Tafsir Surat Al-Ahzab, ayat 14-17
{وَلَوْ
دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ مِنْ أَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوا الْفِتْنَةَ لآتَوْهَا وَمَا
تَلَبَّثُوا بِهَا إِلا يَسِيرًا (14) وَلَقَدْ كَانُوا عَاهَدُوا اللَّهَ مِنْ
قَبْلُ لَا يُوَلُّونَ الأدْبَارَ وَكَانَ عَهْدُ اللَّهِ مَسْئُولا (15) قُلْ لَنْ
يَنْفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِنْ فَرَرْتُمْ مِنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا
لَا تُمَتَّعُونَ إِلا قَلِيلا (16) قُلْ مَنْ ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُمْ مِنَ
اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلا يَجِدُونَ
لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا (17) }
Kalau (Yasrib) diserang dari segala penjuru, kemudian
diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya, dan mereka
tiada akan menunda-nunda untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.
Dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, "Mereka tidak
akan berbalik ke belakang (mundur).” Dan adalah perjanjian dengan Allah
akan diminta pertanggungjawabannya. Katakanlah, "Lari itu sekali-kali tidaklah
berguna bagimu. Jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika
(kamu terhindar dari kematian), kamu tidak juga akan mengecap kesenangan
kecuali sebentar saja.” Katakanlah, "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari
(takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki
rahmat untuk dirimu?” Dan orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka
pelindung dan penolong selain Allah.
Allah Swt. menceritakan perihal mereka yang mengatakan:
{يَقُولُونَ
إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ إِنْ يُرِيدُونَ إِلا
فِرَارًا}
"Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).” Dan
rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanyalah hendak
lari. (Al-Ahzab: 13)
Bahwa seandainya musuh memasuki mereka dari segenap penjuru Madinah atau dari
salah satu celahnya yang lowong dari pertahanan, kemudian mereka diminta supaya
murtad, tentulah dengan bersegera mereka memenuhi permintaan itu, tanpa
memelihara keimanan mereka lagi dan membuangnya jauh-jauh hanya karena rasa
takut dan kaget yang menimpa diri mereka, sekalipun itu ringan. Demikianlah
menurut apa yang ditafsirkan oleh Qatadah, Abdur Rahman ibnu Zaid, dan Ibnu
Jarir. Ayat ini mengandung makna celaan yang berat ditujukan kepada mereka.
Selanjutnya Allah mengingatkan mereka tentang apa yang telah mereka ikrarkan
dan mereka janjikan sebelum peristiwa yang menakutkan itu, bahwa mereka tidak
akan lari dari medan perang dan tidak akan membalikkan punggung mereka
darinya.
{وَكَانَ
عَهْدُ اللَّهِ مَسْئُولا}
Dan adalah perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya.
(Al-Ahzab: 15)
Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban dari mereka tentang
perjanjian tersebut, dan ini merupakan suatu kepastian.
Kemudian Allah Swt. memberitahukan kepada mereka bahwa lari mereka dari medan
perang tidaklah dapat menangguhkan ajal mereka dan tidak pula memperpanjang usia
mereka, bahkan adakalanya hal tersebut menjadi penyebab disegerakan-Nya azab
mereka secara tiba-tiba. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman
selanjutnya:
{وَإِذًا
لَا تُمَتَّعُونَ إِلا قَلِيلا}
dan jika (kamu terhindar dari kematian), kamu tidak juga akan
mengecap kesenangan kecuali hanya sebentar saja. (Al-Ahzab: 16)
Yaitu sesudah kalian lari dari medan perang.
{قُلْ
مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى}
Katakanlah, "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih
baik untuk orang-orang yang bertakwa.” (An-Nisa: 77)
Kemudian Allah Swt. Berfirman:
{قُلْ
مَنْ ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُمْ مِنَ اللَّهِ}
Katakanlah, "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir)
Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk
dirimu?” Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan
penolong selain Allah. (Al-Ahzab: 17)
Artinya, tiada seorang pun yang dapat melindungi mereka, dan tiada seorang
pun yang dapat menolong mereka —juga orang-orang selain mereka— kecuali hanya
Allah Swt.