73. Surat Al-Muzzammil
تَفْسِيرُ
سُورَةِ الْمُزَّمِّلِ
(Orang Yang Berselimut)
Makkiyyah, 20 ayat, Kecuali ayat
20, Madaniyyah, Turun sesudah Surat Al-Qalam
Al-Hafiz Abu Bakar alias Ahmad ibnu Amr ibnu Abdul Khaliq Al-Bazzar
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Musa Al-Qattan
Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Ma'la ibnu Abdur Rahman, telah
menceritakan kepada kami Syarik, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil ibnu
Jabir yang mengatakan bahwa orang-orang Quraisy mengadakan perkumpulan di Darun
Nudwah, lalu mereka mengatakan, "Berilah lelaki ini suatu nama yang memberi
kesan kepada orang-orang merasa anti pati terhadapnya, hingga mereka berpaling
darinya." Sebagian dari mereka mengusulkan, "Tukang tenung." Tetapi sebagian
yang lain mengatakan, "Dia bukan tukang tenung." Mereka mengatakan, "Orang
gila," sebagian yang lainnya mengatakan, "Dia bukan orang gila." Mereka
mengatakan, "Penyihir." Sebagian dari mereka mengatakan, "Dia bukan penyihir."
Maka orang-orang musyrik itu pun bubar dengan pendapatnya masing-masing yang
demikian itu. Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi Saw., maka beliau
menutupi dirinya dengan selimut dan menjadikan bajunya sebagai selimutnya. Maka
Jibril datang kepadanya dan berkata: Hai orang yang berselimut
(Muhammad). (Al-Muzzammil: 1) Dan firman-Nya: Hai orang yang berkemul.
(Al-Mudatsir: 1)
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa Ma'la ibnu Abdur Rahman diambil riwayat
hadisnya oleh segolongan ahlul 'ilmi dan mereka meriwayatkan hadisnya, tetapi
dia menyendiri dengan hadis-hadis yang tidak dapat dijadikan sebagai
panutan.
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.