Tafsir Surat Maryam, ayat 81-84

{وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا (81) كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا (82) أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا (83) فَلا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا (84) }
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirimkan setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mengasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? Maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.
Allah Swt. menceritakan perihal orang-orang kafir yang musyrik terhadap Tuhan mereka, bahwa mereka menjadikan sembahan-sembahan selain dari Allah sebagai tuhan-tuhan mereka. Yang dengan tuhan-tuhan itu mereka membanggakan dirinya dan meminta pertolongan kepadanya.
Kemudian Allah Swt. menceritakan bahwa duduk perkaranya tidaklah seperti apa yang mereka duga, bahkan apa yang mereka harapkan itu tidak ada sama sekali dan kosong belaka. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ}
sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya. (Maryam: 82)
Yakni kelak di hari kiamat akan terjadi pengingkaran itu.
{وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا}
dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82)
Yaitu bersikap berbeda dengan apa yang didugakan oleh mereka terhadap sembahan-sembahannya. Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
{وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ. وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ }
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al-Ahqaf: 5-6)
Abu Nuhaik membaca ayat ini dengan bacaan berikut: "كُلٌّ سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ" artinya: Masing-masing dari sembahan mereka akan mengingkari penyembahan mereka.
As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya. (Maryam: 82) Yakni berhala-berhala sembahan mereka akan mengingkari penyembahan mereka.
Firman Allah Swt.:
{وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا}
dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82)
Yaitu bersikap berbeda dengan apa yang diharap-harapkan oleh mereka dari sembahan-sembahannya.
Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82) Bahwa makna diddan ialah a'wanan, yakni menjadi teman-teman mereka.
Mujahid mengatakan bahwa sembahan-sembahan itu kelak di hari kiamat akan menjadi lawan mereka yang mendebat dan mendustakan pemujaan-pemujaan mereka terhadapnya.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82) Bahwa yang dimaksud dengan diddan ialah teman-teman,
Qatadah mengatakan bahwa sembahan-sembahan itu akan menjadi teman-teman mereka di dalam neraka; sebagian dari mereka melaknat dan mengingkari sebagian yang lainnya.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82) Bahwa sembahan-sembahan itu kelak di hari kiamat akan menjadi musuh-musuh mereka yang sangat sengit.
Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam: 82) Bahwa sembahan-sembahan itu kelak akan menjadi musuh mereka.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ad-diddu artinya malapetaka.
Ikrimah mengatakan bahwa ad-diddu artinya penyesalan.
*******************
Firman Allah Swt.:
{أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا}
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk mengasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh? (Maryam: 83)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa setan-setan itu menyesatkan mereka.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu  Abbas, bahwa setan-setan itu mengobarkan semangat mereka untuk memusuhi Nabi Muhammad dan para sahabatnya.
Mujahid mengatakan, setan-setan itu mengasung mereka dengan sungguh-sungguh.
Menurut Qatadah, setan-setan itu dengan sungguh-sungguh memberikan semangat kepada mereka untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan durhaka terhadap Allah Swt.
Sedangkan Sufyan As-Sauri mengatakan bahwa setan-setan itu membujuk mereka dengan godaan yang menggiurkan dan mengobarkan semangat mereka.
Dan menurut As-Saddi, setan-setan itu menyesatkan mereka dengan sebenar-benarnya.
Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan bahwa ayat ini semakna dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya:
{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ}
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan); maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az-Zukhruf: 36)
Adapun firman Allah Swt.:
{فَلا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا}
maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Maryam: 84)
Maksudnya, janganlah kamu terburu-buru —hai Muhammad—meminta kepada Allah agar azab-Nya segera ditimpakan kepada mereka.
{إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا}
karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Maryam: 84)
Yakni sesungguhnya Kami sengaja menangguhkan mereka hanya sampai waktu yang tertentu lagi dipastikan, dan mereka pasti akan mendapat azab Allah dan pembalasan-Nya. Allah Swt. telah berfirman dalam ayat yang lain:
{وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ}
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. (Ibrahim: 42), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah Swt.:
{فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا}
Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (Ath-Thariq: 17)
{إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا}
Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka. (Ali Imran: 178)
{نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ}
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)
Serta firman Allah Swt.:
{قُلْ تَمَتَّعُوا فَإِنَّ مَصِيرَكُمْ إِلَى النَّارِ}
Katakanlah, "'Bersenang-senanglah kalian, karena sesungguhnya tempat kembali kalian ialah neraka.” (Ibrahim: 30)
As-Saddi mengatakan, sesungguhnya Allah menangguhkan mereka dengan perhitungan yang teliti, yakni hanya beberapa tahun, beberapa bulan, beberapa hari, dan beberapa saat.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:  karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Maryam: 84) Yakni Kami beri tangguh mereka selama mereka hidup di dunia saja. 

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Tafsir Surat Al-Anbiya, ayat 83-84

Tafsir Surat Adz-Dzariyat, ayat 52-60