahwa makna yang dimaksud ialah masa lamanya tinggal di bumi secara keseluruhan adalah empat puluh tahun sejak ia belum diangkat dan sesudah ia diturunkan ke bumi. Karena sesunguguhnya ketika diangkat ke langit, ia berusia tiga puluh tiga tahun. Hal ini disebutkan di dalam hadis yang menceritakan gambaran tentang ahli surga. Dikatakan bahwa tubuh mereka sama dengan Nabi Adam (yakni enam puluh hasta) dan usia mereka sama dengan Isa (yaitu tiga puluh tiga tahun).
Apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari sebagian ulama yang menyebutkan bahwa Nabi Isa diangkat ke langit dalam usia seratus lima puluh tahun, riwayat ini syadz (menyendiri), garib (aneh), lagi jauh dari kebenaran.
Al-Hafiz Abul Qasim ibnu Asakir di dalam riwayat Nabi Isa ibnu Maryam dari kitab tarikhnya menyebutkan dari sebagian ulama Salaf, bahwa kelak Nabi Isa dikebumikan bersama Nabi Saw. di dalam hujrah (kamar)nya.
Qatadah mengatakan, kelak Nabi Isa menjadi saksi terhadap mereka bahwa dirinya telah menyampaikan risalah dari Allah kepada mereka, dan melakukan pengakuan bahwa Dia hanya menyembah kepada Allah Swt. semata. Makna ayat ini sama dengan ayat yang terdapat di akhir surat Al-Maidah, yaitu firman-Nya:
sampai dengan firman-Nya:
فَإِذَا
رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ: رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ،
عَلَيْهِ ثَوْبَانِ مُمَصَّرَانِ، كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ
بَلَلٌ"
Maka apabila kalian melihatnya, perhatikanlah dia adalah seorang lelaki
yang tinggi tubuhnya sedang dengan warna kulit yang merah keputih-putihan; dia
memakai dua lapis baju celupan, seakan-akan kepalanya meneteskan air, sekalipun
tidak terkena basah.Di dalam hadis An-Nuwwas ibnu Sam'an disebutkan seperti berikut:
"فَيَنْزِلُ
عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ، بَيْنَ مَهْرُودتين وَاضِعًا
كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ، وَإِذَا
رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ مَثَلُ جُمَان اللُّؤْلُؤِ، وَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ
يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ ونَفَسُه يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي
طَرْفُه"
Maka ia turun di Menara Putih sebelah timur Damaskus dengan memakai dua
lapis baju celupan kuning seraya meletakkan telapak tangannya pada sayap dua
malaikat. Apabila menganggukkan kepalanya, meneteslah air darinya; dan apabila
ia angkat kepalanya, maka meneteslah darinya air seperti mutiara. Tidak
sekali-kali angin napasnya mengenai orang kafir melainkan pasti mati, dan tiupan
napasnya menjangkau sejauh matanya memandang.Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan melalui jalur Az-Zuhri, dari Sa'id ibnul Musayyab, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda,
"لَيْلَةَ
أُسَرِيَ بِي لَقِيتُ مُوسَى"، قَالَ: فَنَعَتَه "فَإِذَا رَجُلٌ -حَسِبْتُهُ
قَالَ:-مُضْطَرِبٌ رجْلُ الرَّأْسِ، كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ". قَالَ:
"وَلَقِيتُ عِيسَى" فَنَعَتَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ: "رَبْعَة أَحْمَرُ، كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ -يَعْنِي
الْحَمَّامَ-وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ
بِهِ"
"Di malam aku melakukan Isra, aku bersua dengan Nabi Musa." Abu
Hurairah r.a. mengatakan bahwa lalu Nabi Saw. menggambarkan ciri-cirinya yang
menurut ingatan Abu Hurairah Nabi Saw. mengatakan, "Musa adalah seorang
lelaki yang berambut keriting, seakan-akan dia adalah seorang lelaki dari
Syanu'ah." Nabi Saw. bersabda, "Dan aku bersua dengan Isa," lalu
Nabi Saw. menyebutkan ciri khasnya, bahwa Nabi Isa adalah orang yang
perawakannya sedang dengan kulit kemerah-merahan, seakan-akan dia baru keluar
dari pemandian air hangat. Nabi Saw. bersabda, "Dan aku melihat Nabi Ibrahim,
ternyata aku adalah seorang keturunannya yang paling mirip dengan dia."Imam Bukhari meriwayatkan melalui hadis Mujahid, dari Ibnu Umar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"رَأَيْتُ
مُوسَى وَعِيسَى وَإِبْرَاهِيمَ، فَأَمَّا عِيسَى
فَأَحْمَرُ جَعْدُ عَرِيضُ الصَّدْرِ، وَأَمَّا مُوسَى فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبْطٌ،
كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ الزّط"
Aku melihat Musa, Isa, dan Ibrahim; adapun Isa orangnya berkulit
kemerah-merahan, berambut keriting, berdada lebar. Ada-Musa orangnya berkulit
kehitam-hitaman, bertubuh gempal dengan rambut ikal, seakan-akan dia lelaki dari
kabilah Az-Zit.Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan melalui jalur Musa ibnu Uqbah, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, bahwa di suatu hari Nabi Saw. pernah menceritakan tentang Dajjal di hadapan orang-orang banyak, dan beliau bersabda:
«إِنَّ
اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طافية»
Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ingatlah, sesungguhnya Al-Masih
Ad-Dajjal buta mata kanannya, seakan-akan matanya adalah buah anggur yang
menonjol.Menurut riwayat Imam Muslim yang juga melalui Musa ibnu Uqbah, secara marfu' disebutkan:
وَأَرَانِي
اللَّهُ عِنْدَ الْكَعْبَةِ فِي الْمَنَامِ، فَإِذَا رَجُلٌ آدَم، كَأَحْسَنِ مَا
تَرَى مَنْ أُدْمِ الرِّجَالِ، تَضْرِبُ لمَّته بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ، رَجْل
الشَّعْرِ، يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً، وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ
رَجُلَيْنِ، وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ فَقَالُوا:
الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ رَأَيْتُ وَرَاءَهُ رَجُلًا جَعْدًا قَطَطًا،
أَعْوَرَ عَيْنِ الْيُمْنَى، كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ بِابْنِ قَطَن، وَاضِعًا
يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلٍ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟
قَالُوا: الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ"
Dalam mimpiku Allah memperlihatkan diriku berada di dekat Ka'bah,
tiba-tiba ada seorang lelaki yang berkulit hitam seperti halnya yang biasa kamu
lihat pada lelaki yang berkulit hitam manis, rambutnya panjang sampai ke bahunya
dalam keadaan terurai, dari rambut kepalanya menetes air. seraya meletakkan
kedua tangannya pada pundak dua arang lelaki, ia sedang melakukan tawaf di
Baitullah. Lalu aku (Nabi Saw.) bertanya, "Siapakah orang ini?" Mereka
(para malaikat) menjawab, "Dia adalah Al-Masih ibnu Maryam." Kemudian di
belakangnya aku melihat seorang lelaki berambut keriting, bertubuh gempal
dengan mata kanan yang buta, mirip dengan orang yang pernah aku lihat
(yaitu Ibnu Qatn). Dia meletakkan kedua tangannya pada pundak seorang
lelaki seraya berfawaf di Baitullah. Lalu aku bertanya, "Siapakah dia?" Mereka
menjawab; "Al-Masih Ad-Dajjal."Di dalam sanad hadis ini diikutkan Ubaidillah, dari Nafi'.
Kemudian Imam Bukhari meriwayatkan dari Ahmad ibnu Muhammad Al-Makki, dari Ibrahim ibnu Sa'd, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya yang mengatakan bahwa demi Allah, Nabi Saw. tidak menyebutkan tentang Isa sebagai orang yang berkulit kemerahan-merahan, melainkan beliau Saw. mengatakan:
"بَيْنَمَا
أَنَا نَائِمٌ أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ، فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْط الشَّعْرِ،
يَتَهَادَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ يَنْطف رَأْسُهُ مَاءً -أَوْ يُهرَاق رَأْسُهُ
مَاءً-فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ فَقَالُوا: ابْنُ مَرْيَمَ. فَذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ،
فَإِذَا رَجُلٌ أَحْمَرُ جَسِيمٌ، جَعْد الرَّأْسِ، أَعْوَرُ عَيْنِهِ الْيُمْنَى،
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ. قُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا: الدَّجَّالُ.
وَأَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَن"
Ketika sedang tidur, aku bermimpi melakukan tawaf di Ka'bah, tiba-tiba aku
bersua dengan seorang lelaki yang berkulit hitam dengan rambut lurus, seraya
bertopang pada dua orang lelaki, sedangkan dari rambut kepalanya menetes air,
atau mengucur air, maka aku (Nabi Saw) bertanya.”Siapakah orang ini?"
Mereka menjawab, "Ibnu Maryam." Lalu aku menoleh ke arah lain, dan tiba-tiba aku
melihat seorang telaki bertubuh besar dengan kulit yang merah, rambut keriting,
dan buta mata kanannya, seakan-akan matanya mirip buah anggur yang menonjol.
Maka aku bertanya, "Siapakah orang ini?" Mereka menjawab, "Dajjal." Dan orang
yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qatn.Az-Zuhri mengatakan bahwa Ibnu Qatn adalah seorang lelaki dari kalangan Bani Khuza'ah yang telah meninggal dunia di masa Jahiliah.
Semua hadis yang disebutkan berdasarkan lafaz Imam Bukhari. Dalam hadis terdahulu melalui hadis Abdur Rahman ibnu Adam, dari Abu Hurairah, disebutkan bahwa Isa a.s. tinggal di bumi sesudah turun selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan disalatkan oleh kaum muslim.
Di dalam hadis Abdullah ibnu Umar yang ada pada Imam Muslim disebutkan bahwa Nabi Isa tinggal di bumi selama tujuh tahun. Dengan interpretasi bahwa makna yang dimaksud ialah masa lamanya tinggal di bumi secara keseluruhan adalah empat puluh tahun sejak ia belum diangkat dan sesudah ia diturunkan ke bumi. Karena sesunguguhnya ketika diangkat ke langit, ia berusia tiga puluh tiga tahun. Hal ini disebutkan di dalam hadis yang menceritakan gambaran tentang ahli surga. Dikatakan bahwa tubuh mereka sama dengan Nabi Adam (yakni enam puluh hasta) dan usia mereka sama dengan Isa (yaitu tiga puluh tiga tahun).
Apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari sebagian ulama yang menyebutkan bahwa Nabi Isa diangkat ke langit dalam usia seratus lima puluh tahun, riwayat ini syadz (menyendiri), garib (aneh), lagi jauh dari kebenaran.
Al-Hafiz Abul Qasim ibnu Asakir di dalam riwayat Nabi Isa ibnu Maryam dari kitab tarikhnya menyebutkan dari sebagian ulama Salaf, bahwa kelak Nabi Isa dikebumikan bersama Nabi Saw. di dalam hujrah (kamar)nya.
****
Firman Allah Swt.:
{وَيَوْمَ
الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا}
Dan di hari kiamat Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
(An-Nisa: 159)Qatadah mengatakan, kelak Nabi Isa menjadi saksi terhadap mereka bahwa dirinya telah menyampaikan risalah dari Allah kepada mereka, dan melakukan pengakuan bahwa Dia hanya menyembah kepada Allah Swt. semata. Makna ayat ini sama dengan ayat yang terdapat di akhir surat Al-Maidah, yaitu firman-Nya:
وَإِذْ
قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam,
adakah kamu mengatakan kepada manusia" (Al-Maidah: 116)sampai dengan firman-Nya:
فَإِنَّكَ
أَنْتَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
maka sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
(Al-Maidah: 118)