Tafsir Surat Al-Hijr, ayat 6-9
{وَقَالُوا
يَا أَيُّهَا الَّذِي نزلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ (6) لَوْ مَا
تَأْتِينَا بِالْمَلائِكَةِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (7) مَا نُنزلُ
الْمَلائِكَةَ إِلا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ (8) إِنَّا نَحْنُ
نزلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (9) }
Mereka berkata.”Hai orang-orang yang diturunkan
Al-Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. Mengapa kamu
tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar?” Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu
diberi tangguh. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya.
Allah Swt. menceritakan tentang kekafiran dan keingkaran mereka dalam
ucapannya yang disitir oleh firman-Nya:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِي نزلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ}
Hai orang yang diturunkan Al-Qur’an kepadanya. (Al-Hirj: 6)
Maksudnya, orang yang mengakui Al-Qur'an diturunkan kepadanya.
{إِنَّكَ
لَمَجْنُونٌ}
sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. (Al-Hijr. 6)
Yakni dalam seruanmu yang kamu tujukan kepada kami agar kami mengikutimu dan
meninggalkan apa yang kami jumpai nenek moyang kami melakukannya.
{لَوْ
مَا} أَيْ: هَلَّا {تَأْتِينَا بِالْمَلائِكَةِ}
Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami. (Al-Hijr: 7)
Yaitu para malaikat yang mempersaksikan kebenaran dari apa yang kamu
sampaikan itu. Perihalnya sama dengan ucapan Fir'aun yang disitir oleh
firman-Nya:
{فَلَوْلا
أُلْقِيَ عَلَيْهِ أَسَاوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ جَاءَ مَعَهُ الْمَلائِكَةُ
مُقْتَرِنِينَ}
Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang
bersama-sama dia untuk mengiringkannya? (Az-Zukhruf: 53)
{وَقَالَ
الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلا أُنزلَ عَلَيْنَا الْمَلائِكَةُ أَوْ
نَرَى رَبَّنَا لَقَدْ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا
يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلائِكَةَ لَا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِلْمُجْرِمِينَ
وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَحْجُورًا}
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya) dengan Kami,
"Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita
(tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang
diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan)
kezaliman. Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar
gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, "Hijram Mahjura.”
(Al-Furqan: 21 -22)
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
{مَا
نُنزلُ الْمَلائِكَةَ إِلا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا
مُنْظَرِينَ}
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa
azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh. (Al-Hijr: 8)
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: Kami tidak
menurunkan malaikat melainkan dengan benar. (Al-Hijr: 8) untuk membawa
risalah dan azab.
Kemudian Allah Swt. menetapkan bahwa Dialah yang menurunkan Al-qur'an, dan
Dia pulalah yang memeliharanya dari perubahan dan penggantian. Di antara ulama
tafsir ada yang merujukkan damir yang ada dalam firman-Nya, "Lahu
Lahafizun," kepada Nabi Muhammad Saw., bukan kepada Al-Qur'an. Yakni sama
dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَاللَّهُ
يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ}
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
(Al-Maidah: 67)
Tetapi makna yang pertama lebih utama karena bersesuaian dengan makna
lahiriah konteks ayat.