Tafsir Surat Al-Kahfi, ayat 103-106
{قُلْ
هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104)
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ
أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105) ذَلِكَ
جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا
(106) }
Katakanlah, ' Apakah akan Kami beri tahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang
yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur
terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami
tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan
disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai
olok-olok.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Basysyar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Amr, dari Mus'ab yang telah mengatakan
bahwa ia pernah bertanya kepada ayahnya (yaitu Sa'id ibnu Abu Waqqas) tentang
makna firman-Nya: Katakanlah, "Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang
orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” (Al-Kahfi: 103) bahwa apakah
mereka itu adalah golongan Haruriyah (suatu sekte dari golongan Khawarij)? Sa'd
menjawab, "Bukan, mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani.
Adapun orang-orang Yahudi, mereka mendustakan Muhammad Saw. Sedangkan
orang-orang Nasrani ingkar kepada surga, mereka mengatakan bahwa di dalam surga
tidak ada makanan dan minuman."
Golongan Haruriyah adalah orang-orang yang merusak janji Allah sesudah
dikukuhkan. Sa'd menamakan mereka orang-orang fasik.
Ali ibnu Abu Talib dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang
telah mengatakan bahwa mereka adalah golongan Haruriyah. Dengan kata lain,
pendapat sahabat Ali ibnu Abu Talib r.a. mengatakan bahwa makna ayat ini
mencakup golongan Haruriyah, sebagaimana tercakup pula ke dalam pengertian
orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Dan makna ayat bukan berarti bahwa
ia diturunkan berkenaan dengan mereka secara khusus, melainkan pengertiannya
lebih umum dari itu. Ayat ini adalah ayat Makkiyah sebelum orang-orang Yahudi
dan orang-orang Nasrani dimasukan ke dalam khitab (perintah)-Nya, juga
sebelum munculnya golongan Khawarij (yang termasuk di dalamnya sekte Haruriyah).
Sesungguhnya makna ayat ini bersifat umum mencakup semua orang yang menyembah
Allah bukan melalui jalan yang diridai. Orang yang bersangkutan menduga bahwa
jalan yang ditempuhnya benar dan amalnya diterima, padahal kenyataannya dia
keliru dan amalnya ditolak, sebagaimana yang disebut oleh Allah Swt. dalam
firman-Nya:
{وُجُوهٌ
يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ تَصْلَى نَارًا
حَامِيَةً}
Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan,
memasuki api yang sangat panas (neraka), (Al-Ghasyiyah: 2-4)
{وَقَدِمْنَا
إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا}
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23)
Dan firman Allah Swt.:
{وَالَّذِينَ
كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى
إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا}
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila
didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. (An-Nur:
39)
Dalam surat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
{قُلْ
هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ
أَعْمَالا}
Katakanlah, "Apakah akan kami beritahukan kepada kamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?” (Al-Kahfi: 103)
Kemudian dalam ayat selanjutnya dijelaskan oleh firman-Nya:
{الَّذِينَ
ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا}
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia
ini (Al-Kahfi: 104)
Karena amal-amal mereka batil, bukan pada jalan yang diperintahkan oleh
syariat, yakni tidak diridai dan tidak diterima.
{وَهُمْ
يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا}
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
(Al-Kahfi: 104)
Yakni mereka mengira bahwa dirinya berpegang pada sesuatu dan bahwa amal
mereka diterima lagi disukai.
*******************
Firman Allah Swt.:
{أُولَئِكَ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ}
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan
(kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. (Al-Kahfi: 105)
Maksudnya, mereka ingkar kepada ayat-ayat Allah ketika di dunia, dan ingkar
juga kepada bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan-Nya serta kebenaran
rasul-rasul-Nya, dan ingkar pula kepada adanya hari akhirat.
{فَلا
نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا}
dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada
hari kiamat. (Al-Kahfi: 105)
Artinya, Kami tidak memberatkan neraca amal kebaikan mereka karena kosong
dari kebaikan,
قَالَ
الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ
أَبِي مَرْيَمَ، أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ، حَدَّثَنِي أَبُو الزَّنَاد، عَنِ
الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيمُ السَّمِينُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يزن عند الله جناح بعوضة" وقال: "اقرؤوا إِنْ شِئْتُمْ:
{فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا}
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Abu Maryam, telah
menceritakan kepada kami Al-Mugirah, telah menceritakan kepadaku Abuz Zanad,
dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
Sungguh kelak di hari kiamat akan datang seorang lelaki gendut, tetapi
timbangan (amal)nya di sisi Allah tidak menyamai berat sayap nyamuk pun.
Lalu Abu Hurairah berkata, "Bacalah oleh kamu ayat berikut jika kamu suka,"
yaitu firman-Nya: Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105)
Telah diriwayatkan dari Yahya ibnu Bukair, dari Mugirah ibnu Abdur Rahman,
dari Abuz Zanad hal yang semisal. Demikianlah yang disebutkan oleh Imam Bukhari,
bahwa hadis ini diriwayatkan melalui Yahya ibnu Bukair secara Mu'allaq.
Imam Muslim telah meriwayatkannya melalui Abu Bakar Muhammad ibnu Ishaq,
dari Yahya ibnu Bukair dengan sanad yang sama.
وَقَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ صَالِحٍ مَوْلَى التَّوْأمة، عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يُؤْتَى بِالرَّجُلِ الْأَكُولِ الشَّرُوبِ
الْعَظِيمِ، فَيُوزَنُ بِحَبَّةٍ فَلَا يَزِنُهَا". قَالَ: وَقَرَأَ: {فَلا نُقِيمُ
لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا}
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Abul Walid, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman
ibnu Abuz Zanad, dari Saleh maulana Tau'amah, dari Abu Hurairah r.a., bahwa
Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak akan didatangkan seorang lelaki yang
banyak makan dan minumnya lagi bertubuh besar, lalu ditimbang dengan sebuah biji
sawi, ternyata masih berat biji sawi. Abu Hurairah mengatakan, bahwa lalu
Nabi Saw. membacakan firman-Nya: dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian
bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi: 105)
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abu Kuraib, dari Abus
Silt, dari Abuz Zanad, dari Saleh maula Tauamah, dari Abu Hurairah secara
marfu', lalu Ibnu Jarir mengetengahkan hadis ini sama seperti teks hadis
Imam Bukhari.
قَالَ
أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ الْخَالِقِ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ
بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَوْنُ بْنُ عُمَارة حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ،
عَنْ وَاصِلٍ، عَنْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: كُنَّا
عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَقْبَلَ رَجُلٌ مِنْ
قُرَيْشٍ يَخْطُرُ فِي حُلَّةٍ لَهُ. فَلَمَّا قَامَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "يَا بُرَيْدَةُ، هَذَا مِمَّنْ لَا يُقِيمُ
اللَّهُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا"
Ahmad ibnu Amr ibnu Abdul Khaliq Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Al-Abbas ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Aun ibnu
Imarah, telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnu Hissan, dari Wasil, dari
Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya yang mengatakan, "Ketika kami berada di
rumah Rasulullah Saw., datanglah seorang lelaki dari kabilah Quraisy dengan
penampilan yang angkuh dalam pakaian kebesarannya. Setelah lelaki itu pamit
kepada Nabi Saw maka Nabi Saw. bersabda: 'Hai Buraidah, orang ini termasuk di
antara orang-orang yang Allah tidak mengadakan suatu penilaian bagi
(amalan)nya kelak di hari kiamat'.”
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini hanya diriwayatkan melalui
Wasil maula (bekas budak) Abu Anbasah dan Aun ibnu Imarah, sedangkan dia bukan
seorang yang hafiz (hafal hadis), karenanya tidak dapat dijadikan
pegangan hadis yang diriwayatkannya.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar,
telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami
Sufyan, dari Al-A'masy, dari Samurah, dari Abu Yahya, dari Ka'b yang mengatakan,
bahwa kelak di hari kiamat dihadapkan seorang lelaki yang tinggi besar, tetapi
berat timbangan amalnya di sisi Allah tidak sampai seberat sayap nyamuk pun.
Bacalah firman-Nya bila kalian suka berikut ini: dan Kami tidak mengadakan
suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Al-Kahfi:
105)
*******************
Adapun firman Allah Swt.:
{ذَلِكَ
جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا}
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran
mereka. (Al-Kahfi: 106)
Maksudnya, sesungguhnya Kami balas mereka dengan azab ini tiada lain karena
kekafiran mereka dan menjadikan ayat-ayat Allah dan rasul-rasul-Nya sebagai
olok-olokan. Mereka mendustakan semuanya itu dengan pendustaan yang berat