Tafsir Surat Al-Mu’min, ayat 15-17

{رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلاقِ (15) يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16) الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (17) }
(Dialah) Yang Mahatinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arasy Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat), (yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.
Allah Swt. menceritakan tentang kebesaran dan keagungan diri-Nya, juga tentang ketinggian' Arasy-Nya yang besar berada di atas semua makhluk-Nya bagaikan atap bagi semuanya. Seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
{مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ}
(Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al-Ma'arij: 3-4)
Insya Allah akan dijelaskan bahwa ini merupakan jarak antara 'Arasy sampai bumi yang ketujuh, menurut pendapat segolongan ulama Salaf dan ulama Khalaf, dan ini merupakan pendapat yang paling kuat. Bukan hanya seorang ulama telah menyebutkan bahwa 'Arasy itu dari yaqut merah yang mempunyai garis tengah sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun, dan ketinggiannya dari bumi yang ketujuh sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun. Dalam kisah tentang 'kambing gunung' telah disebutkan hal yang menunjukkan ketinggian 'Arasy dari langit ke tujuh, yaitu jarak yang sangat jauh.
***********
Firman Allah Swt.:
{يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ}
Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Al-Mu’min: 15)
Semakna dengan firman Allah Swt. yang menyebutkan:
{يُنزلُ الْمَلائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنْذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنَا [فَاتَّقُونِ] }
Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu, "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwa tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.” (An-Nahl: 2)
Juga semakna dengan firman-Nya:
{وَإِنَّهُ لَتَنزيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ. نزلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ. عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ}
Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. (Asy-Syu'ara: 192­194)
***********
Adapun firman Allah Swt.:
{لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلاقِ}
supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat), (Al-Mu’min: 15)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Yaumut Talaq adalah salah satu nama hari kiamat, yang dengannya Allah memperingatkan kepada hamba-hamba-Nya.
Ibnu Juraij mengatakan, Ibnu Abbas r.a. telah mengatakan bahwa pada hari itu Adam bersua dengan keturunannya yang terakhir.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa pada hari itu semua hamba Allah bersua.
Qatadah, As-Saddi, Bilal ibnu Sa'd, dan Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa pada hari itu bersualah penduduk langit dan penduduk bumi, juga Khaliq dan makhluk-Nya.
Maimun ibnu Mahran mengatakan bahwa hari itu bertemu antara penganiaya dan orang yang dianiaya olehnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa sesungguhnya Yaumut Talaq mempunyai pengertian yang mencakup semua pendapat di atas, juga mencakup pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang akan menjumpai amal baik dan amal buruk yang telah dikerjakannya; ini dikatakan oleh ulama lainnya.
*************
Firman Allah Swt.:
{يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ}
(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Al-Mu’min: 16)
Yakni semuanya tampak dan muncul, tiada sesuatu pun yang menyembunyikan mereka, tiada sesuatu pun yang menaungi mereka, tiada pula sesuatu pun yang menutupi mereka. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya:
{يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ}
(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Al-Mu’min: 16)
Artinya, semuanya diketahui oleh Allah dengan saksama, tanpa ada beda.
*************
Firman Allah Swt.:
{لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ}
(Lalu Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)
Dalam hadis Ibnu Umar yang lalu telah disebutkan bahwa Allah Swt. menggulung langit dan bumi dengan tangan-Nya, kemudian berfirman, "Akulah Raja, Akulah Yang Mahaperkasa, Akulah Yang Mahaagung, di manakah sekarang raja-raja bumi? Di manakah sekarang orang-orang yang angkara murka? Di manakah sekarang orang-orang yang sombong?"
Di dalam hadis sangkakala disebutkan pula bahwa Allah Swt. apabila telah mencabut semua roh makhluk-Nya, maka tiada seorang pun yang hidup selain Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya. Maka pada saat itu Allah berfirman: Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? (Al-Mu’min: 16) sebanyak tiga kali. Kemudian Dia sendirilah yang menjawab seraya berfirman: Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16) Yakni Tuhan Yang hanya Dia sematalah Yang dapat mengalahkan dan menundukkan segala sesuatu.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Galib Ad-Daqqaq, telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnu Ubaidah, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir, dari ayahnya, telah menceritakan kepada kami Abu Nadrah, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa sebelum hari kiamat terjadi, ada suara yang berseru, "Hai manusia, telah datang kepadamu hari kiamat." Maka terdengarlah seruan itu oleh semua orang yang hidup dan orang yang telah mati. Ibnu Abbas melanjutkan, bahwa lalu turunlah Allah Swt. ke langit yang terdekat dan berfirman: Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)
*********
Adapun firman Allah Swt.:
{الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ}
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Al-Mu’min: 17)
Allah Swt. menceritakan tentang keadilan-Nya dalam keputusan hukum di antara makhluk-Nya, bahwa Dia tidak merugikan barang sekecil apa pun dari kebaikan atau keburukan seseorang. Bahkan Dia membalas suatu kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya, dan membalas satu keburukan dengan balasan satu keburukan. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya:
{لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ}
Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. (Al-Mu’min: 17)
Seperti apa yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui Abu Zar, dari Rasulullah Saw. yang menceritakan firman Tuhannya, bahwa Allah Swt. telah befirman (di dalam hadis qudsi):
"يَا عِبَادِي، إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا -إِلَى أَنْ قَالَ-: يَا عِبَادِي، إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا عَلَيْكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ، ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نَفْسَهُ"
Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan aniaya terhadap diri-Ku, dan Aku jadikan pula perbuatan itu haram di antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menganiaya. Hingga akhirnya disebutkan: Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya balasan ini hanyalah berdasarkan amal perbuatan kalian yang telah Kucatat untuk kalian, lalu aku menunaikannya kepada kalian. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan, hendaklah ia memuji kepada Allah Swt. Dan barang siapa yang menjumpai selain dari itu, maka jangan sekali-kali ia mencela kecuali terhadap dirinya sendiri.
************
Firman Allah Swt.:
{إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ}
Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (Al-Mu’min: 17)
Yakni Dia menghisab semua makhluk sebagaimana Dia menghisab seorang diri. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
{مَا خَلْقُكُمْ وَلا بَعْثُكُمْ إِلا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ}
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Luqman: 28)
Dan firman Allah Swt.:
{وَمَا أَمْرُنَا إِلا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ}
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Al-Qamar: 50)

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Keajaiban Terapi Ruqyah

Tafsir Surat Al Mu’minun, ayat 99-100