Tafsir Surat Fathir, ayat 19-26
{وَمَا
يَسْتَوِي الأعْمَى وَالْبَصِيرُ (19) وَلا الظُّلُمَاتُ وَلا النُّورُ (20) وَلا
الظِّلُّ وَلا الْحَرُورُ (21) وَمَا يَسْتَوِي الأحْيَاءُ وَلا الأمْوَاتُ إِنَّ
اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ (22)
إِنْ أَنْتَ إِلا نَذِيرٌ (23) إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا
وَنَذِيرًا وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلا خَلا فِيهَا نَذِيرٌ (24) وَإِنْ يُكَذِّبُوكَ
فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ
وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ الْمُنِيرِ (25) ثُمَّ أَخَذْتُ الَّذِينَ كَفَرُوا
فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ (26) }
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan
orang yang melihat, dan tidak (pula)
sama gelap gulita dengan cahaya, dan tidak (pula) sama yang teduh
dengan yang panas, dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan
orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa
yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di
dalam kubur dapat mendengar. Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi
peringatan. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat
pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. Dan jika mereka
mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah
mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya
dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan
yang sempurna. Kemudian Aku kemudian aku azab orang-orang yang kafir; Maka
(lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.
Sebagaimana tidak sama di antara segala sesuatu yang beraneka ragam dan
bertentangan, seperti buta dan melihat, yang jelasnya keduanya jauh berbeda.
Sebagaimana tidak sama antara gelap dan terang, tidak pula antara naungan dan
terik matahari, maka berbeda pula antara orang-orang yang hidup dan orang-orang
yang mati. Ini merupakan tamsil atau perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk
menggambarkan orang-orang mukmin diumpamakan sebagai orang-orang yang
hidup, sedangkan orang-orang kafir diumpamakan oleh Allah sebagai orang-orang
yang mati, sebagaimana yang disebutkan pula dalam ayat lain melalui firman Allah
Swt. yang mengatakan:
{أَوَمَنْ
كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ
كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا}
Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan
di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? (Al-An'am:
122)
Dan firman Allah Swt.:
{مَثَلُ
الْفَرِيقَيْنِ كَالأعْمَى وَالأصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ هَلْ
يَسْتَوِيَانِ مَثَلا}
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang
mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan
dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya. (Hud:
24)
Orang mukmin adalah orang yang dapat melihat dan mendengar, dia berjalan di
bawah cahaya di atas siratal mustaaim (jalan yang lurus) di dunia dan
akhirat sehingga sampailah ia dengan selamat dan menetap di taman-taman surga
yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta lagi
tuli, berada di dalam kegelapan ia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan ia
tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan di akhirat sehingga
menjerumuskannya ke dalam siksaan yangpanas, angin yang panas membakar, air yang
panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam, tidak sejuk serta tidak
menyenangkan.
**********
Firman Allah Swt.:
{إِنَّ
اللَّهَ يُسْمِعُ مَنْ يَشَاءُ}
Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. (Fathir: 22)
Artinya, Allah memberi mereka petunjuk untuk dapat mendengar hujah dan mau
menerimanya serta tergerak taat untuk mengikutinya.
{وَمَا
أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ}
dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur
dapat mendengar. (Fathir: 22)
Yakni sebagaimana tidak bermanfaat lagi bagi orang-orang mati yang telah
berada di dalam kuburnya sedangkan mereka mati dalam keadaan kafir hidayah dan
seruan yang ditujukan kepada mereka untuk mengikutinya. Maka begitu pula keadaan
orang-orang musyrik yang telah ditetapkan atas diri mereka celaka, tiada cara
bagimu untuk menembus mereka, dan tidak akan mampu kamu memberi hidayah kepada
mereka.
{إِنْ
أَنْتَ إِلا نَذِيرٌ}
Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. (Fathir: 23)
Yakni sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah dan memberi
peringatan kepada manusia, sedangkan Allah-lah yang menyesatkan siapa yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
{إِنَّا
أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا}
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. (Fathir: 24)
Yaitu pembawa berita gembira kepada orang-orang mukmin dan pemberi peringatan
kepada orang-orang kafir.
{وَإِنْ
مِنْ أُمَّةٍ إِلا خَلا فِيهَا نَذِيرٌ}
Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi
peringatan. (Fathir: 24)
Tiada suatu umat pun dari anak Adam melainkan Allah telah mengutus kepada
mereka orang-orang yang memberi peringatan yang menyingkapkan hakikat kebenaran
kepada mereka dan melenyapkan semua penyakit kekafiran. Sebagaimana yang
disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{إِنَّمَا
أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ}
Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap
kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Ar-Ra'd: 7)
Dan firman Allah Swt.:
{وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ
الضَّلالَةُ}
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagut itu, " maka
di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula
di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. (An-Nahl: 36),
hingga akhir ayat.
Ayat-ayat yang semakna cukup banyak.
***********
Firman Allah Swt.:
{وَإِنْ
يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ}
Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang
sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah
datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata. (Fathir: 25)
Yakni mukjizat-mukjizat yang menakjubkan dan dalil-dalil yang pasti.
{وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ
الْمُنِيرِ}
dan zabur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. (Fathir:
25)
Yang dimaksud dengan zubur ialah sa-hifah-sa-hifah atau
lembaran-lembaran yang di dalamnya tercatum hukum-hukum Allah. Al-munir
artinya kitab yang jelas dan gamblang lagi lengkap.
{ثُمَّ
أَخَذْتُ الَّذِينَ كَفَرُوا}
Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir. (Fathir: 26)
Yakni sekalipun demikian mereka tetap mendustakan rasul-rasulnya terhadap apa
yang disampaikan oleh mereka. Karena itu, Aku azab mereka sebagai pembalasan
dari-Ku.
{فَكَيْفَ
كَانَ نَكِيرِ}
maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.
(Fathir: 26)
Maka engkau akan melihat bagaimanakah kemurkaan-Ku terhadap mereka yang
sangat hebat lagi keras.