Tafsir Surat At-Taubah, ayat 43-45
{عَفَا
اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا
وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ (43) لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ
عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44) إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ
يَتَرَدَّدُونَ (45) }
Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi
izin kepada mereka (untuk tidak pergi
berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam
keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?
Orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri
mereka Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan
meminta izin kepadamu hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan
hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu. Karena itu Mereka selalu bimbang
dalam keragu-raguannya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Abu Husain ibnu Sulaiman Ar-Razi, telah menceritakan
kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Mis'ar, dari Aun yang mengatakan, "Apakah
kalian pernah mendengar suatu teguran yang lebih baik daripada ayat ini? Yaitu
seruan yang menyatakan pemberian maaf sebelum penyaksian." Allah Swt. telah
berfirman: Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka
(untuk tidak pergi berperang)? (At-Taubah: 43)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Muwarraq Al-Ajali dan lain-lainnya.
Qatadah mengatakan bahwa Allah menegurnya sebagaimana yang kalian dengar,
kemudian Dia menurunkan ayat yang terdapat di dalam surat An-Nur, maka diberikan
rukhsah bagi Nabi Saw. untuk memberi izin kepada mereka (untuk tidak ikut
berperang) jika Nabi menyukainya. Untuk itu, Allah Swt. berfirman:
{فَإِذَا
اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ
مِنْهُمْ}
maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah
izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka. (An-Nur: 62), hingga
akhir ayat.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani dalam suatu riwayat yang
bersumberkan darinya. Mujahid mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan
dengan sejumlah orang yang mengatakan, "Mintalah izin kepada Rasulullah Saw.
Apabila beliau memberi izin kepada kalian, maka tinggallah kalian di tempat
kalian. Dan jika beliau tidak memberi izin kepada kalian, tetaplah kalian
tinggal di tempat kalian." Karena itulah Allah Swt. berfirrnan:
{حَتَّى
يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا}
sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzuran-nya).
(At-Taubah: 43)
Yakni dalam alasan yang dikemukakannya.
{وَتَعْلَمَ
الْكَاذِبِينَ}
dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? (At-Taubah:
43)
Allah Swt. berfirman bahwa mengapa engkau (Muhammad) tidak membiarkan mereka
di saat mereka meminta izin kepadamu untuk tidak ikut perang. Yakni janganlah
terlebih dahulu engkau beri izin seorang pun dari mereka untuk tinggal di
tempatnya, untuk kamu ketahui siapa yang benar dan siapa yang dusta di antara
mereka dalam mengemukakan alasannya. Karena sesungguhnya mereka tetap bertekad
akan tinggal di tempat dan tidak mau ikut perang, sekalipun engkau tidak memberi
izin kepada mereka untuk tinggal di tempat. Karena itulah Allah Swt. tidak
memberi izin kepada seorang pun yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya untuk tinggal di tempatnya dan tidak ikut perang.
Allah Swt. berfirman:
{لَا
يَسْتَأْذِنُكَ}
Tidak akan meminta izin kepadamu. (At-Taubah: 44)
untuk tidak ikut perang, melainkan tetap duduk di tempat tinggalnya.
{الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ}
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian untuk (tidak
ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. (At-Taubah: 44)
Karena mereka berpandangan bahwa jihad merupakan amal pendekatan diri kepada
Allah, maka ketika Allah menyerukan mereka untuk berjihad, mereka menyambutnya
dengan segera dan mengerjakannya.
{وَاللَّهُ
عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ}
Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan
meminta izin kepadamu. (At-Taubah: 44-45)
Yakni untuk tidak ikut perang tanpa ada alasan yang membenarkannya untuk
tetap tinggal di tempatnya.
{الَّذِينَ
لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ}
hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.
(At-Taubah: 45)
Maksudnya, mereka tidak mengharapkan pahala Allah di hari akhirat sebagai
balasan amal (baik) mereka.
{وَارْتَابَتْ
قُلُوبُهُمْ}
dan hati mereka ragu-ragu. (At-Taubah: 45)
Yaitu merasa ragu terhadap kebenaran dari apa yang engkau sampaikan kepada
mereka.
{فَهُمْ
فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ}
Karena itu, mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. (At-Taubah:
45)
Yakni mereka tenggelam di dalam kebimbangannya. Mereka melangkahkan satu
kaki. sedangkan dalam waktu yang sama mereka mengundurkan kaki yang lainnya
(yakni dalam keadaan ragu). Tidak ada langkah yang tetap bagi mereka dalam suatu
urusan. Mereka adalah kaum yang bimbang lagi binasa, tidak cenderung kepada
golongan kaum mukmin, tidak pula kepada kaum kafir. Dan barang siapa yang
disesatkan oleh Allah, maka kamu tidak akan dapat menemukan jalan selamat
baginya.