Tafsir Surat Al-Kahfi, ayat 75-76
{قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا (75) قَالَ إِنْ
سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي
عُذْرًا (76) }
Khidir berkata, "Bukankah sudah kukatakan
kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku.” Musa
berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku
menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur
padaku.”
Firman Allah Swt:
{قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا}
Khidir berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu
tidak akan dapat sabar bersamaku.” (Al-Kahfi: 75)
Jawaban ini merupakan pengukuhan terhadap syarat pertama yang telah diajukan.
Karena itulah Musa mengatakan:
{إِنْ
سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا}
Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali ) ini.
(Al-Kahfi: 76)
Yakni sesudah kali ini jika saya menanyakan sesuatu lagi kepadamu.
{فَلا
تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا}
maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu
sudah cukup memberikan uzur kepadaku. (Al-Kahfi: 76)
Maksudnya, saya sudah memberi maaf kepadamu, dan itu sudah cukup.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادٍ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ
مُحَمَّدٍ، عَنْ حَمْزَةَ الزَّيَّاتِ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَكَرَ أَحَدًا فَدَعَا لَهُ، بَدَأَ
بِنَفْسِهِ، فَقَالَ ذَاتَ يَوْمٍ: "رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى مُوسَى،
لَوْ لَبِثَ مَعَ صَاحِبِهِ لَأَبْصَرَ الْعَجَبَ وَلَكِنَّهُ قَالَ إِنْ
سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي
عُذْرًا"
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ziyad,
telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Muhammad, dari Hamzah Az-Zayyat, dari
Abu Ishaq, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Ubay ibnu Ka'b yang
mengatakan bahwa Nabi Saw. apabila menyebut seseorang, lalu beliau berdoa
untuknya, maka doanya itu dimulainya untuk dirinya sendiri. Dan pada suatu hari
Nabi Saw. bersabda: Semoga rahmat Allah terlimpahkan untuk kita dan untuk
Musa; seandainya dia tetap bersama temannya itu, tentulah dia akan banyak
menyaksikan hal-hal yang menakjubkan. Akan tetapi, sangat disayangkan Musa
mengatakan, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali)
ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu
sudah cukup memberikan uzur kepadaku.”